11 November 2022
"Selamat ulang tahun, kami ucapkan."
Kali ini aku memilih untuk merekam biar sesekali menjadi kameramen karena biasanya suami kakak perempuan pertamaku yang mengambil tugas itu sehingga tidak pernah masuk ke frame, jadi aku merasa kasihan.
Pikirku masih ada tahun depan dan depannya lagi aku bisa merayakan ulang tahun ibuku. Jadi, tidak masalah jika aku tidak masuk frame kali ini.
Sedangkan kakakku bersama suaminya bagian yang memegang kue dan balon. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kak Ais tidak akan mau untuk patungan sekadar membeli kue ulang tahun tapi anehnya juga ikut merayakan.
Maksudku katanya sih Kak Ais nggak suka kue karena dia nggak suka manis. Jadi dia memilih untuk memesan makanan lain atau tidak sama sekali.
Biasanya aku membeli kue bersama adikku. Sayangnya tahun ini adalah tahun pertama dia memasuki SMA juga tahun pertama menjadi anak kos. Kata ibu, agar adik lebih mandiri karena dia emang pribadi yang sangat manja. Mungkin karena dia menjadi anak yatim sejak kelas 2 SD apalagi anak terakhir sehingga haus akan perhatian dan ingin disayang.
Entah kenapa, di ulang tahun ibuku yang sekarang ini aku berinisiatif untuk membelikan balon angka sesuai dengan umurnya yang ke-50 tahun.
Ibuku yang sedang fokus menonton Tv di ruang keluarga refleks menoleh ke sumber suara. Dia tersenyum dan langsung mengarah ke kakak perempuan pertamaku yang sedang membawa kue.
Ada perasaan menyesal saat bukan aku yang mendapatkan senyuman itu.
Aku tertegun kemudian tertawa renyah, apakah ini juga yang dirasakan oleh suami dari kakak perempuan pertamaku saat menjadi kameramen?
Setelah tiup lilin dan berhasil di video, sesi selanjutnya adalah potong kue dan sesi suap menyuap. Kini giliranku yang disuapi oleh ibuku, hingga satu jepretan berhasil mengabadikan momen itu.
Aku melangkah ke kamar dan mengambil sesuatu. Sebuah papper bag yang terlihat mewah aku sodorkan kepada ibuku sebagai bentuk kado untuknya. Dia tersenyum kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam. Sebuah dress berwarna hitam lengkap dengan bando mutiara.
"Ayo, Bu. Dipakai lalu berfoto dengan baju itu, sama kuenya juga."
"Loh, langsung dipakai?"
"Iya," ucapku lagi yang langsung membuat ibuku melangkah ke arah kamar, sedangkan aku, kakak perempuan pertamaku bersama suaminya ke ruang tamu untuk mengubahnya menjadi studio foto dadakan.
Senyum semringah menyambut kedatangan ibuku yang sedang memamerkan deretan giginya. Dia tampak bahagia mengenakan dress beserta bando tersebut. Sambil berputar dia berkata, "Baju ini akan Ibu gunakan untuk hari Paskah, ya."
Tanpa kusadari sudut bibirku juga ikut berkedut, membayangkan hari itu akan tiba. Respons yang jarang sekali aku dapatkan dari ibuku.
***
Jangan lupa meninggalkan jejak
02 Januari 2024

YOU ARE READING
KITA BELUM SIAP MENJADI DEWASA
Teen FictionBu, tahun ini berantakan. Alma sakit, Bu. perih, hancur. Ternyata Alma masih butuh Ibu. Apakah dengan cara ini Tuhan menghukumku? Start: 02 Januari 2024 Finish: