Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tak, tak-
Suara heels yang terdengar karena menyapa lantai. Dengan langkah cukup tergesa membuat cukup nyaring melewati lorong kelas.
Hah, suara tersebut terhenti saat didepan ruangan konseling.
Tok, tok-
"Permisi" Baekhyun menyapa dengan seramah mungkin.
"Akhirnya Mrs. Byun sampai, mari silahkan duduk" suara tersebut merupakan guru konseling disana, Miss Han.
Baekhyun mengikuti arah yang diberikan Miss Han dan terlihat di ruangan tersebut sudah ada bocah berambut model mangkok dan satu bocah yang memiliki luka gores di dahinya
Bocah berambut mangkok itu ada Yuan, anak semata wayang Baekhyun. Entah masalah apa hingga ia sampai di panggil ke ruangan ini.
"Baik, semua telah berkumpul" suara Miss Han mengintrupsi. "Sebelumnya mohon maaf Mrs. Byun, mengganggu jam kerja anda"
Baekhyun hanya tersenyum dan mengangguk kecil ke arah Miss Han.
"Mrs. Seo ini ibu dari Byun Yuan"
Belum selesai berbicara suara lain membuyarkan suasana.
"Oh anda ibu dari anak ini" ucapnya sambil menunjuk-nunjuk Yuan. "Cih, pantas saja nakal tidak punya ayah sih" remehnya.
"Maksud anda apa berkata tersebut" Baekhyun mulai terpancing emosinya.
"Benar bukan, pantas anak anda nakal sampai menyelakai anak saya"
"Mrs. Seo saya mohon tetap tenang"
"Sepertinya anda sedang membicarakan diri anda sendiri mrs. Seo? Berbicara tanpa aturan" dengan elegan tanpa otot Baekhyun menjawab.
"Mari kita bicarakan dengan tenang semuanya, saya mohon" sepertinya Miss Han sudah pusing.
"Begitu kronologinya, saya harap pertemuan ini menjadi jembatan untuk berdamai secara kekeluargaan"
Baekhyun tak menyangka, anak SD tau masalah orang dewasa? tentu sedih saat mendengar bahwa anaknya berkelahi karena membela dirinya yang dikatakan bukan wanita baik-baik. Tapi, Baekhyun memang bukan wanita seperti itu. Dia kerja keras pagi hingga sore membangun butik yang ia miliki untuk memberikan yang terbaik untuk Yuan.
Memang ia single mom tapi hadirnya Yuan bukan beban dan masalah bagi hidup Baekhyun meski tanpa sosok pendamping. Keputusan memiliki Yuan juga bukan keputusan yang mudah hingga ia berani mengambil langkah ini. Bukan tanpa sebab, ia pasti akan menghadapi resiko entah itu digunjing orang bahkan duga-duga seperti yang tadi.
