Fantaser • Monumen Kubus

17 4 1
                                    

Bedah Buku

"Monumen Kubus"

Karya

samm_san

• Blurb •  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Blurb  


Sane Enesta adalah seorang siswa SMA biasa. Ia tidak populer, tidak pula mencolok. Satu-satunya kelebihan yang ia miliki adalah selalu mendapatkan nilai bagus. Namun, bagi Sane yang pesimis, apalagi fakta bahwa SMA Pelajar Nasional adalah sekolah elit, nilai bagus bukanlah suatu kebanggaan.

Di tengah-tengah kekalutannya menghadapi ulangan harian, Sane bertemu dengan bocah aneh bernama Angelo. Angelo dikirim dari dunia lain untuk mengajari Sane, bahwa dunia ini tidak sesederhana yang dia ketahui. Dunia ini berjalan berdampingan dengan dunia-dunia lain yang disebut sebagai dunia paralel.

Sane ditakdirkan untuk menjadi Penjaga Dunia, sosok yang berperan penting menjaga keseimbangan dunia paralel.

• Review 

1. Eve

Chapter 1: Much more tell than show. A bit meandering but not endearing. A bit of a stiff dialogue. I would expect improvement.

Chapter 2: Using more direct description wouldn't hurt y'know?. Also, you don't need to describe everything y'know?. Your characters talk alot, i would expect more interiority from them. Dialog itu susah, gak apa-apa gak bisa sempurna. Juga manusia tidak berbicara dengan sempurna.

Chapter 3: I find your characters to be rather stiff and thin. The way you write them sadly reinforce that notion. Your choice of words is quite self limiting aswell. I would expect improvement.

2. Hisam

Sebelumnya saya mau bilang kalau apa yang saya torehkan di sini ialah pendapat pribadi, berdasarkan apa yang saya rasakan ketika membacanya. Saya nggak akan tutup-tutupan buat mengulas. Maka, mohon maaf jika ada ketikan yang menebas penulis, semoga bisa dijadikan bahan pengembangan diri.

Mulai dari cover yang eye-catching, sederhana tetapi menarik, premisnya kuat, seperti memiliki banyak pertanyaan di dalamnya, pembawaan cerita diketik dengan lugas, ringan, simple dan tidak bertele-tele. Membaca Monumen Kubus pada 3 bab awal, saya nggak menemukan sesuatu yang banyak dikoreksi. Namun, ada segelintir hal yang mungkin bisa dibenahi.

Bab 1: Character Development terbentuk di sini. Perfeksionis, pada scene di mana Sane Enesta harus mendapatkan nilai bagus di saat guru yang pelit nilai serta problema jauh dari keluarga sebagai pemicunya juga. Sisi putus asanya tergambarkan melalui diksi yang simple dan ringan. Pada bab 1 juga, karakter lain muncul begitu saja tanpa tedeng aling-aling yang menyebut dirinya sebagai 'senjata' MC. Saya kurang 'sreg' dengan Angelo, tiba-tiba muncul, begitupula sebaliknya. Juga, reaksi yang diberikan Sane terlalu flat saat pertama kali bertemu orang asing di kamarnya. Maksudnya, ayolah, kita tidak bisa se-welcome itu sama orang asing tanpa tahu background jelasnya. Namun, sisi lain, pergerakan karakter Angelo bisa memungkinkan menggaet isi atau konflik cerita secara perlahan, jika itu yang ingin penulis maksudkan.

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang