Siapa?

6 1 0
                                    

Hangat nya matahari sudah terasa di pagi hari ini , Zea baru saja selesai dengan skincare nya ia sudah menggunakan seragam sekolah dengan rapih , hari ini rambut panjangnya ia buat menjadi curly , tak lupa ia menyiapkan peralatan sekolah nya untuk di masukan ke dalam tas .

Zea keluar dari kamarnya dan menuju ke lantai bawah untuk pamit kepada kedua orang tua nya .
" bunda , Zea berangkat ya " ujar Zea saat sudah berada di depan bundanya
" ga sarapan dulu ze ? "
" engga bun Zea mau sarapan di luar aja "
Bunda Zea mengangguk , lalu Zea mencium telapak tangan bundanya itu .

Zea sudah berada di depan gerbang , ia diam disana sambil menatap ponsel nya membalasi chat dari seseorang .

Arka sedang berada di teras kamar nya yang terletak di lantai 2 , ia sudah berseragam rapih tapi ia ingin menikmati udara pagi dulu .
Saat ia sedang melihat pemandangan pagi ia melihat Zea yang sudah berdiam diri di depan rumah nya , tidak mungkin Zea akan berangkat pagi sendiri an kecuali akan sarapan pagi bersama nya . Arka terdiam lalu ia mengeluarkan ponsel nya mencoba menghubungi Zea .

Arka kembali melihat Zea , seseorang menghampiri Zea dengan menggunakan sebuah motor sport berwarna hitam , lelaki itu menghentikan motornya tepat di depan Zea , Zea naik ke atas motor lalu laki laki itu menarik tangan Zea untuk memeluk tubuh nya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arka kembali melihat Zea , seseorang menghampiri Zea dengan menggunakan sebuah motor sport berwarna hitam , lelaki itu menghentikan motornya tepat di depan Zea , Zea naik ke atas motor lalu laki laki itu menarik tangan Zea untuk memeluk tubuh nya , yang membuat Arka geram sendiri .
" temen ya ze ? " gumam Arka pelan .

Jam sudah menunjukan pukul 6.50 Arka baru saja sampai di sekolahnya , tentu saja tidak dengan Zea karna gadis itu sudah pergi duluan , Arka dihampiri oleh 3 orang lelaki mereka adalah teman dekat Arka yang terdiri dari Ren , Verzi , dan juga Enzo . Mereka di sekolah dikenal sebagai ARVE bagaimana tidak di kenal , Arka adalah seorang kapten basket , Ren adalah Ketua dari club musik , Verzi si bintang sekolah , dan terakhir Enzo adalah anak dari pemilik  TARJUNA SCHOOL ini .

" adek kecil lo ke mana ? , tumbenan ga bareng dia ? " tanya Ren ,
" berangkat duluan sama ..,entah gue ga kenal" jawab Arka sembari mulai berjalan yang langsung di ikuti oleh yang lainnya .

" anjay sakit hati seorang Arka " ujar Verzi yang langsung mendapat tawaan dari yang lainnya , Arka tak menjawab memilih diam saja , di otak nya masih dikelilingi oleh kata "siapa?" Karna ia masih panik takut Zea tidak datang selamat ke sekolah .

ARVE sudah sampai di kelas mereka , seperti biasa mereka akan menarik kursi mereka untuk memindahkan nya ke dekat meja Arka untuk mengobrol sebentar sebelum jam pelajaran di mulai .

" Zea jadian " ujar Arka tiba tiba yang membuat Ren , Verzi dan Enzo mengatakan kata " hah! " bersamaan .

Verzi menarik kursi nya lebih dekat
" jadian sama siapa tuh bocah ? "
" Regi " jawab Arka tanpa menatap wajah teman temannya itu .

Enzo mengernyit " punya tujuan lain ? , bukannya kemarin Zea baru aja ngadu sama lo kalo dia di maki sama di Regi ? " tanya Enzo pada Arka .
" itu juga yang buat gue bingung " jawab Arka yang langsung di angguki yang lainnya .

Tak lama bel masuk berbunyi ARVE kembali ke tempat duduk mereka menunggu guru nya masuk ke dalam .

                                    *********

Zea tersenyum senyum sendiri saat pembelajaran membuat teman di sebelahnya menjadi risih .
" lu kenapa sih Ze geli tau ga sih liat lu senyum senyum sendiri gitu " geram Dinda , Zea yang tadi nya tersenyum langsung merubah raut wajah nya lalu tersenyum tipis .

" lu kenapa sih ze ? " ujar Dinda ,
" lagi jatuh cinta " jawab Zea lalu menyengir .
" wah sama siapa tuh ? , sama Arka ? " Dinda bertanya dengan penuh semangat , karna temannya yang satu ini tidak pernah bercerita tentang hal percintaan nya .

Zea mendengus ,
" bukan.. , sama kak Regi " bisik Zea sembari mendekat ke telinga Dinda . Dinda melotot kaget mendengar nama yang di sebut oleh Zea .

Dinda memegang tangan Zea ,
" ze , lo serius ? " ujar Dinda tidak percaya .
" aku serius din , yakali bercanda "
" ga ze , lo kok bisa sama si Regi bangsat yang bener bener bangsat itu sih , kenapa ga sama Arka aja bego ! " ujar Dinda dengan sentakan di ujung kalimat .
Zea menggeleng lalu tersenyum tipis .

Dinda menarik nafas lalu menghembuskan nya pelan .
" Gue ga bisa atur tentang percintaan lo jadi tentang hal ini gimana lo aja " Zea mengangguk , Dinda takut tentang hal ini karna yang ia tau Regi itu seorang yang benar benar sangat brengsek di mata nya , ia tau itu karna ia juga adalah korban dari seorang Regi Ervandara Juan itu .

Bunyi bel yang sangat di tunggu tunggu oleh para murid tentu saja bunyi bel pulang , dan bel itu sudah berbunyi yang berarti para murid dari sekolah TARJUNA itu bisa pergi dari beban pelajaran yang ada di kelas mereka .

Zea dan Dinda baru saja keluar dari kelas mereka dan sedang berjalan menuruni anak tangga menuju ke lantai bawah . Saat mereka sedang asik mengobrol Zea berpapasan dengan Arka , tentu saja lelaki itu akan menahan nya pergi dan menanyakan tentang hal yang ia lakukan pagi tadi .

" Lo makan sama siapa ? " ujar Arka .
" sama.. "
" ga usah bohong sama gue , tatapan mata lo ga bisa bohongin gue " ujar Arka lagi lalu menghembuskan nafasnya .

Zea terdiam , ia bingung harus menjawab dengan kalimat apa .

" Zea.. " kalimat Zea terpotong .
Arka tiba tiba langsung menarik tangan gadis itu meninggalkan orang orang yang sedari tadi menemani mereka , Arka membawa Zea menuju ke tempat yang sepi agar mereka bisa berbicara dengan tenang .

" jujur sama gue lu sama siapa tadi pagi ? " ujar Arka sembari menatap mata gadis itu .
" ga usah bohong , gue ga akan marah sama lo "
Sambung Arka , Zea masih diam ia masih merasa takut untuk menjawab .

Ia menelan ludah , lalu menjelaskan semua yang ia lakukan tadi pagi .

" selagi dia ga sakitin lo gue terima , kisah cinta lo , itu lo yang buat gue ga bisa atur " Arka lalu melepas kan genggaman tangan nya dari Zea lalu mulai berjalan pergi .

Arka menghentikan langkahnya ,
" ah iya , kalo kenapa kenapa langsung hubungin gue ya " ujar nya lalu mulai kembali berjalan pergi meninggalkan Zea yang masih terdiam kebingungan .

Arka berjalan ke kelas nya sendiri an , suasana hati nya masih buruk , ia masih takut jika terjadi sesuatu kepada zea .
Ia mengusap wajahnya kasar , lalu mengepal tangannya keras , menggambarkan seseorang yang sedang menahan amarah nya .

Arka sudah sampai di dalam kelas , ketiga teman nya itu sudah berada di sana sebelum Arka datang .
" what wrong brodi ? " tanya Ren yang langsung merangkul sahabatnya itu dan menyuruhnya duduk .
" Regi .. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AZELLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang