Pelajaran Dansa di The Land of Steel

35 7 3
                                    

"Erin, itu idemu, bukan?" Orion bertanya dengan alis tertekuk. "Jangan menjahili orang lain,"

"Aw, apa Raja Orion cemburu? Baiklah lain kali aku hanya akan menjahili Raja Orion," Erin tertawa kecil. Kemudian dia tersenyum sambil melihat ke arah Orion dengan mata yang besinar.

"Apa?"

Erin mengerucutkan bibirnya. Dia mengulurkan tangannya. Memberi sinyal pada Orion untuk menyambutnya. Orion membuang napas berat, tapi dia tetap menerima tangan Erin.

Setelah itu secara alami tamu undangan lain juga mengajak pasangannya. Musik mengalun lembut.

Kepala Erin menunduk. Dia berhati-hati agar tidak menginjak gaunnya sendiri atau kaki Orion. Sejujurnya Erin tidak bisa berdansa. Jadi dia hanya mengikuti langkah Orion.

"Kau bisa menginjak sepatuku," kata Orion tiba-tiba.

Erin tidak mendongak, tapi dia melakukan yang Orion katakan. Ujung sepatunya menginjak sepatu Orion. Erin masih menunduk, tapi setelah Orion melambatkan tempo dansanya, Erin akhirnya melihat ke arahnya.

"Bukanya sudah aku bilang untuk mengambil kelas dansa," Orion terdengar memarahinya, tapi wajahnya datar.

Erin hanua tersenyum lebar. Tidak merasa bersalah. Kemudian fokusnya berpindah pada Coda dan Katharina. Mereka tampaknya baik-baik saja. Sebentar lagi pergantian musik, mereka bisa berganti pasangan. Untuk itu dia harus bergeser agar bisa berdekatan dengan Katharina dan Coda.

"Raja Orion bisa kita mendekat ke sana?"

"Katakan niatmu dulu,"

Erin mengangkat bahunya santai. "Aku ingin berdansa dengan Coda,"

"Agar kau bisa menganggunya?" tebakan Orion salah.

Erin menggeleng. "Agar Raja Orion bisa berdansa dengan Tuan Putri Katharina,"

Dahi Orion berkerut tak senang. "Kau masih melakukan hal kekanakan seperti itu?"

"Itu tidak kekanakan. Aku sudah bersamamu lama, Raja Orion. Aku mengerti. Jadi, sesekali kalian harus punya momen seperti ini. Lakukan dengan benar Raja Orion," setelah berkata begitu musik berganti, Erin melepaskan pegangannya dan berbalik untuk menarik Coda. Meninggalkan Katharina dan Orion berhadap-hadapan.

Erin memberikan jempolnya pada Orion yang menatapnya tajam. Erin tersenyum puas saat melihat Orion mengulurkan tangannya pada Katharina. Tentu saja Katharina menerimanya.

"Misi sukses," gumam Erin riang.

Coda mendengus jengkel. "Bayarannya mahal kau tahu?"

Mata Erin beralih pada Coda. Dia tersenyum manis sambil mengedipkan sebelah matanya. "Berdansa dengan orang secantik aku tidakkah cukup?"

"Aku tidak akan berdebar pada seorang pria," jawab Coda sinis. "Apa kau yakin setelah ini tidak akan digantung?"

Erin tertawa. Menggeleng dengan percaya diri. "Meski terdengar kaku, Raja Orin tahu ada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan,"

"Kau berbicara tentang dirimu sendiri," cibir Coda. Dahinya terlipat. "Kau menginjak kakiku,"

"Sengaja. Aku tidak bisa dansa,"

"Terlihat seperti angsa ternyata bebek," Coda terkekeh geli. Eren tidak tersinggung, dia hanya menjulurkan lidahnya. Coda menarik tangan Erin. "Akan aku ajari singkat,"

"Hm?" Erin memiringkan wajahnya. Menatap Coda dengan penasaran. "Kau bisa berdansa?"

Coda mengangguk. "Pelajaran dasar. Aku harus memastikan Fang bisa melakukannya,"

Another Note [Throne Of Stellar: Stardust Magic] (AU IDOLiSH7) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang