Lisa menatap kepergian Jennie dengan kekehan kecil
"Gue kira kali ini gue diterima"
"Ternyata nggak kapan sih lo suka sama gue?"
Lagi!lagi!dan lagi!
Entah sudah yang keberapa kalinya dia ditolak mentah mentah oleh seorang Jennie kim . Apa ini adalah pembalasannya seperti yang dikatakan gadis itu saat pertama kali mereka bertemu dimos
Flashback
Hari ini hari pertama mos dilaksanakan lisa menjaga gerbang masuk sekolah sudah 20 menit lamanya gerbang ditutup dan tak ada lagi yang datang jadi dia akan menutup gerbangnya namun tangannya ditahan
"Jangan ditutup"
Lisa menoleh dan mendapati seorang gadis yang terengah-engah disampingnya
"Haduh haus banget"
Gadis itu berdiri tegak dan ingin berjalan masuk lisa tentunya adalah ketua OSIS di SMA savit tak akn membiarkan siswa atau siswi yang melanggar peraturan disekolah ini bebas.
"Tunggu lo mau kemana?"
Lisa menarik tas ransel yang dipakai gadis tersebut
"Gue mau masuk lah"
Tanpa ada rasa bersalah gadis itu menaikkan sebelah alisnya dan menunjukkan raut wajah yang songong pada lisa
"Gue tanya sekarang jam berapa?"
"Gue gak punya jam"
Lisa menahan amarahnya dengan menarik nafas dan menghebuskannya perlahan
"Lo gak boleh masuk"
"Hah knp?"
Suara cempreng gadis itu mendengung di kedua telinganya
"Hah... Lo udah telat 20 menit itu artinya lo harus dihukum sekarang"
"Dihukum kayak gimana emangnya?"
Kini gadis itu berdiri dihadapannya sambil berkacak pinggang
"Ya itu hukum lo"
Gadis itu mengerutkan wajahnya bingung
"Li berdiri disana selama sejam tapi kaki lo harus dibuka lebar dan tangan lo digenggam kebelakang nggak boleh gerak sedikit pun ngomong juga gak boleh sampai gue persilahkan "
"Hah yang bener aja lo"
"Dimulai dari sekarang"
Lisa menatap jam tangannya
"Woy lo nggak mikir apa?"
Gadis itu menunjuk
" Ditambah 2 menit"
"What...lo ah"
Setelahnya gadis itu diam raut wajahnya nampak kesal tapi lisa tak mau peduli toh siapa yang salah tentu sebagai ketua OSIS dia harus menjalankan tugasnya semaksimal mungkin apalagi terhadap bawahannya
###25 menit berlalu Lisa melihat pada gadis tersebut yang nampak mulai kelelahan sebenarnya dia tak tega menghukum seorang wanita seberat ini tapi karena tersulut emosi yang diakibatkan oleh si gadis beginilah jadinya sekarang dia merasa kasihan padanya ya mungkin hukumannya sampai di sini saja Lisa berjalan mendekat ke arah gadis itu bermaksud menyudahi hukumannya namun saat sudah di hadapan si gadis dia mendapatkan sesuatu yang tak terduga sebuah injakan yang cukup keras
"Gue nggak tau lo siapa tapi muka lo bakal gue inget awas aja tunggu pembakasan dari gue nanti"
Dia berlari masuk meninggalkan Lisa yang tercengang mendengar perkataan gadis itu
'gue gak tau lo siapa'
Jadi gadis itu tak tau siapa dirinya
"Woy Lisa"
Seseorang memanggilnya
"Gue tadi ketemu sama cewe dia telat datang kenapa nggak lo hukum"
"Udah tapi dia nginjak kaki gue terus kabur"
"Hah nginjak kaki lo yang bener aja masa martabat Lo sebagai ketua OSIS gak digunain sih"
"Dua nggak tau gue ketuanya"
Jisoo terdiam
"Serasa gak mungkin dah seorang lalisa Manoban nggak dikenal sama seluruh umat SMA savit"
"Siapa sih tuh cewe gue nggak liat pin namanya "
"Dia emang nggak pakai pin nama perlengkapan mosnya aja nggak dia pake
"Dia anak baru?"Jisoo mengangguk
"Lo knp li gak biasanya gak fokus gini"
"Siapa nama tuh cewe?"
"Namanya kalo nggak salah Jennie kim"
"Jennie?"
"Iya gue nanya tadi dia bilang gitu sih"
"Terus sekarang Lo ngapain dia?"
"Gue suruh berdiri di tiang bendera sampai istirahat,knp?"
"Bisa nggak lo tinganin sampai pak pertama selesai aja?"
"Terserah Lo aja sih"
"Yaudh gue duluan"
Jisoo masuk kembali ke sekolah meninggalkan Lisa yang dia menatap gerbang di depannya
'jennie kim'
Lisa suka mendengar namanya JennieSelama seminggu MOS berlangsung dan gadis itu selalu terlambat dan lisalah yang selalu menghukumnya selama dia selalu bertemu dengan gadis itu sebuah perasaan yang tak diminta muncul di hati Lisa perasaan yang tak pernah bisa rasakan yakin atau tidak gadis itu telah membuatnya gila.
Jangan lupa vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
love Jennie
RandomAkan ku ceritakan bagaimana aku menemukan dan mendapatkan seorang Jennie