Sesuai yang Faye katakan, kartu-kartu yang ada di kamarnya bukan miliknya. Semuanya cocok dengan kartu yang dirampas. Faye ditahan di ruang tahanan Akademi Lama, karena dia masih terbilang sebagai anak di bawah umur. Juga ada beberapa alasan lain.
Coda duduk di sebelah Blue dan Celestia. Dia orang yang berhasil menebak Faye sebagai pelaku dan menemukan bukti kejahatannya. Banyak orang yang ingin bertanya padanya.
Wajah Fang terlihat muram. Dia pasti terganggu karena Faye berasal dari Bestia. Kepercayaan orang-orang pada Bestia langsung turun. Padahal Fang baru sampai di sini. Kasihan.
"Bagaimana bisa anak kecil itu bisa melakukan kejahatan?" Celestia bergumam tak mengerti.
Blue membuang napas berat. "Meski sulit diterima, bukti menunjukkan bahwa Faye yang melakukan kejahatan itu. Setelah ini Faye akan diumumkan sebagai pelakunya,"
"Apa itu harus dilakukan?" Coda bertanya tak senang. "Tidakkah cukup mengumumkan pelaku sudah ditangkap?"
"Tidak akan cukup," jawab Blue sendu. "Tuntutan kerajaan bagian lebih kuat dari yang aku kira. Mereka tidak akan melepaskan masalah ini semudah itu,"
Coda diam. Dia sudah menebaknya. Setelah bel pulang berbunyi, dia beserta para perwakilan kerajaan bagian akan melakukan pertemuan penting. Coda tahu akhirnya. Dia bisa menebaknya. Jantungnya berdetak kencang. Coda mengatur napasnya.
Pintu terbuka, ada dua orang pertama yang datang. Orang pertama berambut pendek dengan warna hitam putih. Satunya lagi abu-abu panjang. Blue berdiri menyambut mereka. "Tuan Hope, Tuan Curse," sapanya ramah.
Hope, orang dengan rambut dua warna itu tersenyum tak kalah ramahnya. Lebih ke arah riang. Curse lebih tenang dari pada Hope. Dia sopan membungkuk baru kemudian duduk. Senyum tipis Curse diarahkan pada Coda. Mau tak mau Coda juga harus membalasnya.
"Coda, ya? Kau yang berhasil menangkap pelakukya,"
Coda hanya tersenyum sopan. "Kebetulan saja aku menebaknya dengan benar,"
"Rendah hati," puji Curse pendek.
Hope duduk di sebelah Curse ikut melihat ke arah Coda. Sorot matanya terlihat seperti mengasihani Coda. "Aku dengar kalian berdua dekat. Sayang sekali harus kau yang menangkapnya,"
Ah, karena itu. Coda menggeleng. Berkata dengan serius. "Faye melakukan kesalahan besar yang dapat membahayakan Bestia. Mungkin bukan lagi keberuntungan, tapi juga kewajiban bagiku untuk menangkapnya,"
Mendengar jawabannya, Curse dan Hope mengangguk paham. Curse menyisir rambutnya yang panjang. "Membuat Bestia berada di posisi netral,"
Keputusan Faye untuk menjadi batu loncatan adalah hal yang Coda tidak duga. Dia sudah sangat dekat dengan pelakunya. Meski begitu dia tidak bisa mengabaikan Faye. Tindakan Faye jelas sangat mempengaruhi kerajaan Bestia, sedangkan pelaku yang asli mesih belum tertangkap.
Melihat motif dan tujuan yang bisa Coda simpulkan, kemungkinan pelaku berhenti menyerang murid. Mereka tinggal menunggu waktu sampai Area Galaksi diadakan. Kali ini benar-benar Area Galaksi. Seluruh kerajaan bagian akan berpartisipasi. Serpihan Berlian Bintang bejumlah 52 lembar kartu bersimbol spade, heart, diamond, dan club ditambah dua kartu joker merah dan hitam. Semuanya akan berada di satu tempat.
Coda menyembunyikan senyum di balik jari-jarinya. Mendebarkan. Coda sangat menantikannya.
"Kau tertawa?"
Suara Lazu menyadarkan Coda pada kecerobohannya. Coda mengangkat pandanganya dan menemukan Lazu di hadapannya bersebelahan dengan Carnelian yang juga menatapnya dengan tajam. Pertanyaan Lazu menarik perhatian semua orang di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Note [Throne Of Stellar: Stardust Magic] (AU IDOLiSH7) HIATUS
FanfictionBerlian Bintang dengan kekuatan agung terpecah karena permintaan tak masuk akal untuk mendamaikan kerajaan. Coda yang awalnya merasa cukup dengan kehidupannya di Bestia bertemu dengan Erin. Hewan liar yang selalu membuat jantung Coda berdebar dengan...