37. Mereka; Dipaksa Selesai

4.5K 374 83
                                    

Alaska melangkahkan kakinya menuju unit apartemen miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alaska melangkahkan kakinya menuju unit apartemen miliknya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah satu dini hari. Senyumnya tak berhenti mengembang, rasa lelahnya terbayar tuntas.

"Sedikit lagi, sayang. Dan kita bisa bersama tanpa satu rasa takutpun." Ujar Alaska menatap wallpaper ponselnya menampilkan yang dicinta. Oh tentu, tak lain tak bukan adalah Jean Nara-nya.

Senyum Alaska berganti raut wajah khawatir ketika melihat wanita yang sangat ia kenali berdiri didepan unit apartemennya. Lengkap dengan tas kerjanya.

Itu Sonya, Ibu dari Jean Nara tengah berdiri didepan unit apartemennya. Mata wanita itu sembab, hidungnya memerah, tatapnya mengarah lurus pada Alaska. Tidak ada raut wajah ramah, yang ada hanya tatapan dingin yang terlempar.

Alaska berhenti dihadapan Sonya, "Tante-

"Saya mau bicara berdua sama kamu." potong Sonya cepat.

Alaska mengangguk kaku, perasaannya tiba-tiba berubah jadi gelisah. Tangan kanannya dengan cepat menekan password unitnya. Begitu pintu terbuka, tanpa kata atau bahkan melirik sang tuan rumah, Sonya berjalan lurus memasuki apartemen yang terbilang mewah itu.

"Tante-"

"Tinggalkan putra saya, Satria Alaska."

Tenggorokan Alaska tercekat, netranya bergetar sebelum air mata jatuh dipipinya, "Tante, Tante saya punya buktinya. Saya punya buktinya, Tante. Bukan Rajawali, Tante." Ujar Alaska cepat.

Jantungnya berdetak kencang, Alaska takut bukan main. Tinggalkan?

Tidak.

Tidak bisa.

Alaska maju dengan berani, menarik pelan tangan kanan Sonya agar duduk disofa. Kedua tangannya yang gemetar meraih laptop yang kebetulan berada dimeja, menghidupkannya lalu memasang flashdisk pemberian Mbah Kung.

"Tante! Tante lihat ini! Ini bukan Rajawali, Tante, bukan!"

Sonya menatap video dihadapannya dengan air mata mengalir deras. Saksikan detik-detik putranya merenggang nyawa. Pilu, hatinya pilu dan sesak bukan main lihat semuanya.

Empat tahun lalu, polisi menyerahkan video ini padanya juga pada suaminya. Bukti kuat yang membuktikan Rajawali tidak bersalah.

Mungkin suaminya, Andra saat ini bisa menerima semuanya. Bisa menerima jika bukan Rajawali penyebab kematian putra mereka.

Tapi jika saja Rajawali tidak tersulut emosi, pasti putranya masih disini, masih bersama dengannya hingga detik ini. Benarkan? Joan-nya pasti masih berada dalam jangkauannya.

"Saya dan suami saya sudah lihat video itu."

Kalimat Sonya sontak buat Alaska menoleh, "Sudah? Tapi divideo ini bukan anggota Rajawali, Tante! Bukan!"

Dengan cepat tangan kiri Alaska mencabut flashdisk hitam itu, lalu menggantinya dengan flashdisk putih. Tampilkan room chat group Omorfos juga Tiger.

Panglima Semesta | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang