23. Last Chapter

125 4 0
                                    

Baru jam tujuh pagi tapi ponsel Arkhan tidak berhenti berdering sejak tadi, dan sialnya yang terbangun bukanlah pemiliknya, melainkan Reksa yang sedang tertidur tepat di sebelahnya.

Begitu dia melihat nama Jefran di layar, Reksa tau bahwa ada hal besar yang terjadi karena manajer Arkhan itu tidak mungkin mengabari masalah kecil sepagi ini.

Reksa menerima panggilan tersebut dengan tergesa-gesa, dia berdehem pelan sebelum menjawab suara Jefran di ujung sana.

"Kenapa?" Tanya Reksa, sedikit berbisik karena tidak ingin membangunkan Arkhan yang sedang tertidur di sebelahnya.

"Where's is Arkhan?"

"He's sleeping, of course. What else?"

"I need to talk with him, right now"

"Not now, ada apa sih?"

"Cek pesan yang saya kirim, ada artikel baru yang harus dia tau"

Reksa mengigit bibir bawahnya, ada masalah apa lagi hari ini? Ini bahkan belum genap satu bulan setelah rumor terakhir kali.

"Reksa?"

"Yes, aku cek dulu"

Reksa membuka kunci ponsel Arkhan, menekan tautan yang Jefran kirim dan netranya membulat ketika melihat berita teratas.

Mantan Aktor Cilik Tertangkap Basah Keluar Masuk Bar Dan Sering Bermain Sana-Sini.

"Ini bukan Arkhan" Ucap Reksa sesaat setelah mendekatkan ponsel ke telinganya, berbicara dengan Jefran yang masih ada di ujung panggilan.

"Of course it's not him, kamu udah baca isi beritanya?"

"Belum"

Dapat Reksa dengar suara Jefran yang menghela napas kasar sebelum kembali berbicara "Itu Gilang, Gilang Dirgantara, fotonya udah kesebar kemana-mana"

"Ini berita baik atau buruk?"

"Jelas ini berita baik, namanya udah buruk dan itu bikin jalan kita lebih mudah buat nuntut dia, sepupunya yang jadi tersangka atas kasusmu juga ada di sana"

Beban yang menghantuinya beberapa hari ke belakang seketika berkurang, walau belum sepenuhnya tapi setidaknya kini mereka menemukan titik terang.

Panggilan berakhir setelah Jefran meminta mereka untuk datang ke kantor agensi jam sembilan nanti, alpha itu tidak bisa datang untuk menjemput Arkhan karena ada banyak hal yang masih harus dia urus bersama Rion setelah ini.

Reksa menaruh ponsel Arkhan ke nakas yang ada di samping tempat tidur sebelum kembali berbaring, menyandarkan kepalanya tepat di atas lengan kekasihnya, memeluk pinggangnya dengan erat dan membenamkan wajahnya ke dada Arkhan.

Kepalanya mendongak ketika hidungnya mencium aroma feromon khas Arkhan yang menguar kuat, Dan netranya disambut dengan Arkhan yang menatapnya lembut dari atas.

"Good morning" ucap Arkhan dengan suara serak, Reksa menggangguk, mengecup singkat bibir kekasihnya sebelum menjawab ucapannya.

"Good morning to" Jawab Reksa, dia semakin mengeratkan pelukannya dan bisa apa Arkhan selain ikut membalas pelukannya, sebelah tangannya yang bebas kini berada di belakang Reksa, mengusap pelan punggung sempit omega itu dengan lembut.

"Tadi aku mimpi ponselku bunyi" Ucap Arkhan tiba-tiba "Tapi pas aku bangun suaranya hilang" Lanjutnya lagi.

Reksa terkekeh pelan dan kembali menarik diri, menatap wajah Arkhan yang masih setengah mengantuk "Bukan mimpi" Jawab Reksa.

ᴘᴇᴛʀɪᴋᴏʀ {ᴇɴᴅ}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang