Thritery • Menghentikan Cipta untuk Haru (Bibliosmia)

16 1 0
                                    

Bedah Buku

"Menghentikan Cipta untuk Haru"

Karya

shima_alqie

shima_alqie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Review •

•  Faizah (@Faizah-chan)

Aku ga banyak komen soal tata bahasanya karena menurut aku udah bagus dan gaada yg buat aku sakit mata.

Yg mau aku krisar itu tentang alurnya yang menurut aku ga masuk sama sekali, mungkin hanya di aku, cuma menurutku emang ga selaras. Cerita ini terkesan berusaha mengangkat peristiwa sejarah tertentu cuma sangat ga jelas fokus yg ingin dibahas itu sebenernya apa. Promt nya 1800-an. Tapi yang dibahas peristiwa konstantinopel sama yg kayaknya pas zaman pencerahan yg keknya masa renaissance, itu gaada masuk 1800-an. Konstantinopel jatuh udah lama bet, masa renaissance jg setahuku keknya dari 1300 sampe 1700-an. Soalnya seingatku yg 1800 bukan lagi renaissance tapi udah revolusi industri gede. Apalagi Dierja yg bilang ke gaharu kalo jgn cari tahu tentang abad pertengahan. Aku makin bingung ini sejarah yg mau dibahas yang mana, abad pertengahan lebih jauh lagi dari 1800-an :"D

Okelah mungkin aku yang gatau secara spesifik sejarah apanih yang lagi dibahas, makanya aku ga merasa nyambung. Tapi kalo orang gatau kan biasanya tertarik nyari tau dong biar tau, tapi ini kalo bentukan ceritanya gini aku juga bingung apa yang harus dicari tau biar paham sama ceritanya. Apalagi kalo orang yang lebih awam dari aku, wadduh makin melambaikan tangan ke kamera.

Dan aku agak sedikit ngik ngik baca paragraf pertama ceritanya. Terkesan kek teori konspirasi illuminati dipakenya buat skripsi, udah gitu dibilang bagus sama dosennya. Aku blm kuliah tapi yg Kutau skripsi itu keknya harus sesuatu yg punya dasar atau kek ilmiah gitu. Illuminati itu gaada di sejarah, apalagi sejarah konstantinopel. Dia bikin daftar pustakanya gmn, melansir buku-buku teori konspirasi yg satu server sama manusia kadal atau gmn :"D

Belum lagi kalo mau bahas tokoh-tokohnya yg bagiku gaada personality sama sekali. Setelah kubaca yg kuingat cuma Gaharu anak kuliahan yg keknya paham sejarah, sama Dierja anak kuliahan yg keknya paham sejarah juga. Tokohnya aja gitu, apalagi alurnya, ini knp ujungnya kek mejik, ngecross ke fantasi? Atau Gaharu ini kenak mental gegara skripsian trs ga sehat.

Ya intinya kalo kata aku, narasimu kebanyakan dipake jelasin potongan-potongan sejarah yang rancu dan ga nyambung, sampai tokoh dan alur sendiri jadi makin ga jelas karena kurang fokus. Antara kamu kurang riset atau cara ngejelasin sejarahnya ga bagus makanya rancu bet.

Tapi itu pendapat aku sih, jangan terlalu diambil hati. Menurut orang pasti beda-beda. Mungkin ada yang menikmati tapi bagi aku ya ceritanya gitu. Semangat nulisnya Kak.

  Catris (@Catrella2)

Sebenernya aku nggak bisa banyak komen karena rata-rata udh dibahas sama member lain. Cuman yang emang jadi tanda tanya paling besar di masalah sejarahnya yang akupun agak clueless maksudnya ke arah mana. Karena bener kayak kata si Faizah, klo kamu bahas jaman renaissance, jamannya emang nggak sinkron.

Selebihnya udh bagus kok, tata bahasanya maksudku. Kamu udh berani angkat tema itu, good job Shim.

 Key (@Aishipit)

Saya menyukai bagaimana penulis menulis narasinya; tata kalimat yang mudah dipahami dan diksi sederhana sehingga pembaca akan lebih mudah menyerap esensi dan pesan yang ingin disampaikan dalam cerpen ini.

Penulis berhasil menyampaikan informasi suatu sejarah yang cukup rumit dan fenomena menarik seperti phantom time dengan singkat dan jelas, sehingga tidak mengganggu keberlangsungan cerpen dan membuat pembaca lebih memahami konteks.

Saya menyukai bagaimana penulis menyajikan misteri akan bagian sejarah yang sengaja dihilangkan. Saya pribadi mendapati cerpen ini memiliki dua interpretasi: bahwa Gaharu dibunuh dengan kesan bunuh diri, agar konspirasi bagian yang dihilangkan dari sejarah zaman kelam itu tidak jatuh ke masyarakat luas atau Gaharu mengalami semacam lag dari phantom time yang sedang terjadi.

Dua interpretasi di atas menurut saya merupakan daya tarik dari cerpen ini karena ada banyak sudut pandang yang bisa pembaca simpulkan. Sayangnya, menurut saya penulis keliru menulis genre cerpen. Memang benar bahwa cerpen ini mengandung genre misteri, hanya saja thriller bukan salah satunya.

Selain itu, saya menemukan beberapa kata salah ketik (seperti persentasi yang seharusnya presentasi) pada cerpen. Saya rasa, penulis bisa melakukan proofreading yang tidak akan memakan waktu lama dan mengedit naskahnya.


Salam Manis,

Thritery

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang