33

11.1K 758 31
                                    


 Pagi hari yang tak biasa.

Pagi ini terasa sepi dan lebih dingin. Bukan hanya karena Ibu dan Ayah yang saat ini tidak ada di rumah, tapi Isyana yang sejak semalam hanya bicara seperlunya. Walaupun wanita itu masih terlihat biasa ketika berinterasi dengan Anya.

Hanya pada Sultan, Isyana irit bicara. Wanita itu masih menyiapkan bekal makan siangnya, masih membawakan ice coffee milk racikan rumahan yang telah membuat Sultan ketagihan. Mata Sultan terpaku pada tumblr yang baru saja Isyana taruh di meja, tumblr baru yang kembaran dengan istri dan keponakannya.

"Tumblr baru?"

Isyana hanya menjawab dengan gumamam, lalu beranjak kembali ke dapur. Meninggalkan Sultan dan Anya yang tengah menghabiskan sarapannya.

"Aku pamit berangkat sekarang, udah ditunggu Mbak Gea di bawah. Anya jangan lupa dibawa bekalnya, Mbak engga bisa jemput nanti kayaknya. Pulang sama Mas kalo engga ojek online aja engga papa kan?"

Isyana dengan terburu buru memasukkan tumblr dan juga salad sayur untuk sarapan di perjalanan, bossnya baru saja mengiriminya pesan sudah sampai di apartemennya. Agenda mereka hari ini adalah survey lokasi untuk membuka cabang baru Heavens Bakery di Solo. Sebenarnya Isyana tidak perlu untuk ikut serta, tapi wanita itu mengajukan diri karena merasa perlu menyibukkan diri hari ini.

"Loh engga berangkat sekalian aja?"

Sultan merasa merana, dicukin istrinya habis habisan begini.

Sedangkan Isyana hanya menjawab dengan gelengan.

"Mas yang jemput Anya. Nanti kamu pulang jam berapa memang?"

Isyana mengangguk setuju, kebetulan jam pulang kerja Sultan hari ini memang hampir sama dengan jam pulang sekolah Anya.

"Belum tau, hari ini mau ke Solo survei lokasi buat cabang bakery."

Meskipun sedang mode marah, Isyana mengambil tangan kanan Sultan lalu menciumnya. Mau bagaimana lagi sudah kebiasaan.

Namun Sultan menahan tangan istrinya, ketika wanita itu berniat untuk melepaskannya.

"Kok engga bilang kalo mau ke Solo hari ini? Pulang malam? Solonya di daerah mana? Atau nanti Mas jemput aja deh di sana."

Cerocos Sultan yang kaget dengan kepergian istrinya ke luar kota. Meskipun hanya sebelah Jogja, yang dapat ditempuh satu jam lebih.

"Engga usah."

Anya yang sejak tadi menjadi pengamat, hanya bisa diam menyadari keadaan yang tidak biasa ini. Remaja itu mencoba untuk menghabiskan sarapannya dengan hati hati, jangan sampai menimbulkan suara seperti dentingan piring dan sendok. Suasana pagi ini terasa dingin dan tidak nyaman.

o0o


Selesai survei dan mendapatkan lokasi yang cocok serta strategis, Gea, Isyana serta Kelana yang juga turut serta dalam perjalanan kali ini memilih untuk makan siang di Pracima Tuin. Ibu bos sebelumnya telah reservasi untuk hari ini.

Pracima Tuin atau Taman Pracima memiliki arti taman yang terletak di barat. Sesuai dengan lokasi taman yang terletak di barat Pura Mangkunegaran. KGPAA Mangkoenagoro X atau Bhre Sudjiwo menyatakan bahwa peresmian Taman Pracima merupakan langkah awal untuk mempertemukan masyarakat dan kebudayaan Mangkunegaran.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BETTER THAN WORDS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang