Jeongharu
★★★
"Jeongwoo!"
Langkah Jeongwoo terhenti untuk sekedar menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya.
Di sana, di ujung koridor yang lumayan sepi, ada sosok jangkung dengan wajah serta senyum manis sedang berlari dan melambai ke arah Jeongwoo.
Haruto, teman sekelas juga kekasihnya.
"Makasih udah nunggu, ayo pulang bareng!"
Jeongwoo tersenyum dan mengangguki permintaannya.
Mereka berjalan beriringan dengan tangan saling tertaut. Sudah kebiasaan sejak awal masuk sekolah. Katanya sih memang sudah dari kecil Haruto suka menggandeng tangan orang-orang terdekatnya.
Jeongwoo sih ya.. iya saja. Toh dia juga suka.
Iya, Jeongwoo suka ketika tangan kecil Haruto tenggelam dalam genggaman tangan besarnya.
Jeongwoo juga suka ketika merasakan hangatnya genggaman itu. Membuat hatinya ikut menghangat akannya.
Namun..
"Ru, tangan kamu dingin."
Haruto tidak langsung memberi tanggapan pernyataannya, membuat Jeongwoo menatapnya penuh tanda tanya serta rasa khawatir.
"Kamu sakit?"
Gelengan dari Haruto didapat sebagai jawaban, namun Jeongwoo masih belum puas.
"Tangan kamu selalu hangat, tapi kenapa ini rasanya dingin?"
"Gak apa-apa, Woo. Ini efek cuaca, kayaknya."
Jeongwoo menepuk dahinya sendiri kuat. Bagaimana bisa dia mengabaikan pagi yang membuat tubuhnya menggigil tadi?
Kekehan Haruto terdengar, bahkan mendengarnya tertawa kecil saja hati Jeongwoo menghangat.
"Kalau gini, udah lebih baik?"
Haruto bertanya setelah menggesekkan kedua tangannya, pada tangan Jeongwoo yang ia genggam.
"Hmm, udah lebih baik."
Tidak.
Apa yang barusan dilakukan Haruto sama sekali tidak merubah apapun.
Ada apa denganmu, Haru?
"Jeongwoo.."
Jeongwoo bergumam menyahutinya.
"Maafin aku."
"Untuk?"
Haruto mengangkat tangan kirinya, memperlihatkan jemari lentik dengan kuku berwarna hitam merahnya.
Jeongwoo memiringkan kepalanya, tidak mengerti apa yang Haruto maksud. Untuk apa memperlihatkan tangannya? Kan Jeongwoo sudah tau kalau dia memakai kutek.
"Maaf untuk tanganku yang terasa dingin."
Jeongwoo makin tidak mengerti. Ya tidak apa-apa kalau tangannya dingin, toh miliknya juga pasti terasa dingin di genggaman Haruto. Kan memang suhu hari ini rendah.
Lagipula tidak selamanya suhu manusia terasa panas, kan?
"Kayaknya, ini udah saatnya buat kita jalan terpisah, Jeongwoo."
Huh? Apa?!
Kenapa tiba-tiba? Apa karena Jeongwoo gagal memahaminya saat dia memperlihatkan tangannya?
"Ta- kenapa, Haru? Apa aku ada salah?"
Haruto menggeleng kemudian melepas genggaman tangan mereka. Jeongwoo bingung, ini terlalu tiba-tiba.
"Nggak, aku yang salah. Maafin aku, Woo."
Jeongwoo masih tidak mengerti. Ini terlalu tiba-tiba.
"Haru.. ngga. Apa alasanmu?"
Jeongwoo tidak terima dengan keputusan sepihaknya. Hubungan ini mereka menjalaninya berdua, maka memutuskan sesuatu pun harus melibatkan dua belah pihak. Iya, kan?
"Kamu masih belum paham? Lihat baik-baik, Jeongwoo."
Jeongwoo menggeleng. Tidak. Tidak ada yang aneh pada diri Haruto. Apa yang harus Jeongwoo mengerti?
"Hiduplah dengan baik. Jangan terlalu sering bergadang, lihat, matamu menghitam."
Jeongwoo memejam saat tangan lembut Haruto mengusap matanya.
"Jangan terlalu sering belajar. Bukan, bukan.. maksudku, jangan memforsir badan kamu terlalu berat.
Tangannya beralih mengusap rahang tegas Jeongwoo, dapat dilihat matanya menyayu.
-Istirahat yang cukup, Jeongwoo. Aku sedih lihat wajah tirus sama kantung mata kamu ini. Jelek!"
Jeongwoo tertegun. Haruto kini terlihat berbeda. Perasaannya tidak enak. Kenapa?
"Ru, jangan pergi. Tetap disini ya, disisi aku, sama-sama aku."
Haruto tersenyum. Masih manis, namun Jeongwoo benci melihat gurat sedih di matanya.
"Aku selalu disisi kamu, Jeongwoo. Ngga kemana-mana, disini."
Tidak!
"Ru, jangan tinggalin aku."
Haruto perlahan menjauh, menolak semua usaha Jeongwoo untuk menggapainya.
"Nggak, Haruto!"
Mata sayunya masih memandangi Jeongwoo, namun tubuhnya semakin menjauh meninggalkannya.
"Jangan pergi, tolong.. Haruto, tetaplah disini!"
Dia.. menghilang.
Haruto menghilang dari pandangannya. Dia meninggalkan Jeongwoo.Teganya kamu, Haruto.
-fin-
Sore~
Cerita ini juga pernah aku publish di twt, disana dijelaskan maksud dari 'pisah' ini. Tapi kalau disini, stop sampai sini aja><
Semoga suka!
KAMU SEDANG MEMBACA
One shot | Haruto Harem
FanfictionHaruto x All (BxB) Seringkali menjadi lapak 'menyakiti Ruto' •́ ‿ ,•̀ Tolong untuk bijak dalam memilih bacaan! ©harubeeiys