2. Pil

189 7 0
                                    

Malam Minggu kali ini mereka menghabiskan waktunya bersama di dalam kamar menonton film horor, sebenarnya mesiya tidak mau menonton film horor tapi suaminya terus memaksanya.

Mesiya enggan menatap layar televisi yang memperlihatkan sosok kuntilanak yang sangat seram. "Udah dong aku takut nikah nih" kesal mesiya.

"Bentar lagi seru tau" kekuh kenzo.

Mesiya memeluk kenzo erat saat suara ketawa kuntilanak terdengar. "Oke-oke aku mau asalkan udahan nontonnya" pasrah mesiya.

Senyum miring kenzo terlihat pria itu langsung mematikan televisi menatap wajah mesiya yang memelas. "Dari tadi ke" ucap kenzo melepaskan pakaiannya cepat.

"Ingat ya cuma satu jam" ucap mesiya.

"Iya" jawab kenzo langsung melakukannya dengan cepat. "Enggak usah di tahan sayang" bisik kenzo terkekeh kecil.

Suara-suara desahan memenuhi kamar mereka sampai tidak terasa mereka melakukannya sampai tiga jam lebih, walaupun sudah tiga jam lebih kenzo masih kuat tidak terlihat lemas atau kantuk.

Mesiya menatap kenzo. "Udah dong" ucap mesiya.

Kenzo merubah posisinya menjadi ia di bawah tubuh polos mesiya. "Mau tidur gini aja" ucap kenzo.

"Ck! Sakit tau" kesal mesiya merebahkan paksa tubuhnya di samping kenzo.

Kenzo mengangkat kepala mesiya menaruhnya di lengannya menjadikan lengannya sebagai bantalan. "Tidur nanti kita lanjut lagi jam tiga pagi" bisik kenzo menggoda istrinya.

"Apaan sih mesum banget" kesal mesiya.

Kenzo terkekeh kecil mengusap bibir mesiya. "Marah mulu nanti cepat tua lho" ucap kenzo.

"Bodoamat" kesal mesiya.

"Belajar sayang" ucap kenzo.

Mesiya melotot sempurna mendengar ucapan suaminya, dengan santai Meisya menendang milik kenzo membuat sang empu menjerit keras.

"AHKKKK SAKIT MEISYA" teriak kenzo.

"Rasain tuh" sinis Meisya menarik selimut sampai dada memejamkan matanya.

"Untung sayang" gumam kenzo menahan kesal. "Ini masa depan kita berdua lho sayang, kalau enggak bisa berdiri gimana coba?" Cicit kenzo.

"Ganti yang baru" jawab mesiya.

"ASTAGA" pekik kenzo.

***

Mesiya dan kenzo saat ini di rumah kedua orangtuanya kenzo, mesiya mengobrol asyik dengan mamah mertuanya sedangkan kenzo dan papah mertuanya jadi pendengar baik.

"Kalian enggak ada niat untuk program bayi tabung?" Tanya Karim menatap anak dan menantunya.

Kenzo dan meisya diam beberapa detik mereka saling berpandangan satu sama lain. "Enggak" jawab kenzo.

"Kenapa?" Tanya karim.

"Enggak papa, kalaupun ikut program bayi tabung kalau tuhan tidak mengizinkan percuma. Kita doa saja semoga kenzo sama Meisya cepat punya momongan" jawab kenzo.

Mereka berdua mengangguk menerima keputusan mereka berdua. Setelah itu mereka langsung masuk kamar ingin istirahat.

"Pulang yuk" ajak Meisya.

"Hmm" jawab kenzo langsung berpamitan kepada kedua orangtuanya dan langsung pulang ke rumahnya.

Meisya menyenderkan kepalanya di pundak Kenzo yang fokus menyetir. "Mas kenzo" panggil Meisya.

Bos ku suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang