16. Nggak Bisa

70 17 6
                                    

H A P P YR E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y
R E A D I N G

"Papa, aku mau main sama Kak Burung lagi boleh nggak?"

"Jangan kesorean pulangnya."

"Yeay!" Keisha segera bersiap, sebentar lagi Elang akan datang menjemputnya.

Keisha tidak diperbolehkan dekat dengan kedua kakaknya, sedangkan temannya di rumah hanya mereka. Tadi, di sekolah Keisha tidak sengaja bertemu dengan Elang dan ke kantin bersama. Setelah mendengar hal yang diceritakan Keisha, Elang berniat untuk mengajaknya pergi.

Tidak lama kemudian Elang benar-benar datang, ia dan Keisha pun berlalu.

Elang mengajak Keisha untuk mampir ke rumahnya sebentar, ia akan mengenalkan gadis itu kepada ibunya.

"Hai, Tante. Aku Keisha, tapi sering dipanggil Echa. Kalo Tante mau panggil Keisha juga boleh." Keisha memperkenalkan dirinya di depan Anaya—ibu Elang.

Setelah berbincang-bincang, Elang mengajaknya kembali ke luar.

"Dadah, Tante!"

"Kak Burung, aku kemaren-kemarennya dibeliin kelinci sama Kak Arka," ucap Keisha.

"Wah, harus dirawat baik-baik, tuh."

Keduanya duduk di salah satu bangku taman. Elang sangat mirip dengan Arka, merespon setiap pembicaraannya dengan baik.

"Kak Burung punya adek nggak?" 

"Nggak."

"Aku mau kok jadi adeknya Kak Burung, biar kakak aku ada tiga!" seru Keisha.

"Kenapa nggak jadi pacar gue aja, Cha?"

"Eh."

•••

"Ih, Zea jangan kabur!"

Bersusah payah Keisha mengejar kelincinya, semakin hari semakin cepat saja kelinci itu berlari.

"Kak Arga, tangkepin Zea, dong," pinta Keisha saat melihat Arga berdiri tak jauh dari Zea.

"Nih."

Arga membawa hewan berbulu itu dengan mudah. Larangan untuknya sudah tak berlaku lagi, jadi dengan leluasa saat ini untuk bermain bersama adiknya itu. Tersisa dua hari untuk Arka bisa seperti itu.

"Masukkin kandang, ya, Kak."

"Nyuruh gue?"

"Tolong, hehe."

Keisha berjalan ke depan rumahnya, duduk di bawah pohon rindang. Matahari tidak terlalu menampakkan diri, tapi entah mengapa hawanya terasa sangat panas. Daun-daun pun banyak sekali yang berserakan.

Step Twins [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang