"Wah! Aku sangat gugup!"
"Kuharap kita dapat banyak screentime."
Aula pertemuan di asrama bergema dengan suara keras dari para remaja yang berkeringat. Mereka sangat energik. Cukup mengejutkan karena ini adalah larut malam dan semua orang mengenakan seragam yang tidak nyaman. Kita semua duduk di kursi berbahan logam keras sembari menunggu syuting dimulai. Kurasa tidak ada satu pun dari mereka yang akan menunjukkan ketidaknyamanannya, mengingat seluruh kamera yang menonton. Setidaknya itu sih yang aku rasakan.
Saat ini aku tengah menahan gangguan obrolan dari Si Emas #1 dan #2 serta Big Sejin. Kelihatannya, mereka mulai bosan untuk hanya berbicara di antara mereka sendiri.
"Moondae! Gimana perasaanmu tentang episode pertama yang akan segera tayang?"
"Dia sudah siap menjadi seorang legenda audisi!"
"Luar biasa, Moondae!"
"Diamlah..." kataku. Aku tak percaya aku harus bertahan dengan omong kosong mereka. Aku sangat membutuhkan minuman dingin. Oh iya. Kita punya minuman.
Aku menyadari ada minuman isotonik yang diletakkan di samping kursi setiap orang, mereknya terlihat jelas di kamera. Rupanya acara ini telah mendapat sponsor. Aku belum pernah mendengar merek ini sebelumnya, tapi apa pentingnya itu? Aku membuka tutup botol dan meneguk isinya, tapi hampir saja aku memuntahkannya. Tidak heran mereka mensponsori acara ini—karena rasanya tidak enak.
"Hitungan mundur akan segera dimulai! Ayo semuanya bersama-sama, mulai dari 10!" Teriak seorang anggota staf. Logo pun menghilang dari layar yang diproyeksikan di depan ruangan, digantikan dengan angka.
"10! 9! 8!"
Semua orang bersorak dan bertepuk tangan tatkala hitungan mundur telah berakhir. Melodi dari lagu tema "Shining Star" pun diputar di latar belakang. Episode pertama yang ditunggu-tunggu akhirnya tayang juga.
***
Karena episode perdananya sangat spesial, durasinya menjadi 2 jam lamanya. Itu artinya, para peserta tidak bergerak dari kursi logam yang tidak nyaman ini dalam waktu 120 menit kecuali untuk keperluan reaksi di depan kamera.
Aku tidak berpikir siapapun terlalu memikirkan hal tersebut sih, karena satu-satunya hal penting saat ini adalah—seberapa banyak screentime yang mereka dapatkan dalam episodenya. Banyak peserta yang pasti merasa kecewa pada akhirnya.
Mungkin kamu akan bertanya, bagaimana perasaanku? Ini adalah ringkasan singkat dari apa yang terjadi dalam episode pertama, beserta reaksi yang aku temukan di internet setelahnya. Episode dibuka dengan tangkapan layar dari artikel kritis, komentar teratas, dan berbagai reaksi internet lainnya. Kemudian muncul caption seperti ini.
[※Skandal yang tiada habisnya!※]
[※Apa yang sebenarnya terjadi saat syuting "Relisted! Idol Incorporared?"※]
Reaksi penonton pada saat ini sama seperti biasanya-itu dia, komentar buruk.
- Mereka benar-benar menggunakan reaksi negatif seperti itu di acara? Oh, perusahaan TV kabel akan berada pada titik terendahnya wkwk
- Aku merasa tidak nyaman.
- Membosankan sekali. Pindah saluran saja
Untungnya, adegan pembuka tidak berlangsung begitu lama. Mereka menghilangkan cuplikan dari peserta pertama.
"Oh! Aku sangat gugup!"
Ya, ya. Choi Wongil. Evaluasi tim Wongil, bersama dengan anggota lain dari agensinya adalah yang pertama kali muncul di episode tersebut. Dia juga mendapat cukup banyak screentime sebagai tipikal anggota termuda dalam tim. Jika aku ingat dengan benar, Wongil bukanlah peserta pertama dari timnya yang tampil, melainkan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Debut or Die!
General Fiction[Terjemahan pribadi] Judul: Debut or Die; 데뷔 못 하면 죽는 병 걸림 (데못죽); Jika Aku Gagal Debut, Aku akan Mati Author: 백덕수; Baek Deoksoo Status Chapter: Completed, 644 chapter (raw korea di kkp); Eng TL on-going (bisa baca di tapas) Ringkasan: Setelah semalam...