Mohon dipencet bintang dan penuhi komentar sebelum membaca. Bijak dalam membaca dan tandain apabila ada typo. Sekian Terima gaji.
✧•✧•✧Happy Reading✧•✧•✧
Adzan subuh berkumandang dengan sangat merdu. Membangunkan Lily yang tadinya sedang tertidur lelap. Ia melihat jam dan ternyata memasuki waktu sholat subuh. Dengan cepat ia menyibak selimut yang menutupinya dan saat hendak bangkit dari kasur tiba-tiba tubuhnya terasa berat. Ia menoleh dan menemukan lengan seseorang sedang memeluk pinggangnya dengan sangat erat.
"AAAA TANGAN SIAPA NIH COK" Teriak Lily membangunkan Gus Eza yang tertidur.
"Kenapa sayang?" Tanya Gus Eza dengan suara serak basahnya. Gus Eza mengucek-ngucek matanya lalu kembali memeluk pinggang Lily dengan erat.
"LO NGAPAIN DI KAMAR GUA" Teriak Lily masih tak sadar bahwa sekarang ia sudah berganti status.
Mata Gus Eza langsung terbuka dan menatap tajam pada Lily. "Apa? Ulangin coba? Ngomong apa kamu?"
Lily langsung gegalapan melihat tatapan suaminya itu, ia baru tersadar bahwa sekarang sudah menjadi istri dari tuan Lenandra satu ini. "E-eh mas, t-tadi Lily gak sengaja ngomong gitu, Lily kira tadi siapa. Lily lupa kalau kamu udah jadi suami aku" Ucap Lily menjelaskan dengan cengengesan
"Mas bangun yuk, emangnya mas gak mau sholat?" Tanya Lily mengalihkan pembicaraan
Mendengar itu Gus Eza langsung terduduk dan mengucap istighfar, ia hampir lupa untuk sholat subuh. "Ayok sholat, kamu udah wudhu?"
Lily menjawab dengan gelengan. "Aku aja baru bangun"
Dengan cepat Gus Eza langsung ngacir ke kamar mandi meninggalkan Lily yang saat ini terbengong menatap kearah pintu kamar mandi yang tertutup itu. Busett dia ditinggal begitu saja.
Usai Gus Eza berwudhu, Lily pun gantian untuk berwudhu setelah menyiapkan peralatan sholat untuknya dan suaminya. Btw, ia dan Gus Eza masih tinggal dirumah Lily mungkin besok mereka baru kerumah yang waktu itu ditunjukkan oleh Gus Eza.
Lily keluar dari kamar mandi dan segera memakai mukenah, siap untuk menjalankan ibadah. Gus Eza berdiri sebagai imam, ia melantunkan ayat-ayat suci dengan merdu. Keduanya tampak khusyuk beribadah pada Tuhan mereka.
Selesai sholat dan berdoa, Gus Eza membalikkan badannya kearah Lily sambil tersenyum manis. Lily langsung saja mencium tangan Gus Eza, suaminya itu. Setelah Lily mencium tangannya, Gus Eza pun mengecup kening Lily agak lama.
Lily dibuat kaget dan refleks memundurkan wajahnya. "Mas, kenapa cium kening aku?"
Mendengar itu dahi Gus Eza mengerut. "Emangnya kenapa? Apakah itu masalah buat kamu? Lagian tidak dosa juga, sekarang kan kamu sudah jadi istrinya mas. Jangan-jangan kamu gak suka ya dicium sama mas?" Tanya Gus Eza dengan tatapan sedih
Lily diam sejenak dan tiba-tiba semburat merah muncul di pipinya.
"Gak suka ya?" Tanya Gus Eza lirih
"SUKA!" Jawab Lily spontan. Dengan cepat ia menutup mulutnya dengan tangan. Astaga malu banget, pikirnya.
Gus Eza terkekeh kecil, ia mengusap lembut kepala Lily yang masih memakai mukenah. "Mau murajaah dulu gak?"
"Hah? Apa itu?"
"Ngaji bareng sayang" Jawab Gus Eza terkekeh
"Tolong jantung gua kagak kuat dipanggil sayang" Batin Lily berteriak histeris
"T-tapi a-aku b-belum lancar ngajinya"
"Mas ajarin sampai kamu lancar" Ujar Gus Eza mengelus pelan jari Lily
KAMU SEDANG MEMBACA
Milik Gus Eza || PERJODOHAN (HIATUS)
Romance[WARNING!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Minim konflik! PLAGIAT MENDING PERGI AJA YAWW **** Di jodohin? Itu adalah kalimat yang amat mematikan bagi Lily. Cuman bisa pasrah mengikuti kemauan orang tua untuk menjadi istri dari seorang pria yang paham...