Inget cuman fiksi, Happy Reading!
*
Apa ya yang harusnya Renjun lakukan hari ini? Bangun di tempat asing rasanya membuat Renjun langsung merasa bodoh.
Seingat Renjun dia baru saja merebahkan diri di kasur favoritnya usai interview di salah satu perusahaan.
"Tuan Rheas, apa kami bisa bawakan camilan sekarang?" seorang yang Renjun kira adalah kepala pelayan bertanya.
"Tidak, aku mau tidur siang.. Bangunkan saja aku nanti." Renjun memberikan gesture mengusir.
Renjun perlahan turun dari kasur saat kepala pelayan dan para bawahannya itu keluar dari kamarnya, matanya menatap cermin dengan takjub. Ternyata ada seorang laki laki secantik ini.
Renjun tidak pernah melihatnya sih, mungkin saja idol di negaranya ada yang secantik ini. Tapi, Renjun terlalu sibuk untuk mengurusnya.
Ok, Jadi, Mari kita coba pikirkan satu satu. Sejauh ini Renjun masih bertanya tanya kenapa dia bisa berada di sini. Berbekal bacaan manhwa nya yang seadanya. Bisa jadi ini transmigrasi? Eh atau justru Reinkarnasi?
Apakah ini salah satu Manhwa? Komik? Novel?
"Ahh, tahu begini aku baca satu saja!!" seru Renjun frustasi.
"Iya, harusnya aku suka nonton film saja! Jangan suka bacaan yang begitu.."
"Jadi.. Namaku Rheas? Lalu.. Aku ini apa? Siapa? Kenapa tidak ada informasi lain sih? Memangnya aku sepintar itu bisa ingat tokoh Rheas dari mana asalnya!! Aku mana ingat ada tokoh bernama Rheas, tokoh utama saja aku tidak ingat semua!! Apalagi kalau si Rheas ini tokoh sampingan!!!" Entah pada siapa Renjun harus marah.
Dia tidak tahu Dewa apa yang berkuasa di dunia ini.
Renjun menghela nafas panjang, kembali merebahkan diri ke kasurnya.
"Baiklah, jika memang hidup di sini jauh lebih menyenangkan dari pada dunia modern aku mungkin akan tetap tinggal. Jika memang tidak enak, lebih baik mati saja!" Renjun segera menyamankan diri di kasur.
Benar hidup saja yang santai, jangan buru buru.. Siapa tahu dia ingat cerita yang mana ini nanti.
*
Renjun bukan orang yang sabaran. Jadi, pada akhirnya dia pergi ke perpustakaan untuk mencari tahu. Bukan dia tidak sadar, tapi entah kenapa ada banyak orang yang memperhatikannya. Entah dalam artian baik atau buruk.
Renjun hampir saja tertawa saat tahu latar belakangnya ternyata semenyedihkan itu.
Jadi, dia hanyalah seorang selir rendahan yang tidak berpotensi menjadi permaisuri kaisar. Yah, dia juga tidak mau dibebani tugas berat seperti itu sih. Renjun, kan sudah bertekad menjadi orang yang hidupnya hanya bersantai.
Lalu, Kaisar yang memimpin kekaisaran Isandro sekarang adalah Jedrick Elenio Alastair.
Baiklah, semuanya akan baik baik saja. Lagipula sejauh ini hidupnya nyaman tanpa gangguan orang lain. Dia harus segera kembali ke kamarnya, sebelum dia sempat berbelok Renjun atau Rheas (Dia harus membiasakan diri menggunakan nama itu) mendengar sesuatu yang menarik.
"Sepertinya situasi antara yang mulia selir Shermaine dan yang mulia selir Philomena semakin memanas.. Dari gosip yang beredar, yang mulia kaisar akan segera memilih permaisuri kekaisaran.."
Rheas mengerjap. Wah, apa ini? Terdengar menarik. Dia segera bawa tubuh mungilnya bersembunyi.
"Tapi, yang mulia kaisar bukannya sangat kejam pada para selir ya? Dia hanya membawa mereka sebagai pajangan. Beliau bahkan tidak benar benar menyentuh mereka. Aku kagum sekaligus kasihan pada para selir.." balasan dari yang lainnya terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the Original Anti Villain | Noren
Fanfiction(ON HOLD) Renjun kira dia adalah orang yang paling beruntung, tapi ternyata dia sedang sial! Renjun selalu mengira dimanapun dia hidup genrenya akan selalu slice of life biasa, tapi nyatanya dia salah. Hidupnya yang awalnya bergenre slice of life ja...