"Kenapa kau mengikutiku?" tanya Jaehan."Aku merasakan kemarahanmu, jadi aku takut kau melakukan sesuatu. Maafkan aku ..."
Jaehan menggeleng dan kembali diam.
Sedikit canggung.
Tentu.
Apalagi setelah bertransformasi menjadi manusia, Jaehan tak memakai apapun untuk menutupi tubuhnya.
Namun, image bahwa werewolf adalah makhluk penuh birahi, langsung dipatahkan oleh Shin Yechan saat ini.
Pemuda itu melepas jaketnya dan menutupi tubuh Jaehan walaupun tak bisa sepenuhnya.
Menginginkan mate-nya?
Tentu saja.
Akan tetapi, ia tak ingin mengulangi kesalahannya lagi. Mate-nya bukan alpha biasa, jika ia gegabah, tak hanya Jaehan saja yang terluka, tapi mungkin akan membingungkan seluruh kawanan yang ada.
Karena perlakuan lembutnya -yang sebenarnya tak ia niatkan dengan sengaja, memerah wajah sang pemimpin Antella, namun itu tak lama karena setelahnya Yechan mengajaknya mengobrol hal yang lebih ringan. Mencoba mengalihkan perhatian.
Sementara dalam dirinya, Kim Yechan hanya meringkuk dengan mata terpejam. Ingin bertanya sesuatu, tapi Yechan memilih untuk menunda itu.
Lagi pula, bagaimana ia bisa memikirkan hal lainnya jika ada Jaehan di depannya? Atensi yang ia miliki sudah sepenuhnya tercuri.
"Kurasa aku paham mengapa Kim Yechan sangat mengagumi dirimu, Kim Jaehan-ssi."
Menurutnya, Kim Yechan hanya salah mengartikan perasaannya di masa lalu, dan ia mengutarakan hal itu.
Jaehan tersenyum saat mendengar pendapatnya itu, "Pemikiranmu sama seperti Sebin. Namun, tidak ... perasaan anak itu tidak sesederhana hanya mengagumi dan salah arti. Dia ... terobsesi."
Yechan mendengarkan, begitupun Enigma di dalam dirinya. Hanya saja Kim Yechan tak menanggapi, bahkan tak menunjukkan apapun seperti penolakan atau sanggahan.
"Aku menyayanginya, tapi bukan seperti yang ia harapkan. Aku bahkan tidak tahu mengapa dia menyukaiku sampai seperti itu."
"Kau sangat cantik. Jika dari segi fisik, kurasa akan ada banyak alasan untuk menyukaimu, Kim Jaehan-ssi." Karena untuk sifat, Yechan belum benar-benar bisa memutuskan.
Jaehan menoleh, "Jangan terlalu formal padaku. Terlebih ... kita bukan orang lain lagi sekarang."
Sedikit terhenyak, Yechan tak menyangka jika Jaehan akan mengatakannya.
Mereka bukan orang lain ...
Delapan belas tahun dia hidup, dalam kesepian, juga kesendirian -selain Kim Yechan, baru kali ini ada yang mengakuinya. Menganggap ia bukan orang lain, bukankah itu sebuah pencapaian?
Keinginan terdalamnya ... dan dari semua yang tak pernah ia harap akan ada, Kim Jaehan lah orangnya.
Yechan sejenak menunduk, tersenyum.
"Aku tahu, tapi bagaimana pun juga kau adalah seorang pemimpin, tidak mungkin aku bertindak tidak sopan. Lagi pula, aku jauh lebih muda."
Benar.
Sangat jauh perbedaan usia mereka. Walau bagi werewolf, itu tak terlalu berpengaruh sebenarnya.
Tiba-tiba, Yechan mendengar suara decihan. Tentu hanya ia yang bisa mendengarkan.
Tawa menggema, dari Jaehan tentunya. "Selain kasta, sekarang kau berani menyinggung soal usia?"
Yechan menggaruk belakang kepalanya, sedikit canggung, dan tak enak hati juga. Namun, ia juga tahu jika Jaehan hanya bercanda.
"Yechan-ah, sifat dan sikapmu itu ... kau sangat berbeda dengan adikku."
Itu tidak benar ...
"Apa dia benar-benar sejahat dan sekuat itu sampai meninggalkan trauma untuk dirimu?"
Jaehan mengiyakan, namun tak menjelaskan. Werewolf itu justru melontarkan pertanyaan, "Selama ini ... bagaimana rasanya hidup dengannya, Yechan-ah?"
"Dia tak seburuk itu. Dia benar-benar yang membentuk diriku menjadi seperti sekarang."
Jaehan mengangguk. Berpikir bahwa mungkin memang sejak disegel, adiknya itu sudah berubah.
Meski saat pertama menemuinya di aula markas mereka, Jaehan rasanya masih merasa bahwa tak ada yang benar-benar berubah dari adiknya.
"Kesalahannya ... apa hanya karena dia menyukaimu?"
Gelengan Yechan dapatkan, "Dia membunuh banyak werewolf di Antella. Karena itu, sejak ia dikabarkan mati, sosoknya tak pernah dianggap ada lagi."
"Mati?"
Jaehan mengangguk, "Hanya orang-orang penting dan terlibat saja yang tahu bahwa adikku disegel."
Bahkan banyak dari mereka meyakini bahwa Kim Jaehan lah yang sudah mengalahkan dan membunuh adiknya sendiri.
Karena itu nama Jaehan begitu besar di Antella. Tak hanya dalam kawanannya, tapi juga tersebar di semua pack yang ada.
Bagaimana pun, Yechan pernah menganggap Jaehan begitu tinggi, juga memiliki kesombongan yang tak tertandingi.
Ironis.
Tak bisa menolak, karena tak peduli dengan penilaiannya di masa lalu, nyatanya sekarang ia adalah mate dari sang pemimpin.
Kim Jaehan dari Antella, mulai sekarang adalah miliknya.