Hanbin menatap nanar wajahnya yang terlihat di cermin. Wajahnya sangat pucat, bak mayat hidup.
sebenarnya Hanbin sakit selama ini. Tapi dia tak mau memberitahukan keadaannya kepada siapapun dan memilih untuk menyembunyikannya.
Dia mengambil botol kecil berisi obat, mengeluarkan beberapa butir Pill, dan meminumnya.
Hanbin menghela nafas, dia benar-benar lelah. Selain karena penyakitnya yang terus menggerogoti tubuh lemahnya, juga Hanbin lelah berusaha menaklukkan hati suaminya yang sama sekali tak mencintainya.
Iya suami. Sebenarnya Hanbin sudah menikah dengan seorang pria tampan dari keluarga kaya raya. Tapi pernikahan tersebut tidak didasari cinta, melainkan didasari hutang balas Budi.
Awalnya Hanbin ingin menolak, lagian mana mau orang seperti Jiwoong menikahi orang sepertinya.
Tiba-tiba dia merasakan sebuah tangan besar memeluk perutnya, terasa sangat hangat. Hanbin menoleh ke samping disana ada Jiwoong yang sedang menyandarkan kepalanya di bahu sempit Hanbin.
"Sayang, kamu lagi ngapain?" Tanya pria itu sambil mengusakkan hidung Bangir nya di bahu Hanbin, Hanbin buru-buru menutup botol obat itu dan kembali memasukkan nya dalam laci.
Pria kecil itu membalikkan badannya dan menatap Jiwoong, "Hyung, tidur ya? Biar mabuknya hilang." Jiwoong hanya mengangguk, Hanbin benar, dia memang habis mabuk untuk melampiaskan stress nya.
Pria tampan itu mengikuti Hanbin kearah ranjang dan berbaring disana, memeluk tubuh mungil yang lebih muda dan mengelus perutnya,
"Heum, kok wanginya kamu beda ya?" Tanya Jiwoong sambil mengendusi bau badan Hanbin,
"Emang biasanya aku baunya kayak gimana?" Tanya Hanbin dengan suara bergetar, kalian tau, saat ini pria cantik itu tengah menahan tangisnya.
"Hao ku biasanya berbau seperti bunga mawar yang harum. Tapi kenapa sekarang malah bau stroberi seperti anak-anak, hmm? Kamu mengganti parfummu?" Tanya Jiwoong yang masih betah mengendusi Hanbin,
Mata Hanbin berkaca-kaca, dia sudah menduganya, hati seorang Kim Jiwoong hanya milik Zhang Hao, bukan miliknya. Entah kapan pria itu akan menganggapnya sebagai Hanbin dan bukannya Hao.
Hanbin sudah lelah terus berpura-pura seperti ini.
Tangan mungilnya dia bawa untuk mengusap punggung suaminya, "Hyung, tidur ya? Sudah malam." Jiwoong hanya mengangguk dan memejamkan matanya, dia masih betah memeluk Hanbin dengan hangat.
Tapi pelukan itu tidak terasa hangat untuk Hanbin, lebih tepatnya terasa dingin karena Hanbin tau, pelukan ini bukan untuknya.
Si manis mencoba untuk tidur, dia memejamkan matanya dan menyusul Jiwoong ke alam mimpi.
.
.
.Hari sudah pagi,
Jiwoong membuka kelopak matanya, cahaya langsung berlomba-lomba memasuki retina matanya. Pria itu mengerjapkan matanya beberapa kali, tiba-tiba dia merasakan kram di bagian perutnya.
Dia menatap ke arah sana, ternyata ada Hanbin yang masih tertidur dengan kepala yang menyandar di perutnya. Jujur saja, Jiwoong merasa sedikit terganggu tentang itu.
"Ck, menyingkir lah, Hanbin." Satu dorongan pelan dari tangan Jiwoong, mampu membuat kepala Hanbin terkulai lemas di bantal.
Jiwoong segera bangun dari tempat tidur, dan meregangkan tubuhnya yang terasa pegal, "ck, menyusahkan saja." Kata Jiwoong sambil berjalan menuju nakas, mengambil segelas air dan meneguknya.
Matanya menatap jam yang terpatri di dinding, sudah jam 7 pagi. Dan dia memutuskan untuk menonton TV.
Lagian dia bosan, dan gak tau mau ngapain:')
KAMU SEDANG MEMBACA
mianhae| Woongsungz Ft.Woonghao
KurzgeschichtenCerita gabut di tahun baru Oneshoot! Warning ⚠️ bxb area! Woongsungz area!! Woong Dom! Bin sub! Don't like don't read!! ©Kth_kth2 / ©Nana0_2