"Nafisya tahu tentang hubungan aku dan kamu beberapa tahun lalu?"
Seorang pria dengan rambut blonde yang sedikit tertiup angin itu menggeleng lemah. "No, Nafisya tidak pernah tahu-menahu soal masa lalu aku."
Gadis cantik dengan balutan hijab pashmina katun khasnya mengernyit bingung. "Why?"
Dewa menggedikkan bahu. "Aku rasa dia gak berhak tahu tentang itu, dan aku belum bisa kasih tahu dia secepat itu."
Alexa terkekeh menyindir Dewa. "Semua laki-laki sama saja, ternyata."
Kini giliran Dewa yang mengernyit bingung. "Maksud kamu?"
Alexa membenarkan posisi duduknya, mengarah lurus kehadapan mantan kekasihnya itu. "Kamu mencintai dia, 'kan?"
Dewa mengerjap. "Iya, tapi dulu."
"Dulu?"
"Ya, sekarang Nafisya sudah menikah," jawab Dewa dengan nada setengah hati.
"Apa?!" pekik Alexa sedikit terkejut.
Dewa menghembuskan napas berat, lalu mulai menceritakan semua yang terjadi antara Dewa, Nafisya, dan juga Samudra kepada gadis didepannya ini.
Alexa terheran mendengar penuturan Dewa. "Kamu egois, Wa," celetuknya.
"I know, tapi ini demi kebaikan bersama." jawab Dewa mantap.
"Tapi gak gini caranya, Dewa. Nafisya pasti tertekan. Secara tidak langsung kamu udah menyakiti dia, Wa. Kenapa ka—"
"Karena aku masih mencintai kamu, Alexa."
Alexa sontak terkesiap, gadis itu melotot tajam merespon enam kata yang dlontarkan Dewa. "A-apa..?"
"Aku mencintai Nafisya tapi aku juga masih mencintai kamu. Setiap kali melihat Nafisya, aku teringat kamu. Nafisya sangat tulus, tapi..."
Dewa menjeda ucapannya dengan menarik satu napas panjang dan menghembuskannya berat.
"...aku terlalu egois karena berharap Nafisya adalah kamu."
Alexa membuka mulutnya tak percaya. "Kamu jahat, Dewa."
"Kamu udah menyakiti hatinya, kamu juga udah bawa dia ke dalam keegoisan kamu. Are you Crazy?" tambahnya tak terima.
Sebagai seorang perempuan, Alexa merasakan sakitnya dikhianati oleh seseorang yang dicintai. Nafisya terlalu naif, mencintai sosok yang katanya hampir sempurna seperti Dewa namun nyatanya Dewa hanya mencintai Nafisya sebatas pelampiasan.
"Aku perempuan, Dewa. Aku kecewa dengan sikap dan keputusan kamu yang semena-mena. Aku aja sekecewa ini, apalagi Nafisya. Kamu mikir kesitu gak, sih?!"
Alexa terus berceloteh mengeluarkan kekesalannya kepada Dewa. Gadis itu tidak habis pikir, kenapa Dewa yang sangat dikenalnya ini berani-beraninya melukai hati perempuan dengan dalih tidak ingin menyakiti.
"Aku minta maaf, aku gak ada niat sedikitpun untuk menyakiti orang-orang yang aku cintai," lirih Dewa sambil menunduk dalam.
Alexa merotasikan bola mata malas. "Mungkin aku bisa memaklumi. Tapi Nafisya? Aku gak yakin dia bakal nerima semua ini atau nggak."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESAMSYA [ON GOING]
Novela Juvenil#3 GEZELLIGHEID SERIES Nafisya Nayyara Almahyra, gadis belia yang terpaksa harus menikah dengan Samudra Shazad Zaigham, sahabat sekaligus sepupu dari orang yang dia cintai, Dewangga Adelard Nadhif. Pernikahan yang tidak diimpikan itu, berlandaskan...