Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa kini usia kandungan Salma sudah sembilan bulan. Semakin dekat dengan kelahirannya, Salma semakin di buat cemas. Banyak pikiran negatif yang menghantui Salma beberapa hari ini. Seperti saat ini, ia tengah bersantai dengan sang suami di taman belakang rumah dan tiba-tiba saja pikiran negatif itu muncul kembali di kepala Salma.
"Hmmm mas" Panggil Salma
"Iya sayang?" Tanya Rony
"Gak jadi deh mas" Ucap Salma ragu
Rony langsung melihat ke arah Salma, dan terlihat jelas kegelisahan pada raut muka Salma.
Rony yang melihat itu, tergerak untuk menggenggam kedua tangan istrinya.
"Kenapa sayang? Hmm? Cerita dong, suaminya pengen denger cerita dari istrinya nih" Bujuk Rony
"Hmm mas" Panggil Salma lagi
"Iya? Kenapa sayangku?" Tanya Rony lembut
"Aku mau minta tolong kamu boleh?" Tanya Salma
"Boleh lah sayang, minta tolong apa cinta?" Tanya Rony lembut
"Mas, jika nanti kondisi ku memburuk saat melahirkan dan dokter meminta kamu memilih antara aku atau si kembar. Aku minta tolong ke kamu ya, kamu harus selamatkan anak-anak kita mas. Kamu mau kan janji sama aku?" Tanya Salma
Rony yang mendengar ucapan Salma tiba-tiba menarik Salma ke dalam pelukannya.
"Sayang, jangan mikir aneh-aneh ya. Aku yakin dan aku percaya kamu sama anak-anak pasti baik-baik aja. Kamu juga harus yakin dan berdoa sama Allah agar di berikan kelancaran saat proses kelahiran nanti sayang" Ucap Rony
"Semoga ya mas, aku masih punya kesempatan untuk besarin anak-anak sama kamu" Balas Salma
"Aamiin, kan kamu sendiri yang pengen liat mereka tumbuh besar sampe nanti mereka nikah dan punya anak. Kita bisa jadi Oma dan Opa sayang" Ucap Rony yang masih memeluk erat Salma
"Maaf ya mas, kalau selama kita nikah aku masih belum bisa jadi istri yang baik buat kamu" Jawab Salma
"Siapa yang bilang begitu? Hmm?" Tanya Rony
"Ya gak ada yang bilang mas, aku cuma ngerasa aja belum bisa jadi istri yang baik buat kamu selama ini" Jawab Salma sedih
"Sayang, liat aku sini" pinta Rony
"Kamu itu udah jadi istri paling terbaik buat aku, kamu selalu ada buat aku, selalu jadi rumah buat aku, sabar banget ngadepin sikap aku dan terimakasih selama beberapa bulan ini kamu udah sabar mau ngerawat aku dengan kondisiku yang seperti ini. Maaf ya, di saat kamu hamil begini, seharusnya aku yang manjain kamu malah kamu yang repot ngurusin aku sayang" Balas Rony
"Kamu gak boleh ngomong gitu mas, ini udah kewajiban aku sebagai istri kamu untuk ngerawat kamu, aku sama sekali gak merasa di repotkan sama kamu mas. Jangan bilang gitu lagi ya" Ucap Salma
"Yaudah, kamu juga gabole ngomong kaya tadi lagi ya sayang. Aku gak suka kamu ngomong kaya tadi" Balas Rony
"Iya mas, maaf ya" Ucap Salma
Sejak dua bulan berlalu perkembangan kesembuhan kaki Rony sudah semakin meningkat. Sekarang Rony sudah tidak menggunakan kursi roda tapi masih menggunakan bantuan tongkat saat berjalan. Rony juga masih terus aktif mengikuti terapi baik di rumah sakit atau pun dengan bantuan Kakak dari Jeffry.
"Hmm maafin gak ya?" Goda Rony
"Dih gitu banget sama istrinya" Ucap Salma
"Mau di maafin gak?" Tanya Rony
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomanceKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...