Xiao Zhan kembali ke rumah. Pria manis itu langsung masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan sedikit keras.
Ia yang selalu merasa kuat selama ini, ia yang selalu mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak menangis, kini menangis tersedu-sedu.
Ia duduk bersandar di belakang pintu sambil menekan dadanya dengan isakan yang tertahan.
"Kamu bilang kamu akan selalu menjadi sahabatku. Kamu bilang kamu tidak akan pergi kemana, pun.. Tapi kamu tiba-tiba menghilang, lalu datang kembali, berdiri di sisiku tanpa mengatakan apapun."
"Aku, merasa seperti orang bodoh!" Lirih pria manis itu dengan suara yang bergetar.
Sementara di saat yang bersamaan, Wang Yibo berdiri di depan meja nakasnya dengan buliran bening yang menetes satu persatu.
Ia mengambil foto di meja nakas tersebut dan menyentuh wajah kecil Xiao Zhan yang tersenyum cerah disana.
"Maaf.. Aku pergi tanpa mengucapkan perpisahan padamu.. Maafkan aku.." Wang Yibo memeluk foto tersebut dengan tubuh yang gemetar. Ia duduk di bawah lantai kamarnya sambil bersandar di ranjang.
Wajahnya pucat dan matanya sayu.
"Xiao Zhan, maafkan aku.."
Flashback.
Anak kecil berusia 8 tahun itu, duduk di ranjang rumah sakit sambil melihat keluar jendela dengan tatapan mata yang kosong. Matanya tak menggambarkan serpihan semangat disana, ia hidup, namun seperti mati.
Di saat anak kecil itu tenggelam dalam pikirannya, ia di kejutkan dengan sebuah suara yang menyapanya dari belakang.
"Hai.. Apa kamu sakit? Sepertinya kita seumuran, namaku Xiao Zhan."
Anak lelaki bernama Wang Yibo itu, menoleh. Ia menatap anak lainnya yang mengenalkan dirinya sebagai 'Xiao Zhan' itu, tengah tersenyum cerah padanya.
"Wang Yi.."
"Wang Yi? Apa namamu Wang Yi?" Tanya Xiao Zhan dengan penuh semangat. Senyumnya sangat cerah hingga membuat Wang Yibo sedikit merasa aneh.
"Iya." Angguk Yibo.
Xiao Zhan berjalan mendekat dan naik keatas ranjang milik Yibo. Pria manis itu duduk disana dengan senyum kecil.
"Apa kamu juga sakit?" Tanya Yibo dengan wajahnya yang datar dan matanya yang masih kosong tak terlihat bersemangat.
"Hm, tidak.. Bukan aku, tapi Papaku. Papaku mengalami kecelakaan besar baru-baru ini, sekarang Papa ada di ruang sebelah. Papa belum sadarkan diri, jadi aku disini untuk menjaganya." Jelas Zhan.
Yibo menatap Zhan sekilas, lalu ia berbalik menatap keluar jendela dengan tatapan kosong.
"Apa Papa mu, mengalami kecelakaan di jembatan X?"
"Wah, bagaimana kamu bisa tahu?" Zhan balik bertanya dengan ekspresi kagum.
"Ayah dan ibuku, meninggal dalam kecelakaan itu dan, aku selamat. Bukankah mereka, harus membawa aku juga?" Lirih pria Wang itu.
Xiao Zhan tersentak kaget.
"Maaf.." Spontan ia langsung minta maaf karena merasa bersalah telah menyinggung perasaan Wang Yibo.
2 hari yang lalu, terjadi kecelakaan bruntun di jembatan X yang memakan banyak korban Jiwa. Termaksud tuan dan nyonta Wang, tuan Xiao pun salah satu korban dan saat ini beliau masih koma.
"Wang Yi.." Xiao Zhan memegang tangan pria Wang itu, "Jangan khawatir. Kamu akan segera sembuh. Orangtua mu pasti senang saat melihatmu sembuh.." Zhan mencoba untuk memberi semangat pada pria Wang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accepting & Forgiving (Yizhan 🦁🐰/END)
FanfictionSINOPSIS Xiao Zhan pergi ke toilet sekolah saat jam istirahat tiba. Setelah mencuci tangannya, ia keluar dari toilet bersebut hendak menuju kantin. Namun, secara tak sengaja ia menabrak seseorang di depannya. "Akh! Maaf." Ungkap Zhan dengan cepat. I...