ONESHOT

842 73 13
                                    

Cerita hanya fanfiksi. Bukan termasuk alur canon, meskipun based in canon.

Latar waktu adalah setelah Movie 2. Jika belum menonton movie, maka disarankan untuk menonton movie-nya terlebih dahulu karena alur sejalan dengan movie 2.

Happy reading, readers!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

☀️☀️☀️

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Bagaimana rasanya tahun baru bagimu? Apakah menyenangkan?

Jika pertanyaan itu diajukan kepada Taufan, Blaze, ataupun Duri. Maka sudah tentu jawabannya sangat menyenangkan, sudah pasti pula mereka bertiga akan membentuk senyum lebar tanda bahagia.

Jika bertanya pada Halilintar, maka dia hanya akan mengangguk sambil mengarahkan topinya ke bawah. Entah kenapa dengan menyatakan bahwa dirinya senang saja, Halilintar perlu bersembunyi. Terkadang Boboiboy heran dibuatnya.

Halilintar sangat pemalu, tetapi Boboiboy tidak pernah merasa bahwa dirinya pernah sangat pemalu seperti itu.

Tetapi tetap saja, Halilintar adalah dirinya. Dan ia adalah Halilintar. Mereka berdua satu orang.

Kembali lagi, jika pertanyaan itu diajukan kepada Gempa, maka tentu sang elemen tanah akan menjawab sambil tersenyum simpul. Tidak tanggung-tanggung, Gempa mungkin akan mengucapkan harapan yang baik untuk tahun baru.

"Semoga kita bisa melindungi galaxy ini dengan lebih baik lagi kedepannya. Semoga seluruh urusan Tuan dipermudahkan. Kami akan terus mendukung dan melindungi Tuan!" harap Gempa kala itu, yang sukses membuat Boboiboy di dimensi lain banjir air mata.

Bisa dibilang, Gempa adalah yang paling banyak berbagi perasaan dengannya. Sebab itu Boboiboy merasa emosional karena mendapatkan dukungan dari elemen yang paling mirip dengannya.

Namun, jika pertanyaan ini diajukan kepada Ice, maka jawabannya tentu akan bertolak belakang dengan Blaze. Ice hanya mengangguk datar, tampak tidak minat, meski samar-samar Boboiboy merasakan perasaan bahagia di dalam diri Ice.

Tetapi tetap saja, Ice terlalu malas untuk menimbulkan reaksi yang heboh. Dia akan tetap menjadi pemalas bahkan untuk tahun baru sekalipun, sebab dirinya membutuhkan ketenangan untuk mengeluarkan kekuatan.

Sekarang, jika pertanyaan ini diajukan kepada Solar.

Maka ... entahlah.

Solar hanya diam dan memandangnya dengan ekspresi kaget, membuat Boboiboy kebingungan. Sejenak, ia berniat untuk mengalihkan topik karena merasa elemen cahaya ini tidak menyukai topik-topik berbau emosional.

"Kenapa kau bertanya?" Tiba-tiba Solar bersuara, membuat Boboiboy yang tengah berdiri dihadapannya itu kebingungan.

Memangnya salah bertanya tentang tahun baru kepada elemennya sendiri?

"Karena aku ingin tahu? Entahlah. Tapi bukan hanya kau yang aku tanya, semuanya juga kena." Boboiboy menggaruk pipinya canggung. Ia melanjutkan, "Tidak apa-apa jika kau tidak mau menjawab, Solar. Jangan terlalu dipikirkan, kau itu kan baru sembuh."

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang