✓Al 10

184 13 0
                                    

~Enjoyyy ridess ~


Dengan perasaan yang masih campur aduk ara pergi keruang kerja papi nya lalu dengan sedikit bantingan dia membuka pintu ruangan itu dengan kesal

Brakk

"EH SEMPAK EVAN HELLO KITTY!"

Latah seorang pria dari dalam ruangan kemudian menatap tajam pelaku yang menampilkan watados nya

Tanpa memedulikan itu Ara mendaratkan bokong nya di sofa ruangan kerja papi nya

"Ara jangan banting banting itu pintu mahal"

Tanpa merasa bersalah Ara mengambil semangkuk kacang yang ada di depan nya

"Rusak kan tinggal papi benerin, uang papi kan banyak" timpal nya

Viktor yang menatap itu hanya mampu menggelengkan kepala nya pasrah dengan kelakuan sang putri

"Kamu kapan sekolah?" Tanya nya to the point

"Nanti ara pas in sebulan" masih dengan acara makan nya

"Berapa hari lagi sebulan?" Tanya viktor tanpa menatap anak bungsu nya

"Hemm.. seminggu lagi kayanya" ucap ara setelah itu meminum air yang telah ia tuang kedalam gelas

"begitu baiklah.. tidak bagus untuk berlama lama di rumah" ungkap viktor menatap ara

"Ara tau papi... Ara mau istirahat dulu sebelum memulai hal yang menyenangkan"

kalimat terakhir hanya ara suarakan di benak nya dan itu menimbulkan senyum sinis dari bibir ara tanpa viktor ketahui, yang mana di lihat Viktor hanya senyum biasa dari wajah anak nya

"Papi mengerti... Kemarin kamu belanja apa aja di mall banyak banget kayanya... Ga mungkin baju semuakan?"

Viktor bertanya dengan tangan yang menopang dagu nya menantikan jawaban dari putri cantik nya itu

Ara membaringkan tubuh nya di sofa dengan menatap langit langit ruangan itu

"hanya beberapa keperluan pi sekalian untuk keperluan masuk nanti... Ara mau ganti style" ara mengalihkan pandangan nya kepada viktor

Viktor yang mendengar itu mengangguk mengerti, dulu juga dia tau bagaimana penampilan ara tapi tidak dia pedulikan mungkin anak nya nyaman dengan itu dan viktor yakin ara tidak akan melakukan hal hal yang membuat keluarga nya malu dengan penampilan seperti itu jadi dia tidak melarangnya lalu terbukti benar Alara dulu tidak pernah mempermalukan keluarga nya

Hening beberapa saat hingga suara viktor mengalihkan atensi Alara yang menahan kantuk nya

"Mungkin papi harus pergi lagi, banyak urusan kantor yang menunggu... kamu gapapa papi tinggal?" Nada tak enak dengan perasaan menyesal bersatu menatap wajah alara yang menahan kantuk nya

Alara yang menatap itu merubah posisi nya menjadi duduk dan menatap wajah Viktor dengan senyum nya

"Gapapa papi tenang aja selesain aja kerjaan nya ara bisa jaga diri"

"Tapi...." Ara menggantung kalimat nya hal itu membuat Viktor mengkerutkan kening nya bingung

"Kenapa?" Tanya nya heran

"Duit nya jangan lupa" Ara senyum menampilkan gigi nya yang rapi dengan tangan yang menampilkan dua jari tanda peace

Viktor memutar malas bola matanya, ia tak habis pikir dengan manusia di depan nya ini, isi kepala nya sudah duit melulu padahal dulu ara tak begini, apa ini efek amnesia juga pikir nya

"Nanti papi transfer 1M.... kurang?"

Viktor bersedakap dada melontarkan pertanyaan itu

Ara membolakan mata nya, kantuk nya seakan menghilang mendengar nilai rupiah itu, rezki anak sholeh emang ga kemana ada aja yang bikin seneng

"Woahhh cukup kali sih itu papi hehe"

"Papi terbaikk" ungkap nya dengan dua jempol yang di arahkan kepada viktor tidak lupa bibir nya yang masih setia menampilkan gigi nya yang rapi

"Kamu yang akur sama abang abang mu ya, lapor sama papi kalau mereka ganggu kamu"

Btw Viktor tidak mengetahui hubungan Alara dengan abang abang nya yang buruk Viktor berpikir itu hanya pertengkaran biasa kaka beradik tanpa maksud hal lain, dan abang abang alara tidak pernah melontarkan ucapan kasar kepada alara jika di depan Viktor mereka tau papi nya ini sangat menyanyangi Alara hingga akan mengakibatkan amarah besar jika terjadi apa apa pada alara

Alena tau hal itu dari ingatan raga nya ini dan itu tentu saja membuat diri nya senyum kemenangan ia memiliki pihak yang paling berpengaruh di sini

Awal nya alena pikir orang tua dari Alara akan sama membenci nya tapi ternyata tidak setelah mengetahui sikap yang di berikan kepadanya waktu ia bertemu dengan Viktor di tangga waktu lalu

"Tenang aja papi ku yang ganteng dan ATM berjalan nya Araaa... Ara bisa jaga diri gini gini Ara jago berantem tau" ucap nya guna meyakinkan Viktor dan itu sukses membuat Viktor mengangguk

Viktor tau Anak nya ini belajar bela diri diam diam waktu dia tidak dirumah dulu hal itu membuat hati nya tenang karena tidak akan ada yang memperlakukan nya buruk, tapi dia tidak tau ara tidak pernah memperlihatkan kekuatan nya itu bahkan saat ia di siksa di sekolah ....?

"Yaudah kamu kekamar tidur dari tadi nguap mulu udah ngantuk kan"

Ara mengangguk sebagai jawaban mata nya memang sudah berat ingin tertutup, dengan langkah gontai ia beranjak berdiri tapi sebelum itu ia mengecup singkat pipi viktor

"Good night sugar daddy ara, papi juga jangan malam malam tidur nya nanti sakit"

Viktor beralih mengecup kedua pipi ara dan mengelus singkat kepala nya, dan hanya mengangguk sebagai jawaban

Lalu tak lama ara pergi dan meninggalkan ruangan kerja milik papi nya

Setelah memastikan tubuh ara hilang dari pintu Viktor mengeluarkan handphone nya untuk menelpon seseorang tak lama panggilan tersambung

"Kau sudah mempersiapkan semua nya?" Tanya viktor dengan datar

"..."

"Jangan melakukan kesalahan apa lagi sampai di ketahui nya... kau pasti tau apa yang akan terjadi" suara dingin viktor berayun di telinga si penerima

"..."

"Bagus... Ku serahkan pada mu"

Tutt

Sambungan terputus sepihak oleh viktor, kemudian pria paruh baya tampan itu melanjutkan berkas berkas nya yang sudah menumpuk di meja kerja nya ini

"Sial apa aku tidak bisa beristirahat... Ini melelahkan" gerutu nya dengan pijatan pelan di pelipis mata nya

"Tapi kalau tidak ku lakukan anak itu tidak akan mendapat uang nya haha"

Viktor tertawa kecil mengingat Ara yang sekarang mata duitan, dia memiliki lebih banyak tujuan untuk bekerja bagai kuda

Seakan teringat sesuatu Viktor menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya

"aku mendengar bahwa putri dari keluarga Marvis meninggal dunia... Apa itu benar"

Informasi itu ia dapat dari mulut para kenalan nya koneksi koneksi dalam tapi itu masih kabar burung belum tau kebenaran nya, tapi tentu saja itu akan di tutup rapat rapat oleh kepala keluarga marvis viktor tau bagaimana privasi mereka, sangat tinggi jadi tidak mungkin akan bocor dengan mudah

"mungkin akan ku cari tau sendiri nanti... Tapi kalau benar itu pasti sangat mengguncang keluarga marvis" ungkap nya dengan bermonolog sendiri

Lalu viktor melanjutkan tugas tugas nya dengan sedikit enggan tapi harus agar putri nya itu bisa senang

Tbc.

Girl "Al" |TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang