Happy Reading ❤️
10 menit berlalu semenjak terakhir kali Karina mengirim pesan pada Winter, dan selama itu pula Winter tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Giselle yang memang sudah luar biasa kesal ditambah perut lapar membuat emosinya semakin liar dan tak menunggu waktu lama ia langsung berdiri dan berjalan menuju kamar milik Winter.
"MINJEONG KELUAR SEKARANG ATAU BENERAN AKU RUSAKIN PINTU KAMAR KAMU!!!" di depan pintu kamar Winter sudah berdiri Giselle sambil terus menggedor-gedor pintu kamar berwarna cokelat tua itu. Bahkan ia dan Ningning sesaat setelah sampai di dorm segera mandi dan berganti baju agar cepat-cepat makan, ternyata Winter malah mengulur waktu makan mereka. Lebih mengesalkan lagi adalah fakta kalau gadis Busan itu memilih melanjutkan tidurnya terlebih dahulu ketimbang harus mandi.
Saat kepalan tangan Giselle kembali hendak menggedor pintu kamar Winter, gadis yang berada di dalam ruangan itu sudah terlebih dahulu membukakan pintu.
"Yaaakk!!!!" Dengan sigap Winter melompat mundur sebelum kepalan tangan Giselle mengenai kepalanya. "Percobaan pembunuhan! Aku laporin ke Manager eonni!"
Bukan hanya Winter yang kaget namun juga Giselle yang tak mengetahui kalau gadis di depannya itu akan tiba-tiba membukakan pintu. Syukurlah tangannya tidak mengenai Winter, dalam tanda kutip bersyukur kalau tangannya tidak memar. Karena sedari tadi memang ia ingin memukul Winter.
"Nggak sengaja, koreksi ucapan kamu. Siapa juga yang mau bunuh kamu haishh." Cibir Giselle. Lagipula kalau membunuh diperbolehkan sudah lama ia akan membunuh Winter.
"Giselle ataupun Winter, bawain minuman di kulkas!!" Teriak Karina dari ruang tengah.
Makanan sudah tertata rapi di lantai ruang tengah dan ke empatnya kini mengelilingi makanan tersebut. Giselle dan Ningning cukup banyak membeli makanan yang jelas keduanya diam-diam kalau Manager mereka mengetahui hal tersebut bisa habis kena marah. Bahkan omelan lainnya akan mereka terima misal saja Manager mereka melaporkan pada Kepala Center 1.
"Jimin Eonni tadi Giselle Eonni mau mukul aku, mana mukulnya nargetin kepala aku," adu Winter saat sudah duduk tepat di samping Karina. Ningning secara bergantian melihat Winter dan Giselle kemudian memahami satu hal. Sebentar lagi pasti ada keributan.
"Kan udah aku bilang nggak sengaja!" Sanggah Giselle.
"Udah ih! Kalian berdua ribut mulu. Bikin kepala aku pusing taauk. Jangan ribut depan makanan. Atau beneran aku pukul ya kalian." Mendengar penuturan dari Karina membuat Ningning tertawa puas, pada akhirnya duo turtle itu mendapat omelan dari Karina karena tak menyudahi keributan malah lanjut ke part dua.
"Keselek lalat tau rasa kamu." Ucap Winter yang ditujukan pada Ningning. Namun hal tersebut tak ayal membuat Ningning takut, toh ia merasa puas melihat mereka berdua kena omel Karina.
"Cepet makan, kalo ribut lagi aku bakal balik ke kamar dan nggak ikut makan bareng kalian." Mendengar ucapan dari Karina membuat Winter langsung memeluk lengan Karina dan mengedip-ngedipkan matanya.
"Disini bareng aku, jangan balik ke kamar. Aku nggak bakal ribut sama Aeri Eonni kok." Karina tersenyum penuh arti, ternyata berakting seperti tadi bisa membuat salah satu dari mereka luluh juga. Mungkin saja ia bisa debut sebagai aktris.
Ke empat gadis tersebut mulai mengambil makanan di depan mereka dan membuka penutup yang melindungi makanan mereka, semuanya fokus dengan dunia masing-masing tak terkecuali Winter yang beberapa kali kedapatan melamun.
"Kalian berdua nanti collab sama Wonbin dan Shotaro??" Tanya Giselle dengan tangannya meraih sebuah mandu.
"Eohh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Back Stage ✔️
Fiksi PenggemarWinrina AU 📌 Disclaimer: • GxG • Homophobic mending gk usah baca • Bhs semi baku • 100% fiksi