2. Zetrixsio

967 100 2
                                    

Happy reading guys(≧∇≦)/

Sangat tidak adil penalti dan reward yang menurutnya tidak seimbang, tapi yah mau bagaimana lagi sudah dari sistem nya

Erza beranjak dari duduknya, ia terlihat mondar mandir di dalam goa itu

[ Ada apa master? ]

"Kalau mau ke Zetrixsio, gak mungkin aku gak punya persiapan kan?" Sembari memegang dagu nya ia berpikir apa akan ia lakukan setelah sampai di sana nanti

Setelah beberapa menit berpikir Erza pun tersenyum karena menemukan ide yang cukup bagus

(❁´◡'❁)

Saat ini tampak sangat ramai di desa pinggiran kerajaaan Zetrixsio, yah meskipun hanya desa pinggiran namun cukup berkualitas

Erza membawa beberapa potion buatannya sendiri, Erza meracik potion dengan skill yang ia miliki, dengan begitu ia bisa menjual potion tersebut

Ia mulai menelusuri kerajaan Zetrixsio, terlihat ia sekarang berada di desa pinggiran situasi desa itu cukup sederhana, entah ada acara apa tapi area pasar cukup ramai

“Permisi paman, apa paman ingin membeli obat dan potion ku?” Erza bertanya dengan sopan agar si pembeli tak salah paham

“Obat?, potion?, anak kecil apa obat yang kau bawa sudah di buktikan di healing tower?” Tanya sang pedagang yang tampak nya ia sedikit risih dengan kehadiran Erza

“Eh…. Kurasa belum” Balas singkat Erza

“Ha?, itu artinya benda itu belum tentu bekerja, apa kau ingin menipuku ha!” Sang pedagang itu mulai naik pitam, ia mengambil sebuah tongkat kayu untuk memukul Erza

Melihat paman penjual yang membawa tongkat kayu Erza lebih memilih untuk pergi saja dari sana

"Hmmm jadi harus lapor potion nya dulu ya..., tapi tower healing dimana ya?" Gumam Erza saat

[ Tower healing ada di pusat ibukota kerajaan tuan, jarak nya cukup jauh dari sini]

"Ya elah, kesini aja sudah payah masa harus pergi lagi" Wajah Erza terlihat kusut mendengarnya

Saat sedang berpikir Erza mendengar kegaduhan yang ditimbulkan di ujung jalan, ia pun berinisiatif untuk melihat nya

"Tuan muda!!, tenanglah tolong atur nafas anda” Seru seorang berjubah hitam yang tampak sama tinggi dengan orang di hadapannya

“Sial jantungku rasanya ditikam ribuan pedang” Gumam seseorang yang di panggil sebagai tuan muda itu

“Tuan muda!!” Orang yang diyakini Erza sebagai seorang pelayan kini tengah panik

Sepertinya Erza punya rencana dengan dua orang itu, dilihat sepertinya orang itu merasakan sakit di bagian dadanya, kebetulan sekali salah satu potionnya bisa meredakan rasa sakit

“Permisi paman…” Imbau Erza menarik sedikit jubah pria itu

“Anak kecil saya tidak punya wak-” Ucapannya terpotong saat Erza berbicara

“Paman saya ada potion yang mungkin bisa menolong kakak itu” Erza mengambil sebotol potion yang berwarna ungu dan memperlihatkannya pada lelaki di hadapan nya

Sosok pelayan itu mengambil potion yang di tunjukan kepadanya namun sepertinya firasatnya buruk tentang potion itu

“Jangan bercanda potion dengan warna ungu tua belum pernah ada kau pasti ingin meracuni tuan muda!!” Pelayan itu tampak kesal dan membentak Erza secara tiba tiba, sial.. Karena ia terkejut Erza pun langsung berlari menjauh

Sang pelayan yang tadinya ingin membanting potion itu langsung terhenti kala tuan mudanya mengambil potion itu dan langsung meminumnya sampai habis

Glek..Glek…Glek…

“Tuan muda!!!”

Setelah meminumnya ia tampak terdiam sebentar tubuhnya tak lagi bergetar

“Apa anda baik baik saja???, apakah ada yang sakit?” Dia tampak khawatir dengan tuan mudanya yang meminum potion aneh itu

“Ben…. Rasa sakit nya… hilang….” Pemuda itu berbicara terpatah patah karena tidak percaya rasa sakitnya menghilang begitu saja

“Apa??” Sahut sang pelayan

“Aku sudah mencari obat nya kemana mana tapi…. secara kebetulan…. Tunggu Ben siapa yang memberi ini?!!” Tanya nya saat melihat hanya tinggal mereka berdua di dekat itu

“Soal itu, mohon maaf tuan anak itu sudah pergi” Ben selaku sang pelayan tampak gugup saat menjawab nya

“Sial… cari anak itu sampai dapat aku tidak mau tau”

“Baik tuan muda”

(❁´◡'❁)

Disisi lain Erza saat ini sedang menikmati roti pemberian seorang nenek, tadi ia mengoleskan sejenis salep pada cucu sang nenek yang terjatuh, jujur ia sangat lapar dari tadi malam ia hanya makan sebuah apel saja

“Terimakasih ya nak, luka cucu ku langsung membaik, apa itu potion mahal dimana kau membelinya” Tanya lembut sang nenek

“Tidak nek, ini salep nya aku buat sendiri nek” Balas Erza tak kalah lembut

“Eh?, buatanmu?, luar biasa kau punya kemampuan seperti itu di usia yang sangat muda” Nenek itu tampak sangat antusias saat mendengar nya

“Hehe”

'Ngecheat sih ini namanya'

(❁´◡'❁)

Saat ini Matahari sudah mulai terbenam, hanya sekitar 2 potion yang terjual itu pun pembeli hanya membeli nya dengan setengah harga yang ditetapkan Erza karena tidak percaya

Soal mata uang, 100 koin tembaga setara dengan 1 koin perak, 50 koin perak setara dengan 1 emas

“Sekarang aku cuman punya 4 koin tembaga, gimana cara nya ya makan sama tempat tinggal” Monolog nya sembari melihat koin tembaga di tangan nya

[ Cecil apa di sekitar sini ada penginapan yang harganya terjangkau? ]

Oh jelas ia mencari yang paling murah toh sedang miskin miskin nya

[ Master seperti nya ada 3 orang yang sedang menuju kemari ]

“Ha?, siapa?”

[ Maaf saya tidak tau pasti orangnya, saya tidak bisa merasakan mana mereka master, sepertinya mereka menyembunyikan nya jadi saya tidak bisa mengidentifikasi nya]

Saat ketiga orang itu datang Erza tampak waspada terlebih lagi mereka memakai jubah yang sangat mencurigakan

“Hei nak kau harus ikut dengan kami” Ada 3 orang pria bertumbuh tinggi yang sedang mengelilingi Erza

“Memangnya kalian siapa?” Erza mulai panik, ia menyadari sesuatu bahwa tak ada orang lain disana selain mereka berempat

“Kami tidak akan menyakiti mu, ikut saja” Sahut teman nya yang satu lagi

Erza mulai melangkah mundur dan detik berikutnya ia mulai berlari, namun orang yang satu nya sudah siaga dan kini Erza digendong ala karung beras oleh nya

“LEPAS SIALAN!!!” Erza memberontak dan memukul punggung orang itu, tapi apalah daya pukulan nya seperti tak berasa bagi mereka

“Lakukan” Ucap orang yang menggendong Erza

Salah seorang temannya pun mengarahkan telapak tangan nya ke kepala Erza dan setelah itu perlahan struktur sihir bewarna coklat mulai terlihat

[ Master sepertinya mereka akan memakai mantra tidur!! ]

“Oh shit!” Umpat nya dalam hati Erza semakin memberontak kakinya mencoba menendang

nendang

namun itu semua gagal total karena lingkaran sihir yang terbuat dari beberapa struktur sihir sudah terbentuk sempurna, kesadaran nya mulai menghilang, ia tidak bisa menahannya lagi….

“Jangan sakiti aku…” Itulah ucapan terakhir Erza

Tbc

I'm eleven?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang