•Sae Yang Sakit<(part 7)>

113 7 0
                                    

Selesai ringkas².
Mereka bergegas menuju kereta dan menaruh koper serta tas yang lainnya.
Sesaat [Name] duduk tiba" Sae terjatuh saat hendak duduk.
Untungnya ia jatuh di pelukan [Name]. "Mana lucu sekali wajahnya" Ungkap [Name] dalam pikirannya.

Sae hanya melihat ke arah lain sembari wajahnya memerah.
[Name] hanya tertawa tipis
"Duduk di pangkuanku aja" Ajak [Name]
Sae mengelak pertanyaannya dan menjawab
"Ga mau"

[Name] hanya tertawa kecil sembari memegang hape.
Sae hanya tertidur sepanjang perjalanan. Bahkan tangannya terasa  sedikit panas, Kepalanya yang bersenderan dengan lengan [Name] pun juga terasa panas. Aslinya [Name] khawatir jika ada kejadian yang di luar dugaan.

Namun di sisi lain dia siap bertanggung jawab jika Sae tiba² kambuh lagi.
Mereka sudah sampai, di kota Tokyo.
[Name] senang kegirangan. Berbeda jauh dengan Sae yang hanya melihat dari kejauhan sembari duduk santai.

Ia merasa kedinginan namun tidak mau menganggu liburan mereka.
"Sae kamu yakin cuma mau duduk?" Tanya [Name].
Sae mengangguk dengan pelan.
[Name] menatapnya dengan wajah cemberut, ia takut jika liburannya akan sia² terlebih lagi ia ingin menghabiskan waktu dengan bersenang² bersama Sae.

Tidak tega, Sae pun ikut dengan permainan konyolnya yaitu melempar salju. Sekeras apapun Sae melemparnya, [Name] tetap melempar dengan lemah karena ia tidak ingin melihat Sae merasa kesakitan. Jadi [Name] hanya bermain sesuai batasnya saja..

Hari menjelang sore.
[Name] dan Sae sudah sampai di restoran tempat makan.
"Kamu pengen pesen apa?" Tanya [Name]
"Terserah.." Jawab Sae
Dengan wajah yang ingin merasa jengkel, namun [Name] tidak tega jadi ia memesan makanan yang panas dan cocok untuk kondisi tubuhnya (Sae).

Sesudah makan, mereka bergegas jalan ke hotel saat malam itu.
Namun di tengah perjalanan Sae terlihat lemah. Ia berjalan dengan kaku dan lemas. Awalnya [Name] tidak peka karena ia tersesat dengan peta yang ada.
"Ayo kesini Saee" [Name] menunjuk sumur yang ada di pusat kota.
"Tau ga? Katanya kalo memohon di sini permintaan kita bisa di kabulin setahun atau dua tahun lagi" Ujar [Name] sambil tersenyum.

Sae mengangguk iya dengan lemas.
[Name] berdoa dalam hati "Semoga Sae tetap betah walaupun sifatku menyebalkan.. hehe"
Sedangkan Sae tidak meminta apapun karena yang ia inginkan sudah di dapatkan.
"Oh! Hotelnya di arah situ" ujar [Name] sambil menunjuk di belakang sumurnya tepat.

[Name] menarik tangan Sae dengan lembut sembari mengajaknya jalan...
Tetapi di tengah alun² keramaian, ia pingsan?
[Name] yang terkejut pun merasa menyesal
"Seharusnya aku ga usah ngajak yang aneh² langsung ke hotel aja" gumamnya dalam hati sembari merasa panik

Apa yang bakal di lakuin [Name] ya?

Tsundere Sae X Cegil (Y/N)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang