Misi Cetak Biru Forest of Death II - Chapter 5

9 1 1
                                    

"Hah sulit sekali mengejarnya , kita kehilangan jejak pula" - Sanny

"Ya , aku rasa kita salah arah , kita harus kembali ke Revan dan mencari nya bersama" - Lisa

"Baiklah" - Sanny

Sanny dan Lisa kembali bertemu Revan dan mereka berlima mencari orang tersebut
Waktu sudah menunjukkan tengah hari tetapi mereka belum juga menemukan dia
Revan khawatir misi mereka gagal karena kendala tadi , Revan seperti nya mengetahui Kendaraan itu dari mana

Kendaraan yang memiliki amunisi roket dan peluru seperti itu sudah pasti dari kota Dead Rise , tetapi mengapa mereka mengejar orang tersebut apakah mereka juga mengincar cetak biru itu?

Marshal memberitahu markas kalau mereka tidak sempat mengambil kembali cetak biru itu karena ada serangan dari kota Dead Rise yang membuat mereka harus menghadapinya terlebih dahulu

Indra menerima pesan itu

"Baiklah , kalian bisa menyelesaikan tugas ini besok , tetapi besok kalian harus bisa mengambil kembali cetak biru itu bagaimanapun cara nya karena didalam cetak biru itu berisi gambar tentang senjata yang cukup berbahaya jika di tangan yang salah" - Indra

"Baik , kami laksanakan" - Marshal

Marshal mengajak semua kembali ke markas tetapi Revan menolak nya karena kita pasti dekat dengan orang itu tetapi kita hanya tidak tahu dimana dia berada , jika kita kembali ke markas dan melanjutkan pencarian besok , maka orang itu dipastikan tidak akan pernah ketemu

Marshal setuju tapi mereka tidak membawa persediaan untuk bertahan hidup di alam liar
Sanny mempunyai ide , ia mengajak teman teman nya menuju sebuah desa kecil ivn , tidak banyak orang yang tahu tentang desa itu

"Bagaimana jika aku membawa kalian ke desa dekat sini" - Sanny

"Hah? Memang nya ada" - Revan

"Tentu , jika kau tidak percaya , ayo ikut dengan ku" - Sanny

Desa itu tidak terlalu ramai populasi nya , pekerjaan mereka rata rata adalah pedagang makanan

Sanny membawa teman teman nya untuk beristirahat di rumah nya

"Rumah siapa ini?" - Revan

"Siapa lagi kalo bukan punya ku" - Sanny

"Jadi kau bukan asli Nova?" - Revan

"Yaa ceritanya panjang , sekarang kalian lebih baik istirahat dulu , aku dan Lisa akan menyiapkan makan siang" - Sanny

Revan dan teman teman nya menginap di kediaman Sanny untuk sementara , selama misi cetak biru ini belum selesai mereka tidak akan meninggalkan daerah itu
Setelah selesai makan siang , Revan mengajak Lisa mengobrol 4 mata sembari keliling Desa Ivn

"Ada sesuatu yang aku mau bilang" - Revan

"Apa itu?" - Lisa

"Apa kau tau tentang seorang penjelajah yang suka melintas di berbagai tempat? , Kata nya dia suka berjalan jalan dan punya rumah sendiri jauh dari pemukiman , tapi apa benar orang itu ada?" - Revan

'kirain dia mau bilang apa' Lisa mengatakan dalam hati

"Oh misteri itu , ada yang bilang kalau dia tidak ada , ada yang bilang dia nyata , aku sendiri gak tau soal orang itu nyata atau enggak , karena barang yang dia bawa pun terkenal langka dan berharga" - Lisa

"Ya , aku khawatir kalau orang yang sedang kita kejar sekarang ini adalah sang penjelajah itu" - Revan

"Berarti dia nyata dong?" - Lisa

"Maka dari itu aku heran , kita bisa melihat nya tetapi dia bisa hilang dalam hitungan menit" - Revan

"Ya agak mengherankan" - Lisa

"Yasudah , kamu mau membeli makanan gak? Sepertinya aku ingin membeli cemilan , tenang aku traktir" - Revan

"Siapa coba yang bisa menolak jika di traktir haha" - Lisa

Saat Revan dan Lisa mencari cemilan , sementara di dalam rumah Sanny

"Seperti nya orang itu tidak lari kemana mana , dia juga pasti lari ke desa ini" - Marshal

"Gua juga berpikir begitu , tapi kau yakin kalau orang itu benar benar membawa cetak biru yang di maksud? , Salah orang lagi nanti" - Simon

"Gak mungkin salah , gua liat pakaian dia tuh kayak berteknologi tinggi , canggih lah , kemungkinan dia dari kota lain yang mempunyai teknologi juga selain Nova" - Sanny

"Gua yakin dia juga sedang istirahat di desa ini , berarti , besok dia akan kembali ke kota asal nya , kita harus bisa membuntuti dia sebelum dia sampai ke kota nya" - Marshal

"Ya gua setuju" - Simon

"Kalau begitu kita harus bangun pagi dan jangan sampai kalian lepas pandangan dari nya , pagi hari nanti kalian bisa pergi ke atas , di sana kalian bisa melihat seluruh desa , karena rumah ini berada di tengah desa" - Sanny

"Oke" - Simon

Sudah sore hari tetapi Revan dan Lisa belum juga kembali ke rumah Sanny

"Hey , apa dari kalian ada melihat Revan dan Lisa" - Sanny

"Tidak , coba kau hubungi" - Marshal

Panggilan Terhubung....

"Halo , Revan dimana kau , sudah sore belum pulang?" - Sanny

"Ah maaf ya , gua lagi di kedai kopi dan roti , dekat rumah lu kok , bentar lagi , cuma lagi minum kopi sama makan roti bareng" - Revan

"Ohh iya iya gua tau" - Sanny

Panggilan dimatikan...

"Hahah , mereka udah kangen nih kayak nya" - Revan

"Baru di tinggal sebentar udah kangen , yasudah kita harus segera kembali sebelum hari gelap" - Lisa

"Oke ayo" - Revan

Baru saja berdiri dari tempat duduk nya dia melihat seseorang berbaju techno yang sedang melintas diantara orang orang

"Hah! Sepertinya itu orang tadi yang membawa Cetak Biru" - Revan

"Ya! Benar! Pakaian itu , aku kenal , ayo kita kejar" - Lisa

"Ya ayo!" - Revan

Mereka dengan sekuat tenaga lari menuju orang itu , melihat Revan dan Lisa berlari kearah nya membuat orang asing itu pun ikut berlari menjauh dari mereka
Aksi kejar kejaran pun terjadi , Revan , Lisa dan orang asing itu berlari sekuat tenaga , Revan berniat menangkap nya menggunakan kecepatan kilat kuning , tapi dia tidak membawa pedang legendaris nya

Huh.. huh.. huh.. mereka bertiga kelelahan berlari tetapi orang asing itu tetap melanjutkannya

"Ini berbahaya , dia bisa kabur lagi" - Lisa

"Ya kita harus memberitahu teman kita segera sebelum dia lari lagi , kamu pulang lah dan kabari teman teman kita aku akan terus mengejar nya" - Revan

"Baiklah semoga sukses" - Lisa

"Ya terima kasih" - Revan

Bersambung.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revan the SwordmasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang