17_kekalahan gavriel_

22 4 0
                                    

Jam sudah menunjukkan jam 16:33 menit, fayyana melirik layar ponselnya lalu melirik pintu masuk kafe berharap gerald cepat datang sebelum hujan turun dengan derasnya, helaan nafas keluar dari bibir cantik fayyana.

Ia dan gerald sudah membuat janji untuk bertemu di kafe dekat sekolah amorfati, untuk mengajari fayyana materi yang fayyana tidak mengerti. yang tadi pagi sempat tertunda akibat kesalahan fayyana.

Rintik-rintik hujan mulai turun membasahi gundukan tanah, fayyana menoleh menatap rintikan hujan yang mulai membesar membuat fayyana menghela nafasnya. ia melirik buku yang ia sudah siapkan di meja dengan rapi sejak tadi.

Fayyana mengambil secangkir cokelat panas yang tadi ia pesan lalu meminumnya. helaan nafas lagi-lagi keluar dari mulutnya.

Agar tidak merasa bosan menunggu Gerald fayyana mencoba menyibukkan dirinya dengan cara membuka buku yang akan ia pelajari nanti dengan gerald.

Fayyana mengerutkan keningnya "soal macam apa ini, memusingkan saja!" cetus fayyana menaruh asal buku panduan matematika itu.

Ia kembali melirik ke luar sana menatap jendela melihat hujan yang turun semakin deresnya. "lo jadi dateng kan al?" Monolognya.

Tengg

Bunyi lonceng dari arah pintu yang menandakan ada seseorang yang masuk membuat fayyana menoleh, wajah yang tadinya kusut seketika berbinar ketika melihat gerald masuk sambil menutup fayungnya.

Gerald mengedarkan pandangan mencari seseorang, fayyana yang tau jika gerald mencari dirinya lantas melambaikan tanganya "Al, gue disini!" panggilnya lumayan keras.

Gerald menoleh, lalu mengukir senyum tipis di wajahnya lalu menaruh payung yang sudah di sediakan oleh pemilik kafe.

"Hai!" Sapa fayyana dengan senyum sumringah nya ketika gerald sudah sampai di depannya

"Sorry, gue telat." Ujarnya. fayyana mengangguk "it's okey, selagi lo ngga bohong gue maafin" ucapnya sambil tersenyum.

Gerald mengangguk-nganggukan kepalanya "gue pesan minum dulu, lo mau apa?" tanya gerald.

Walaupun ia bisa melihat gelas yang berisi coklat susu itu ia tetap bertanya ke pada fayyana, jaga-jaga fayyana mungkin ingin lagi karna boson menunggunya.

"Gue mau susu coklat dingin" ucapnya.

"Dingin?" Beo gerald. fayyana mengangguk cepat "hujan na, lo ngga kedinginan?" fayyana menggeleng "ngga, gue suka sesuatu yang dingin kalau hujan, jadi gue mau susu coklat dingin" Jelasnya.

Gerald menganggukkan kepalanya "oke, makanan ringan?"

"Kentang" Jawabnya.

"Oke, tunggu sebentar" ucap gerald.

"Iya, gue tunggu, ngga mungkin gue ngilang, orang gue suka lo" ucap fayyana tidak nyambung.

Gerald memasang raut wajah malas "sesuka lo" ujarnya lalu membalikkan badannya dan pergi untuk memesan.

****

"Ini pesanan nya nona" Gerald meletakkan susu coklat dingin, kopi miliknya dan kentang pesenan fayyana di meja.

"Thankyou suami masa depan" fayyana tersenyum.

"Minum gih" Suruh gerald lalu duduk di depan fayyana, di kursi satunya.

"Enak?" fayyana mengangguk "iya, mau coba?"

"Ngga, gue punya" ucapnya lalu meminum kopi  panas miliknya.

Two twilight  (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang