Early Birthday

289 15 2
                                    

Lana masih menggerutu dan memukul dahinya dengan telapak tangannya sembari memandang pasrah ponsel yang menampilkan pesan di antara ia dan Sanu. Entah setan apa yang merasuki Lana hingga ia memutuskan untuk menghubungi Sanu, berawal dari rasa sepi yang perlahan meresap pori-porinya membuat ia tidak betah dan mengikuti insting liarnya, yang tanpa pikir panjang memencetkan keyboard di kolom pesan Sanu. Layar laptop yang perlahan meredup hingga gelap diakibatkan oleh Lana yang tidak menyentuhnya sejak lima belas menit lalu, pekerjaan akhir tahun yang menyesakkannya tidak ia hiraukan lantaran aksi intuitifnya.

 Layar laptop yang perlahan meredup hingga gelap diakibatkan oleh Lana yang tidak menyentuhnya sejak lima belas menit lalu, pekerjaan akhir tahun yang menyesakkannya tidak ia hiraukan lantaran aksi intuitifnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurang dari dua jam hingga pertemuan ia dengan Sanu di luar jadwal bimbingan, Lana semakin tidak fokus dan mengambil air minum yang ada di dalam kulkas lalu ditengakan dalam sekali tarikan napas. Pipinya memerah dan tangannya berkeringat, Lana tidak seharusnya bereaksi terlalu berlebihan seperti ini namun detak jantungnya semakin menggebu tak beraturan.

Ada yang salah, dan Lana tahu bahwa ia sedang tidak baik-baik saja.

Di sisi lain, Sanu tidak dapat menyembunyikan tulang pipinya yang semakin naik 1cm. Giginya yang rapih terlihat bebas, dan jari-jarinya yang lihai menari di atas keyboard membuat sebuah irama yang mendebarkan antara alunan riang yang ada di dalam kepalanya. Ia tidak dapat menyembunyikan hormon endorphin yang semakin menguar di area tubuhnya, Sanu senang hingga tanpa sadar terus memainkan bibirnya dengan telunjuknya.

 Ia tidak dapat menyembunyikan hormon endorphin yang semakin menguar di area tubuhnya, Sanu senang hingga tanpa sadar terus memainkan bibirnya dengan telunjuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia memeriksa jam tangan yang menunjukan pukul 3.25 sore, ia masih punya waktu hingga Lana menemuinya di sini. Kerjaanya telah selesai dan segera merapihkan dirinya di kamar mandi, membawa peralatan sikat gigi yang disimpannya lalu beberapa produk pemanis yang membuat dirinya tetap segar. Sanu tidak menyangka akan ada waktu dimana ia dan Lana dapat berhubungan sejauh ini. Pikir Sanu, cukup ia mengagumi mahasiswa yang seumuran dengannya pada batas aman namun tidak, ia ingin menyukai wanita itu hingga seisi dunia tahu bahwa ia jatuh cinta.

Sanu sedang bersiap memoles diri saat ponselnya berbunyi dan menampilkan pesan dari Lana yang mengatakan ia akan telat kurang lebih satu jam, dikarenakan alasan yang hanya Lana ketahui. Sanu memberikan respon positif karena bagaimanapun kondisi jalanan saat sore hari tidak begitu mendukung untuk dapat berjalan lancar. Hingga akhirnya Lana tiba dan keduanya langsung menuju ke arah parkiran khusus dosen dimana Sanu memarkirkan mobil sedannya. Sanu lagi-lagi harus menahan napasnya melihat penampilan kasual Lana yang memakai pakaian yang sangat pas dengan tubuhnya yang indah. Polesan make-up tipis namun tetap memancarkan pesona ayu yang semakin Sanu kagumi.

Early BirthdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang