Jam sudah menunjukan jam delapan lewat beberapa menit, fayyana dan liam terlihat berdiri menyilangkan tangan mereka di dada sambil saling bersandar satu sama lain melihat bus yang mulai berdatangan untuk mereka semua tumpangi.
Liam menghela nafasnya "ac nya dingin ngga ya?" guman liam.
Fayyana mengedikkan bahunya meronggah saku celananya mengambil permen karet lalu memberikan ke liam "makan" ujar fayyana.
Liam mengambil permen karet itu membukanya lalu memakannya "huh, perasaan gue kenapa tiba-tiba nggak enak ya" ujarnya sambil mengunyah permen karet di mulut nya.
Fayyana menoleh sekilas "lo pikir kita bakal kecelakaan?"
"Mungkin aja kan, trus kita di siksa karna dosa kita terlalu banyak" ujarnya lagi membuat fayyana menarik tubuhnya membuat liam sedikit tersentak "wajar sih kalau kita di siksa, iya ngga sih?" liam mengangguk sebagai jawaban.
Fayyana menghela nafas panjang lalu kembali menyandarkan punggungnya di punggung liam.
"Maira ngga ikut?" tanya fayyana tak kunjung melihat hidung maira.
Liam ikut melirik ke para siswi yang tengah sibuk tertawa sambil memotret diri mereka masing-masing "kayaknya ngga" ujarnya.
"PERHATIAN!" terik gerald menggunakan mic kecil membuat siswa-siswi yang tadinya sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing kini menoleh menatap gerald.
"BUS BEWARNA BIRU UNTUK KELAS 12A, BUS BERWARNA HITAM UNTUK KELAS 12B.." fayyana tersenyum tipis melihat gerald yang masih berbicara memberitahu siswa-siswi bus mana yang harus mereka tempati.
"Cowok gue ganteng kan"
"Ngga tau, gue ngga liat" ucap liam enggan menoleh.
"SEKARANG MASING-MASING KELAS MASUKLAH KE BUS MASING-MASING DENGAN TRATUR" titahnya.
"Cepat masuk-masuk"
"Gue di kursi paling belakang jangan di tempatin!"
"Gue sama lo ya, kita berdua"
"Jangan dorong-dorong, bisa nggak sih!"
"Minggir-minggir lo lambat kayak siput!"
"Woi!, jangan berdiri depan pintu anjing!"
Begitulah kira-kira percakapan murid-murid yang masuk ke pendengaran fayyana. fayyana menatap malas ke arah para murid yang terlihat berdesak-desakan untuk memasuki bus, padahal gerald sudah memperingatkan untuk masuk secara teratur, tapi yang namanya murid peraturan cendrung selalu di langgar.
"Nih, tolong lo absen kelas 12B" ucap gerald menyerahkan daftar absen ke arah gavriel.
"Dan lo-" Gerald menoleh ke arah Brian "tolong absen kelas 11" Ujarnya
"Gue kan kelas 12 al, kenapa-"
"Ck" Gavriel melirik Brian tajam "kita bagi tugas!"
Brian merotasikan kedua bola matanya "iyaiya" ucapnya mengambil absen itu dengan malas lalu pergi.
"Fayyana, masuk!" Titah gerald menghampiri fayyana dan liam yang terlihat asik bersandar satu sama lain.
mendengar itu fayyana berdiri tegak "siap!" ucapnya lalu hormat "lia ayok" fayyana menarik tangan liam masuk ke dalam bus, yang di tarik hanya memasang muka malasnya.
Setelah fayyana dan liam masuk, gerald menghela nafasnya gusar lalu ikut menyusul untuk memasuki bus.
Gerald mengerutkan keningnya ketika melihat siswa-siswi belum duduk secara teratur. ada yang masih berdiri ada yang berbicara, ada yang duduk, benar-benar terlihat berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two twilight (HIATUS)
Teen FictionDijadikan musuh oleh ayah sendiri itu bukanlah kemauan ataupun pilihan, itu adalah takdir, takdir yang tidak bisa seorangpun yang mengubahnya. Fayyana shazana adhiyaksa, gadis cantik yang sebentar lagi berusia 18 tahun. gadis pemberontak sekaligus...