Matahari memancarkan sinar oranye yang menyengat ke atas awan. Setengah dari dirinya telah tenggelam di bawah naungan cakrawala, dan cahaya matahari menyinari desa Puki, seluruh tempat tampak di warnai dengan sinar oranye yang indah.
Aktivitas penduduk desa dapat terlihat di seluruh desa kecil saat para orang tua maupun anak anak kembali dari perjalanan mereka ke hutan tempat mereka berburu maupun mencari sumber makanan yang dapat mereka masak. Meskipun itu hsnys hutsn kecil, sumber daya alam yang dimilikinya cukup melimpah, sehingga hampir semua penduduk desa berpendapatan dari sumber daya hutan di sekitar desa.
Itu adalah malam musim panas yang hangat, di dalam salah satu perumahan yang cukup besar di sekitar desa seorang pemuda tengah sibuk membawa nampan yang berisikan beberapa minuman beralkohol dan juga beberapa piring kecil makanan ringan. Anak laki-laki ini tampak seperti dunia lain karena parasnya yang sangat cantik. Wajahnya kecil dan berbentuk sempurna, mata bulatnya yang bercahaya serta rambut coklat almond miliknya yang sedikit panjang. Dia menggunakan pakaian linen sederhana, tetapi ini tidak mengurangi daya tarik yang ia miliki. Dari waktu ke waktu beberapa orang akan menggodanya, bahkan mengajakinya untuk bermalam.
Namun, di balik wajah paripurnanya ia memiliki temperamen yang buruk, yang membuatnya di pecat ratusan kali.
"Jaemin, tolong bawa ini ke meja di pojok" titah bartender pada jaemin.
"Baik tuan"
Ketika jaemin membawa pesanan tersebut ia menyipitkan matanya, kemudian ia membelalak itu merupakan pelanggan cabul yang sering mengganggunya. Pelanggan itu datang bersama temannya. "apakah dia yang kamu sukai lucas?"
"iya, bukankah dia terlihat sangat manis?"
"ini pesananmu tuan" jaemin meletakkan pesanan dua orang tersebut di atas meja, namun ketika ia akan beranjak pergi salah satu pelanggan itu menghentikannya "Hey manis ini aku!" jaemin hanya menunjukan wajah masamnya. "Dua beer sesuai pesanan, ada yang lain tuan?" ia sudah menyumpah serapahi dua orang di depannya ini.
'Cepatlah minum dan pergi dari sini!'
Dengan lancang salah satu tangan dari pelangan itu menepuk-nepuk pantat jaemin. "Kapan kau akan menjadi milikku? Aku akan membuatmu menjadi istriku yang ke 20, aku bisa menjamin kehidupanmu." Dan di akhir ucapannnya pelanggan itu juga meremas pantat jaemin. Jaemin tetap diam, tangannya mengepal bersiap untuk menghantam wajah mabuk orang di depannya.
"Kau pikih aku bekerja keras setiap hari hanya untuk bertemu dan menikah dengan orang sepertimu?"
"ayolah jaem....kau jangan jual mahal seperti ituuu" remasan di pantat jaemin semakin menjadi jadi dan meraba ke mana mana.
Dan pada akhirnya sebuah pukulan melayang ke wajah pelanggan mabuk tersebut.
"DASAR KAU PRIA CABUL"
----
"Haechannnn, aku di pecat karena orang mesum itu!!" jaemin menangis dan merengek kepada temannya. Ini sudah ke 10 kalinya ia di pecat dalam tiga bulan terakhir.
"Tidak akan ada yang mau menerima mu jaem, hampir semua pekerjaan menolakmu" ujar haechan, tangannya sibuk memahat kayu.
"ini saatnya untuk memikirkan hal yang ini dengan serius, orang orang menggunakan penampilan mereka untuk mencari uang akhir ini, kau bisa mencobanya dan kau akan mendapatkan banyak uang dari hasil menjual dirimu." Lanjut haechan.
"Apa kau pikir aku akan melakukan hal itu?" sinis jaemin.
"Aku hanya tidak tahu harus memberikan saran apa kepadamu, jika kau menikah kamu tidak perlu menderita seperti ini"
"ITU TIDAK MASUK AKAL"
"Masukkan saja ke akal mu!, kau sudah tidak punya rumah, banyak hutang dan menjadi buronan rentenir. Kamu benar benar tidak memiliki apapun. Apakah kamu akan mengatakan jika kau melupakan hal itu?"
Dengan mata berkaca kaca jaemin merengek "Kau tidak akan meninggalkan ku kan chan.."
Haechan hanya memandang jaemin geli dan mendorongnya jauh jauh, radar gay nya sudah mendeteksi jika temannya itu positif. "Baiklah aku akan mengijinkan mu tinggal, jadi berhentilah merengek" ucap haechan, ia melanjutkan pekerjaanya yang tertunda karena jaemin.
Jaemin penasaran dengan benda yang di buat oleh haaechan, benda itu terlihat unik seperti pe, "apa yang sedang kau buat itu? itu terihat seperti titit" tanya jaemin.
Haechan mengelus benda yang ia pegang dan menunjukkan ke pada jaemin "ini memang penis"
Jaemin merampas benda di tangan haechan dan memukulinya.
"APA KAU GILA? UNTUK APA BENDA INI, DASAR CABUL!"
"ADOH, BERHENTI MEMUKULI KU, AKU AKAN MENJUALNYA!"
"SIAPA YANG AKAN BELI?"
"akan ku beritahu kau, ini sangat laris di kalangan para wanita bangsawan"
"apa yang akan mereka lakukan dengan benda ini?"
"mereka akan menggunakannya untuk anu dan anu dasar bocah naif"
Mendengar penjelasan haechan jaemin pun syok dan melempar benda pusaka milik haechan.
"MENJIJIKAN"
"Hey kau jangan melemparnya seperti itu, aku butuh waktu satu tahun untuk belajar membuatnya kau tahu, daripada kau bersikap seperti itu lebnih baik kau membantuku untuk menjualnya!"
Sebuah ide langsung terlitas di benak jaemin.
"Serahkan padaku!"
Tbc.
Silahkan dipilih 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake fiance' | Nomin
FanfictionThe offer made by the crown prince makes Jaemin unable to refuse and makes them entangled in an unexpected fate. Di remake dari sebuah manhwa yang berjudul 'hey prince '