Acer atau kerap disebut dengan maple adalah sebuah pohon terkenal yang sering kita jumpai di bumi utara.
Daunnya yang berwarna oranye beremu kemerahan akan nampak bercahaya bila sinar sang Surya menyapanya. Rindangnya, gugurnya sang daun karena angin yang menerpanya, adalah sebuah keindahan yang sangat memanjakan mata, mata indah milik seorang gadis kecil yang tengah dikepang oleh seorang laki-laki yang mungkin umurnya tak jauh dari gadis kecil itu.
Gadis itu tertawa terbahak-bahak hanya karena banyak daun yang menempel dirambut anak laki-laki yang mengepangnya itu.
"AHAHAHAHA kakak! Kau seperti kaisar Musim gugur! AHAHAHAHA!!" Ujar gadis kecil itu yang terus menertawakan laki-laki itu hingga keluar air mata dari sudut matanya.
"Berhentilah tertawa atau perutmu akan sakit letta" Tegur laki-laki itu dengan sabar dan telaten mengepang rambut panjang gadis kecil itu.
"Baik Baginda kaisar, hamba akan berhenti tertawa saat ini juga" ujar gadis itu lembut.
Tak lama kemudian suasana menjadi sangat hening, hanya ada suara desiran angin, yang menerbangkan beberapa bunga dandelion yang terletak tak jauh dari tempat mereka berada. Daun maple terus berguguran satu persatu disekeliling mereka berdua yang sedang duduk di bawah rindangnya pohon maple ditepi danau yang indah.
Setelah lama terdiam akhirnya gadis kecil itu membuka suaranya kembali, "kak" panggilnya yang langsung menengok kesamping membuat kepangan yang hampir jadi harus terlepas kembali.
Laki-laki itu tersenyum tipis sambil menghembuskan napasnya pelan, "iya ada apa?" Ujarnya yang langsung memegangi kepala gadis itu lalu mengarahkannya untuk kembali menghadap depan.
Gadis itu terlihat beberapa kali menggerak-gerakan jari-jari kaki mungilnya itu, yang sesekali tertimbun oleh daun maple yang berguguran.
"Oh Maaf kak UPS! Hamba mohon maaf Baginda kaisar karena telah merusak kepangan Baginda lagi" ujarnya lembut sambil sedikit membungkukkan badan layaknya seorang perwira yang tengah memberi hormat kepada kaisarnya.
"Violetta apa yang ingin kamu tanyakan tadi?" Tanya laki-laki itu yang baru saja selesai membenahi kepangan gadis kecil itu, Terbesit dalam benaknya untuk menyelipkan beberapa daun maple diatas rambut gadis kecil itu, hingga daun-daun maple yang diselipkannya itu terlihat seperti mahkota yang indah.
Gadis kecil itu terlihat mengerutkan keningnya, pipinya menggembung bahkan lebih bulat dari pada seekor ikan buntal yang menggembungkan diri untuk menghindari serangan predator.
"Siapa Violetta?!" Kesal gadis itu memalingkan badannya menjauhi laki-laki itu dengan cara merangkak kedepan.
Laki-laki itu lagi-lagi mengukirkan senyum manis diwajah rupawannya itu, ia berdiri lalu duduk tepat dibelakang gadis kecil itu.
"Violetta adalah Singkatan dari Viola Charoletta! Nama yang indah sama seperti orang yang memiliki nama itu" ujarnya yang langsung mencium pucuk kepala gadis kecil yang sedang merajuk itu.
"Hmmph!bohong!" Bantahnya yang berbalik menatap tajam laki-laki itu dengan air mata yang menggenang di manik mata indahnya itu.
Laki-laki itu seketika menjadi sangat panik, "Baginda kaisar memohon ampun kepada Yang mulia permaisuri!" Ujarnya yang langsung besujud didepan gadis kecil itu seolah-olah dia layaknya seorang penjahat yang sedang mengakui kejahatannya didepan sang pemimpin negara.
"Kenapa yang mulia permaisuri?" Tanya gadis kecil itu bingung, ia memiringkan kepalanya, membuat rambut panjang kepangnya itu mengenai telinga laki-laki itu.
Laki-laki itu bangkit dari sujudnya, ia menarik tubuh gadis kecil itu kedalam pelukannya, menaruh dagunya di atas bahu gadis kecil itu lalu tersenyum untuk kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Orion : Accident of Maple
Mystery / Thriller"Jangan pernah nodai JIWA YANG SUCI! dasar kotoran!!" Viola atau kerap dipanggil Miss Violet memiliki reputasi sebagai satu-satunya detektif muda di Distrik 9 dan juga merupakan konsultan kriminal yang terkenal dikalangan para Boss kriminal besar d...