Weh cokkk keapus setan! Gw lupa lagi yang gw bikin suuuuu!
.
.
.
.
Rian pergi kerumah mamanya.
"Maaaa!!! Ian Datang!" Mamanya yang sedang membereskan makanan di meja kaget, untungnya piring yang sedang di pegang ya tidak jatuh."Anak sialan, bagaimana kalau mama kena serangan jantung?! Bagaimana jika mama mati?!"
Rian gelagapan, panik tentu saja, kalau mamanya tidak ada, siapa yang bisa memasak seperti yang dibuat mamanya? Tidak ada. itu tidak bisa dibiarkan!
"Maaf ma~ , lainkali Ian gak begitu lagi deh~ ya... Ya...." Rian memelas, berjalan perlahan menuju mamanya dengan melakukan gerakan yang menurutnya paling lucu agar mamanya memaafkan.
Dan yup! Mama Rian luluh. Siapa yang akan tetap tahan jika diberikan bujukan lucu dari anaknya ini. Rian terlalu manis dan lucu untuk didiami.
"Hah.... Ya sudah sana cuci tangan dulu habis itu kita makan bersama. Hari ini mama masak spesial buat kamu, ada seafood, dan ayam rica-rica seperti kesukaanmu. " Rian senang, jika di zoom dapat terlihat jika matanya berkilau akan kebahagiaan.
"Ya! Kalau gitu Ian mau cuci tangan dulu habis itu kita makan ya hehe"
Rian langsung lari ke wastafel untuk mencuci tangannya dan bergegas kemeja makan. Ryan makan dengan lahap, tentu saja, ini semua makanan kesukaannya. Ditambah ini adalah masakan mamanya, yang dimana orang lain tidak dapat meniru masakannya.
.
.
.
.
.
Setelah makan mereka langsung pergi ke mall, sebenarnya Rian masih sedikit takut jikalau kartu yang diberikan oleh suaminya itu tidak dapat digunakan.Karena ia ingin mengeceknya, Rian izin ke mamanya dulu dengan alibi ingin membeli minum yang dimana tempatnya cukup jauh dari sana, walau sebenarnya Ryan pergi ke mesin ATM untuk mengecek.
Dan saat Rian mengecek dia kaget, bukan karena tidak ada saldonya akan tetapi isi saldonya yang kelewat banyak.
'Gila! Berapa nol yang ada disini!?' ucapnya dalam hati.
Tentu Rian kaget, ia hanya orang biasa walau tidak miskin tetapi tidak juga kaya raya, jadi saat Rian melihat jumlah uang yang sangat banyak seperti ini Rian kaget, kelewat senang, kalau begitu Rian tidak perlu khawatir untuk membelanjakan mamanya nanti.
Rian tersenyum senang dan bergegas pergi untuk menemui mamanya, tak lupa Rian membeli minum agar alibinya tadi dapat dipercaya oleh mamanya.
"Maaa.... Aku udah selesai beli minum nih, yuk kita belanja" ucap Rian sambil merangkul mamanya.
"Hah? Kamu pergi jauh cuma pengen beli esteh? Kenapa gak beli yg di dekat sini? Emang apa bedanya?"
"Eh..?... Oh! Itu..... Be-beda ma, esteh yang disini sama esteh yang disana, enakan yang disana, sesuai selera aku. Udah yukk kita belanja."
Mama Rian sedikit keheranan, aneh menurutnya, tapi... Sepertinya memang anaknya aneh, apa yang perlu dirisaukan. "Yuk" jawabnya.
.
.
.
.
.
Di tempat lain Richard sedang menunggu pacarnya di bandara.(Wait... Gw lupa nama pacarnya)
"Sayang!..... Kyaaaaa aku Kangennn" ucap seorang wanita yang sedang berlari kearahnya. Richard membuka tangannya, karena tau Rosita akan memeluknya.
Mereka berpelukan hanya beberapa detik, setelah itu Rosita langsung melepas pelukannya "Sayang, kamu beneran udah nikah? Sama siapa? Ihhh Jealous dehhh" ucap Rosita sambil memanyunkan bibirnya agar terlihat lucu.
Richard tersenyum tetapi merasa sedikit aneh, wajah Rosita tidak terlihat cemburu sama sekali. Mungkin.... Hanya perasaannya saja.
"Mau gimana lagi sayang, kamu tau bagaimana orang tuaku"
"Ya~ yasudah lah, ayo sayang, mau balik aku, cape"
"Ya"Mereka langsung pergi ke apartemen Rosita, tentu saja apartemen ini dibayar oleh Richard.
"Sayang sayang, tadi di pesawat ita lihat tas bagusss bangett, pengen sayang, nih nih yang begini nih" ucap Rosita langsung menunjukkan foto tas tersebut ke Richard.
"Bukannya aku baru saja mentransfer uang ke rekening mu 3 hari yang lalu?"
"Itu sudah cukup lama, tentu saja sudah habis, ya sayang ya, beli iniii."Richard cukup kaget, tentu saja uang yang diberikan tidak sedikit, tapi bisa secepat itu habis? Walau uang Richard tidak akan habis kalau hanya untuk memberikan segitu, tapi tetap saja, secepat itu?.
"Yasudah, besok kita pergi, untuk hari ini kamu istirahat terlebih dahulu." Rosita mengangguk.
"Sayang kamu bisa masak?" Tanya Richard penasaran, karena ia tidak pernah melihat Rosita yang sedang memasak selama mereka bersama.
"Ih, untuk apa memasak, nanti kuku ita rusak sayang, kan bisa beli online, atau.... Gimana kalau kita pergimakan malam di luar?"
"Tidak, kita beli makan online saja"Richard merasa sedikit kecewa, tapi mau bagaimana lagi, Richard hanya akan membeli online kalau begitu.
TBC
.
.
.
.
.
.
Guys say hello to my cat
MusiNama panjangnya nekomamusi 😃
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan?
Romance...... G pinter bikin deskripsi Kayanya gini cukup "Kau bilang kalian saling mencintai? Benarkah? Kalau begitu...." Rian mendekat kearah Richard dan langsung menciumnya, hanya sebentar, tapi cukup untuk membuat Rosita naik pitam. Muka Rosita sendir...