The Mother 6

201 22 2
                                    

Dalam dunia ini ada dua penggolongan manusia berdasarkan kekuatan yakni orang yang kuat dan orang yang lemah. bahkan ketika hanya dua orang yang sedang berkumpul, kategori tersebut sudah terbentuk sejak awal. Kriteria pertama adalah usia. Pada kebanyakan orang Korea apabila berkenalan dengan orang baru yang ditanyakan setelah nama adalah usia. Usia menjadi tolok ukur siapa yang kuat dan siapa yang lemah. barang siapa usianya lebih muda diantara dua orang tersebut harus menghargai dan menghormati yang lebih tua. Namun hal ini sudah lama tidak lagi efektif ketika budaya Korea telah berakulturasi dengan budaya lain terutama budaya barat yang tidak mengenal senioritas. Kriteria yang kedua untuk mengkategorikan siapa yang kuat dan siapa yang lemah adalah dengan adu fisik. Maksud adu fisik disini menggunakan kekuatan fisik seperti tinju, kendo, hapkido, karate, silat, judo, wingchun dan lain sebagainya. Pengkategorian adu kekuatan fisik tetap berhasil tetapi apabila tidak dilakukan dengan benar maka akan mengakibatkan mendapatkan balasan 100 kali lipat. Orang yang lemah harus tunduk dan patuh pada orang yang kuat seperti hukum hutan rimba. Kriteria yang ketiga yakni kekuatan perkataan. Bisa dengan kemampuan beretorika ataupun bernegosiasi. Kemampuan berbicara atau berkomunikasi memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan jelas akan sangat berhasil dengan baik. Orang yang memiliki suara yang lebih keras biasanya akan menang. Dalam artian suara lebih keras disini adalah kemampuan untuk didengar orang. meskipun ketika berbicara dengan desibel rendah tetapi apabila didengar maka hal tersebut termasuk dalam kekuatan. Namun berbeda halnya dengan negeri berflower yang suara rakyat kecil meskipun telah menggunakan speaker ataupun sound yang sangat keras sekalipun tidak terdengar oleh penguasa. Kriteria keempat yaitu uang. Tidak ada di dunia ini yang menang apabila melawan kekuatan uang. Orang yang beruang atau kaya akan lebih dihormati daripada orang yang tidak beruang alias miskin. Tetapi diantara kriteria-kriteria tersebut dalam pengkategorian orang yang kuat dan orang yang lemah ada satu pengecualian. Seberapa tua usia, seberapapun besar adu kekuatan, seberapa banyak uang yang dimiliki, hubungan seperti ini yang tidak akan bisa dilepaskan apapun yang terjadi. Seseorang yang lebih menyayangi akan selalu menjadi pihak yang terlemah. Seperti halnya Joohyun, ia menjadi pihak yang lemah karena ia lebih menyayangi Yerim lebih dari apapun. Lebih dari makanan yang Joohyun makan, ia merasa lebih kenyang ketika melihat putrinya sedang makan. Semalam Joohyun pertama kali melihat Yerim yang begitu lahap memakan sushi yang dibeli dari swalayan Kyung Soo. Ia juga bisa melihat kesedihan di wajah Yerim sedikit berkurang ketika ia kenyang. ia merasakan perasaan yang aneh dan cukup asing tetapi juga bahagia karena apabila putrinya bahagia ia juga merasa bahagia karena demikianlah sifat naluriah seorang ibu. Semua ibu akan mencintai pada detik pertama mereka mengetahui ada sosok lain yang merupakan bagian dari dirinya. menjadi sahabat yang senantiasa mendengarnya berbicara. Menghilangkan kesepian yang selama ini Joohyun rasakan. Mengobati luka ketika ia dimanfaatkan berbagai pihak termasuk ayah biologis Yerim sendiri.

***

Joohyun memandang lekat raut wajah Yerim yang berkerut dalam tidurnya. Pasti tidak mudah bagi Yerim setelah mengalami kejadian yang traumatis untuk melupakan begitu saja. Joohyun berniat ingin memberikan belaian lembut pada wajah putrinya. Namun jauh panggang dari api, meskipun ia telah mendekatkan telapak tangannya yang hanya berjarak beberapa senti ia urung melakukannya. Joohyun begitu terbuai dan tak ingin mengganggu tidur Yerim. Joohyun tak pernah jemu memandang Yerim. ini adalah kali kedua ia menatap putrinya seintens ini. pertama kali Joohyun memandang Yerim pada waktu yang lama adalah ketika gadis remaja itu masih bayi merah. Tempat tidur yang menjadi alas untuk Yerim terlelap hanya berupa sebuah hammock yang digantungkan diantara tiang yang berasal dari kayu. Perempuan itu sigap ketika Yerim mulai menunjukkan tanda-tanda akan bangun maka dari itu sekalian ia membangunkan Yerim dengan cara kasar yaitu menendang tubuh putrinya pelan menggunakan kaki sehingga mengakibatkan hammock tersebut bergoyang ke kanan dan ke kiri.

"temui aku diluar lima menit lagi" titah Joohyun pada Yerim yang bahkan kesadarannya belum terkumpul sempurna. Ia mengenakan topi hitamnya lalu pergi meninggalkan Yerim. keadaan menjadi berbahaya disekitar Yerim dan Joohyun tidak ingin hal yang buruk kembali terjadi. Ia sudah berusaha melindungi Yerim dengan cara menjauh sejauh-jauhnya agar putrinya hidup tentram tetapi ternyata kejadian beberapa hari yang lalu menyadarkannya. Joohyun tidak bisa menahan apa yang akan terjadi termasuk ketika bahaya berada di sekitar Yerim. yang bisa ia lakukan yaitu mengajari Yerim cara bertahan hidup. Ia akan mengajari Yerim apa yang harus diketahui untuk melindungi dirinya sendiri.

Birthday (Yerim Birthday Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang