「One Shoot」
"𝑴𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒍 𝒂𝒏𝒅𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒓𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂. 𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉𝒌𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒂𝒏𝒅𝒂?"
-Vinsmoke Sanji-
Request by : ShiakaAka
[⚠︎Attention! : Mengandung spoiler arc WCI selanjutnya!!]
~ • ~
Pukulan mereka tak berhenti, bukan hanya pukulan, tapi tendangan dan injakan diperut terasa. Sakit, sakit sekali. Kenapa mereka melakukan ini kepadanya? Apakah ia memiliki salah kepada mereka? Padahal mereka adalah saudara, tapi kenapa harus ia yang merasakan ini? Ia benci, namun tak bisa.
Ah, mereka akhirnya pergi. Seperti ini jika mereka sudah cukup puas menghajarnya, selalu seperti ini, setiap harinya, rasanya tak tahan. Apalagi, tatapan gadis itu kepadanya. Tajam dan kosong. Berhenti menatap ke arah sini seakan meremehkan sesuatu! Lalu, helaan nafas terdengar. Bicara dengan lukisan memang tampak seperti orang gila, tapi ia tak suka tatapannya. Tak suka.
Ia berusaha untuk berdiri dan membalas tatapan tajam lukisan gadis itu, yang tampak meremehkannya. "Aku benci padamu!" ia berseru seperti itu sebelum berlari kencang meninggalkan lorong paling terpencil dari istana tersebut.
Yah, tepat itu telah ia tandai sebagai tempat paling dibenci olehnya. Walaupun dekat dengan dapur, namun lebih baik memutar jauh daripada melewati lorong tersebut, lorong yang tabu baginya untuk dilewati. Apalagi jika lukisan itu ada di sana. Tak peduli apakah lukisan itu dibawa oleh ibunya, peninggalan dari sang ibu, atau apapun. Ia akan membenci hal-hal yang berkaitan dengan lukisan tersebut! Termasuk jika gadis dalam lukisan tersebut menjadi nyata!
Beberapa hari setelahnya, inspeksi bulanan tiba. 2 marinir berpangkat tinggi datang untuk melakukan pemeriksaan pada kerajaan bergerak ini, yah ini bukan hal biasa baginya, apalagi saat dirinya dipaksa untuk bersembunyi agar para marinir itu tak mengetahui jika mereka memiliki seorang putra gagal di sisi keluarga terpandang ini. Baginya, tak masalah. Memasak untuk teman-temannya adalah kegiatan yang lebih penting sekarang, dibandingkan bertemu marinir marinir tak berguna itu.
Kaki mungilnya melangkah keluar dari dapur. Astaga! Itu mereka, 3 bocah sepantaran nya dengan surai berbeda tengah bergerak ke arahnya pergi. Segera saja ia bersembunyi di balik dinding untuk menghindari saudara-saudara kembarnya.
"Kau tahu, Ichiji? Aku melakukan sesuatu yang menyenangkan!" si paling bungsu berucap dengan riang, anak tengah pun ikut mengangguk antusias.
"Apa itu?" mereka pun bergerak melalui tempat persembunyiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot - 𝑴𝒚 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 (One Piece X OC! Reader's) [Slow Update]
FanfictionBUKAN GENRE BELOK! [⚠︎Peringatan! : One Shoot ini menggunakan karakter OC! Alur dan ceritanya masih ada sangkut pautnya dengan Fanfic sebelah. Jadi, jika penasaran silahkan baca ke sebelah dulu!!!] "Masa lalu akan menjadi cerita, sedangkan masa depa...