Selang beberapa jam beristirahat, Salma memutuskan untuk langsung menemui suaminya. Rony juga telah di pindahkan di ruang perawatan.
Salma sedikit tenang karena mendengar Rony telah di pindahkan ke ruang rawat. Setelah sampai di ruangan suaminya, disana sudah terdapat Paul dan juga Mama Rony. Sedangkan Papa, Ayah dan Bunda Salma kembali ke rumah.
Ceklek
Salma membuka pintu ruangan Rony.
"Caca nak, gimana keadaan kamu sayang?" Tanya Mama Rony
"Caca baik-baik aja ma, gimana keadaan suami Caca ma? Mas Aska baik-baik aja kan ma?" Tanya Salma
"Aska gapapa sayang, sekarang Aska hanya butuh istirahat" Ucap Mama Rony bohong
Melihat kondisi Rony Salma tidak yakin dengan ucapan Mama Rony.
"Mama gausah bohongin Caca Ma hiks hiks. Mas Aska kenapa Ma?" Tanya Salma mendesak
"Hey adek, jangan ngomong gitu sama Mama. Abang yang akan jelasin keadaan Rony ya. Ayo ikut Abang keluar dulu, jangan berisik di sini. Kasian Rony" Bujuk Paul sembari memberikan isyarat pada Mama Salma agar tenang
Paul membawa Salma duduk di depan ruangan Rony.
"Cepetan bang, jelasin keadaan suami Caca. Caca ini istrinya, Caca berhak tau gimana kondisi Mas Askaaa hiks hiks" Ucap Salma
"Iya tenang dulu, gimana abang mau jelasin kalo kamu masih nangis dan emosi begini Ca. Tenang dulu ya" Bujuk Paul
Dirasa Salma sudah cukup tenang, Paul mencoba menjelaskan keadaan Rony.
"Jadi tadi dokter bilang, Rony mengalami cedera kepala akibat benturan saat kecelakaan, jadi kita masih belum tau kapan Rony akan sadar. Tapi Dokter juga bilang kalo Rony bukan koma Ca, jadi kita harus sabar menunggu Rony sadar. Sedangkan Kaki Rony sendiri mengalami patah tulang, sehingga untuk beberapa bulan kedepan Rony harus menggunakan kursi Roda Ca" Jawab Paul memelas
"Ya Allah bang hiks hiks, kasian Aska bang" Tangis Salma pecah
Paul menarik Salma kedalam pelukannya sembari mencoba menenangkan adiknya.
"Ca hey, Abang tau ini berat buat lu, tapi coba lu pikirin lagi, dibalik itu semua Caca juga harus bersyukur. Rony masih diberikan keselamatan sama Allah. Caca harus kuat demi Rony, berdoa sama Allah agar Rony bisa cepet sadar dan pulih ya dek" Ucap Paul
"Hiks hiks Abanggg, Caca gak kuat bang. Kasian suami Caca" Jawab Salma
"Hey jangan ngomong gitu, Abang ini kenal lu dari bayi. Abang tau, lu orang yang kuat. Kalo Caca emang kasian sama Rony, Caca harus lebih kuat dong demi Rony. Abang cuma mau minta, nanti kalo Rony udah sadar. Caca gabole nangis ya, Caca harus kuat. Tunjukkin Support Caca untuk kesembuhan Rony, biar Rony juga nantinya gak down pas tau kondisinya Ca. Caca paham kan?" Tanya Paul
"Iya Abang bener, Caca gamau nantinya Aska malah sedih saat tau kondisinya" Balas Salma
***
Saat ini Salma tengah menjaga suaminya sendirian. Salma meminta Paul dan Mama Rony untuk pulang dan beristirahat. Salma ingin meminta waktu berdua dengan Rony, akhirnya Paul dan Mama Rony pun mengalah dan menuruti kemauan Salma.
"Sayang, kamu capek banget ya? Gak bosen apa bobo Mulu? Gak kangen ngobrol sama si kembar sayang? Mereka kangen tau sama Papinya. Papi yang selalu ngajak mereka ngobrol tiap malem, ngajakin mereka bercanda tiap hari, yang selalu ngomelin mereka kalo udah bikin Maminya sakit. Hiks hiks, bangun dong sayang. Jangan lama-lama tidurnya, aku kangen" Ucap Salma yang tengah duduk menangis di sebelah brankar Rony sembari menggenggam tangan Rony
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomanceKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...