2 hari kemudian, Xiao Zhan turun ke lantai bawah dengan senyum ragu. Ia melihat sekeliling rumahnya dan tersenyum samar.
"Bi, apa Mama dan Baobao belum pulang?" Tanya Zhan dengan dengan ragu.
"Iya tuan muda. Nyonya memberitahu saya bahwa tuan muda kedua butuh ketenangan untuk lomba piano dalam waktu dekat ini. Karena itu, nyonya harus menemani tuan muda kedua untuk liburan." Jelas sang Maid.
Xiao Zhan tak menanggapi. Pria itu hanya memasang wajah datar dengan mata yang tampak lelah.
Ia lalu berjalan ke ruang santai dan duduk disana.
Sudah 1 minggu sejak ibu dan adiknya pergi. Bahkan pesan Xiao Zhan pun tidak di balas oleh ibunya.
"Aku juga akan ikut lomba.. Mama bahkan, tidak membaca pesanku." Xiao Zhan tersenyum pucat dengan mata yang sayu.
Ia menyandarkan dirinya di sofa sambil mengela nafas panjang.
"Aku, kan juga.. Anak Mama." Lirihnya.
Sementara itu di kediaman Wang, Yibo baru saja kembali. Tuan Wang menatap Yibo dengan sinis dan tak mau berbicara dengannya.
Tuan Wang merasa kecewa karena Yibo mengabaikan keluarga Ji yang datang untuk bertemu dengannya, bahkan Yibo sama sekali tidak meminta maaf saat dia pergi meninggalkan keluarga Ji untuk hadir di pesta ulang tahun Yuu.
Tuan Wang merasa bersalah pada tuan dan nyonya Ji, serta Ji Linze. Yibo benar-benar sangat dingin.
"Tuan, sampai kapan anda akan mendiami tuan muda?" Tanya sekretaris Yang, yang merasa prihatin dengan situasi kakek dan cucunya tersebut.
"Cih! Biarkan saja. Dia bahkan tidak menyadari kesalahannya sama sekali!" Kekeh tuan Wang yang terlihat merajuk dengan sikap cucunya.
Sekretaris Yang menghela nafas panjang, "Tuan, Tuan muda, kan tidak tertarik dengan nona Ji, kalau anda memaksa tuan muda seperti ini, bukankah tuan muda akan semakin menutup hatinya?"
Tuan Wang menyandarkan diri ke sofa sambil menghela nafas panjang.
"Aku hanya ingin anak itu menikmati hidupnya dengan bahagia. Selama ini dia hidup seperti robot. Aku pikir, dengan seorang gadis di sisinya, dapat membuatnya bersemangat dan tersenyum." Tutur tuan Wang.
"Tetap saja tuan, tuan muda mungkin memiliki rencana sendiri untuk masa depannya." Sekretaris Yang masih mencoba untuk memberikan masukan untuk tuannya itu.
"Hah! Entalah. Aku pusing memikirkannya. Akhir pekan nanti, aku ingin menghabiskan waktu di luar."
"Baik tuan."
☆☆
Akhir pekan yang di nanti-nanti pun tiba. Xiao Zhan datang ke kediaman Wang di antar oleh supirnya. Awalnya Yibo ingin menjemput pria manis itu, namun Xiao Zhan melarangnya, ia ingin datang sendiri.
"Zhanzhan." Yibo yang sudah menunggu di depan rumah, langsung memanggil Xiao Zhan saat pria manis itu tiba.
"Selamat pagi." Sapa Zhan dengan senyum ramah.
"Hm, apa ini masih pagi?" Yibo sedikit menggoda pria manis itu. Saat ini baru pukul 10:05, artinya hari masih pagi.
"Dasar..." Xiao Zhan tertawa lembut.
"Ayo masuk." Yibo mempersilahkan Zhan untuk masuk ke rumahnya.
Pria manis itu mengangguk, ia lalu berjalan terlebih dahulu dan Yibo berjalan di belakangnya.
Xiao Zhan menghentikan langkahnya saat hampir memasuki pintu rumah besar itu. Ia berbalik ke belakang dengan dahi yang berkerut.
"Kenapa kamu malah berjalan di belakangku? Kamu, kan tuan rumah?" Tegur pria manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accepting & Forgiving (Yizhan 🦁🐰/END)
FanfictionSINOPSIS Xiao Zhan pergi ke toilet sekolah saat jam istirahat tiba. Setelah mencuci tangannya, ia keluar dari toilet bersebut hendak menuju kantin. Namun, secara tak sengaja ia menabrak seseorang di depannya. "Akh! Maaf." Ungkap Zhan dengan cepat. I...