Hukum aku

14.3K 503 4
                                    


ゑ⎛⎝ ﷽ ⎠⎞ゑ

Happy Reading

*

*

*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Gus Zhafi dan Khanza kini sedang berada di dalam mobil. Keduanya sama-sama terdiam setelah apa yang terjadi di pesantren tadi.

Tak membutuhkan waktu lama, mobil yang di kendarai Gus Zhafi dan juga Khanza kini telah memasuki pekarangan rumah. Keduanya sama-sama turun tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Setelah masuk ke dalam rumah, Gus Zhafi dan juga Khanza langsung menaiki Tangga menuju lantai atas.

Di dalam kamar. Khanza langsung duduk di tepian kasur. Ia masih bingung dengan sikap suaminya yang tiba-tiba jadi cuek seperti saat ini.

Gus Zhafi menghampiri Khanza, dan ikut duduk di samping istrinya.

"Tolong jangan dengarkan apapun ucapan orang lain yang mau membuat keluarga kita berantakan," ujar Gus Zhafi tiba-tiba.

Khanza mengerutkan keningnya ketika mendengar sang suami yang tiba-tiba berujar seperti itu. "Maksud Kamu apa Mas?"

"Aku sudah tau, siapa orang yang telah membicarakan keluargaku yang tidak-tidak sama kamu," balas Gus Zhafi.

"Kamu tau darimana Mas? Aku kan gak pernah cerita sama kamu," Tanya Khanza.

"Aku tau sendiri."

"Siapa? Kamu jangan asal tuduh ya Mas. Gak baik loh," ucap Khanza mengingatkan.

"Ustadzah Naila."

Degh!

Khanza tersentak ketika mendengar jawaban dari Gus Zhafi. Ia tak menyangka bahwa suaminya bisa mengetahui siapa yang telah berbicara padanya tentang keluarga dari sang suami. Padahal sebelumnya, Khanza tidak pernah menceritakan apapun pada suaminya ini tentang siapa orang yang telah menceritakan semua itu pada Khanza. Namun, ia bisa mengetahui tanpa diberitahu. Apa mungkin suaminya ini seorang cenayang? Pikir Khanza.

"Khanza! Benar kan apa yang aku ucapkan tadi? Kenapa kamu melamun?" Ujar Gus Zhafi dingin.

"E-eeeh, e-eemm. Kenapa Mas?" Tanya Khanza dengan gugup.

"Apa benar dia pelakunya?"

"I-iya Mas, dia. Darimana kamu tau?" Tanya Khanza.

"Kamu tidak perlu tau aku tau darimana. Yang penting sekarang aku sudah tau bahwa memang benar dia orangnya," ujar Gus Zhafi.

"M-mass," panggil Khanza dengan suaranya yang mulai bergetar.

Gus Zhafi menoleh ke arah Khanza ketika mendengar suaranya istrinya yang terdengar sedikit bergetar.

Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang