28. Teman Atau..

651 40 0
                                    

"Udah selesai kelasnya?" Ucap Hasan saat pada Claudia yang menghampiri dirinya di kantin.

"Udah."

"Ayo langsung berangkat aja." Hasan beranjak dari duduknya kemudian merangkul Claudia dan berjalan menuju ke parkiran.

Sore ini koridor cukup sepi, jadi Claudia membiarkan Hasan merangkulnya, semenjak berteman dengan Hasan, Claudia sudah mulai terbiasa dengan tindakan Hasan yang suka tiba-tiba merangkul atau menggandengnya.

Awalnya memang Claudia cukup terkejut tapi lama kelamaan dia menjadi terbiasa dan menikmati semua perlakuan Hasan. Claudia sudah mulai tidak perduli dengan pendapat orang lain. di kelasnya ada beberapa orang yang penasaran dan menanyakan tentang kedekatan dirinya dan Hasan, dengan santai Claudia menjawab bahwa dirinya hanya berteman dengan Hasan, sekarang Claudia tidak perduli mereka akan membicarakan tentang dirinya di belakang asal semuanya tidak terdengar oleh Claudia langsung. Pemikiran Hasan yang santai dan tidak perduli tentang pendapat buruk orang lain membuat Claudia mencoba untuk menerapkan hal itu juga pada dirinya.

Setelah sampai parkiran Hasan langsung menuju motornya dan memberikan helm kepada Claudia. Kemudian setelah itu mereka pergi meninggalkan area kampus.

Claudia saat ini sudah duduk dengan nyaman dengan tangan yang memegang pinggir jaket Hasan. Ditengah jalan Hasan menarik tangan Claudia untuk melingkar pada pinggangnya.

Claudia tidak terkejut lagi karena hal  seperti ini juga sudah menjadi kebiasaan untuk mereka. Jika sedang naik motor Hasan selalu menyuruh Claudia untuk melingkarkan tangannya seperti ini.

Awalnya Claudia tidak mau, tapi karena Hasan terlalu sering menyuruhnya berdalih untuk keselamatan, Claudia tidak bisa protes lagi. Sedangkan tadi dia memang lupa untuk melingkarkan tangannya.

Sikap mereka yang seperti ini, apakah wajar jika hanya di sebut teman? Tapi Claudia dan Hasan tidak pernah benar-benar menegaskan mereka tuh sebenernya apa.

Claudia merasa pertemanan mereka memang sudah terlalu jauh, dia ingin menanyakan tentang semua sikap Hasan pada Claudia tapi Claudia takut merusak pertemanan mereka dan membuat mereka menjadi canggung.

Selama ada Hasan, Claudia jadi memiliki seseorang yang selalu ada untuknya, Hasan selalu memberi perhatian kepada Claudia melalui hal-hal kecil yang membuat Claudia bahagia.

Claudia juga sudah merasa bahwa dirinya sudah ketergantungan dengan Hasan karena setiap ada apapun dia pasti akan mengabari Hasan atau meminta bantuan Hasan. Claudia tidak membayangkan jika dirinya tidak bersama Hasan lagi. Dia pasti akan merasa sangat kehilangan dan kehidupannya akan kembali membosankan. Sehingga Claudia berusaha untuk bertahan dengan hubungan pertemanan ini.

****

Claudia dan Hasan sekarang pergi menuju ke rumah Candra dan Satria, karena mereka mengadakan acara makan-makan dirumahnya sebagai acara syukuran karena mereka baru saja berhasil membangun kos-kosan yang mereka bangun berdua sebagai usaha bersama.

Claudia sebenarnya tidak kaget mendengar itu, karena Claudia sudah tahu bahwa Candra dan Satria memang terlahir dari keluarga yang tidak bisa dikatakan biasa saja.

Claudia memang tidak mengetahui pasti kehidupan teman-temannya Hasan tapi Claudia merasa hidup mereka memang sudah mudah dari awalnya jadi membuka usaha seperti ini mungkin menurut mereka bukan hal yang sulit.

Selama Claudia dekat dengan Hasan, Claudia memang tidak benar-benar sering bertemu dengan teman-teman Hasan. Tapi dari sekali lihat saja dia sudah tahu bahwa mereka bukan orang-orang biasa.

Selama Claudia mengenal dan berteman dengan Hasan. Claudia lebih banyak menghabiskan waktu berdua saja dengan Hasan. Claudia jarang ikut jika Hasan memang akan berkumpul dengan teman-teman prianya. Mungkin yang kenal Claudia hanya Satria dan Candra.

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang