「One Shoot」
"𝑨𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒂𝒏𝒎𝒖, 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒂𝒏𝒎𝒖. 𝑺𝒚𝒖𝒌𝒖𝒓𝒍𝒂𝒉, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖."
-Portgas D Ace-
Request by : xny4t1_
~ • ~
"O-oyaji?"
Pria itu terduduk dengan wajah menggelap setelah menutup sambungan Den Den Mushi. Para awak di sekitarnya, menatap takut dengan hawa di sekelilingnya yang berubah mencekam. Bagi awak lama, tak mengherankan lagi jika orang itu akan berlaku seenaknya pada kapten mereka. Namun bagi awak baru, mereka tidak tahu siapa yang menghubungi di pagi yang cerah ini.
"Gadis bodoh," desis dari sang ayah membuat beberapa awak menghela nafas. Tidak banyak yang tahu ini, hanya beberapa awak di kapal seperti para petinggi.
Matahari semakin naik, suasana pagi yang hangat berubah menjadi panas, cuaca yang pas untuk belayar. Sejak pagi, suasana hati sang ayah tak baik. Maka, tidak ada salah satu anak yang ingin menambah kekacauan itu. Memilih untuk mengerjakan banyak pekerjaan, mereka memberi ruang untuk Kapten mereka-sekaligus ayah mereka untuk menenangkan diri.
Awak awak baru ditugaskan untuk mengangkut kargo dari dermaga menuju lambung kapal berdiameter besar itu. Tidak ada yang ingin terbawa suasana karena suasana sang ayah yang tidak mengenakkan, maka mereka menciptakan suasana riang di bawah sana untuk membantu menghilangkan hawa buruk. Para awak senior yang berpengalaman lebih memilih untuk melakukan pekerjaan di atas kapal. Seperti memasak, bersih-bersih, melakukan pengecekan kapal, atau mencoba mengubah suasana hati ayah mereka.
Sayangnya, tidak ada yang memberi tahu kepada awak baru jika tamu dadakan akan datang ke atas kapal mereka. Mungkin, ini akan menimbulkan pertikaian kecil karena mereka tak tahu akan kebenaran besar dibalik Bajak Laut tempat mereka bernaung.
"Hee.. Dekee!!"
Kepalanya mendongak menatap besarnya kapal dihadapannya. Senyumnya merekah, matanya berbinar, rasa rindunya membuncah di dalam hati. Lama rasanya tidak melihat seonggok kayu raksasa di depan matanya. Haluan paus putih itu menjadi tempat paling disukainya, apalagi duduk di menara pengintai menikmati semilir angin laut kala sore menjelang. Sungguh nostalgia rasanya.
Mengangkat koper dan melangkahkan kaki, seruan seseorang membuatnya berhenti. Kepalanya kembali mendongak, menatap ke arah matahari datang. Sedikit menyipitkan pandangan, dia kini melihat sosok laki-laki duduk menghalau cahaya matahari datang, dari atas kapal menatap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot - 𝑴𝒚 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 (One Piece X OC! Reader's) [Slow Update]
FanficBUKAN GENRE BELOK! [⚠︎Peringatan! : One Shoot ini menggunakan karakter OC! Alur dan ceritanya masih ada sangkut pautnya dengan Fanfic sebelah. Jadi, jika penasaran silahkan baca ke sebelah dulu!!!] "Masa lalu akan menjadi cerita, sedangkan masa depa...