2

16.4K 511 12
                                    

Adel masuk ke kamar dan mengambil barang-barang yang ingin ia bawa. Kemudian kembali turun sambil memakai jaketnya dan itu terlihat sangat keren. Di dada sebelah kiri ada gambar bunga mawar merah dan hitam, dan di sebelah kanan ada nama dan jabatan. Di sisi lain, lambang "LIONDEZ", yang terdiri dari kepala singa dan mahkota, terletak di bagian belakang.

Adel melemparkan kunci motor pada Olla dan berkata, "Ayok La nanti kemalaman, karena kita pergi ke dua tempat."

"Mau berangkat sekarang? Ngobrol sebentar sana sama Arga,"ucap Vina.

"Harus banget," kata Adel sambil mencebikkan bibirnya.

"Iyaa sana, ajak ke taman belakang," ucap Vina.

"Lo udah dengar kan, yaudah ayok,"seru Adel jalan duluan.

"Dek,"tegur Vernon tapi dihiraukan oleh Adel.

Vernon merasa tidak enak pada sahabatnya dan berkata, "Maaf kalau Adel kurang sopan."

"Santai aja, namanya juga masih awal. Ayo Ga ikuti Adelnya,"ucap Liam.

"Iya yah, permisi"

"Hahh kalau bukan karena anak dari sahabat ayah, aku juga nggak mau di jodohin sama tu cewek, mana nggak ada sopan santunnya lagi, tapi ah, udah lah, lama-lama juga pasti berubah, wajar aja sih dia bersikap begitu, pikirannya juga masih bocah,"gerutu Argasean dalam hati, yang langsung berdiri menyusul Adel yang sudah keluar duluan.

"Kenapa lo gak ada respon soal perjodohan ini?"tanya Adel, saat ini mereka sedang duduk di bangku taman belakang.

"Percuma, gak akan ada yang berubah,"balas Argasean dingin.

Naufal Argasean Geovany, yang juga dikenal sebagai Arga atau Sean berusia 25 tahun, mengelola perusahaannya sendiri bersama sahabatnya. Dia adalah anak pertama dari Liam Fattah Darelio orang terkaya kedua di Asia, sedangkan yang pertama diraih oleh Argasean, yang memiliki cabang perusahaan di seluruh Eropa. Argasean memiliki sifat dingin dan datar, tapi sebenarnya orang yang baik. Dia tinggi 178 cm, rambut hitam, sangat pintar, dan di usia yang cukup muda, dia sudah menyandang gelar S2 dan bahkan membangun perusahaan sendiri dari nol. Dia kemudian menyerahkan perusahaannya kepada sahabatnya, meskipun dia juga kadang-kadang ikut turun tangan. Bagaimanapun itu adalah perusahaannya yang tidak akan mungkin lepas tangan begitu saja dan terakhir menjadi CEO di perusahaan ayahnya.

"Kok pasrah banget sih."Adel mengeluh sambil melihat Sean yang terlihat tenang. "Coba batalin kalau bisa,"ucap Sean.

"Ckk, kenapa perjodohan seperti ini harus ada?" Adel menggerutu sambil melempar batu ke botol yang terletak di meja dekat gazebo.

Cetarrrr!

Adel menatap Sean sambil cengengesan, lalu meninggalkannya sendirian, tanpa tahu jika dirinya sedang diperhatikan. Adel kembali ke dalam rumah. Ia ingin berpamitan sama semuanya.

"Adel berangkat dulu ya mah pah," kata Adel menyalami orang tuanya dan camer.

"Om, doain ya,"ucap Adel.

"Doa buat?"tanya Liam bingung.

"Ya doain aja,"balas Adel ngasal.

"Eh tante, makin hari makin cantik aja," kata Adel sambil berbicara. Melody hanya tersenyum.

Tak!

Setelah Olla menjitak kepala Adel, sang empu meringis. "Aduhh, sakit kepala gue," keluh Adel.

"Dek gak boleh kayak gitu,"tegur Melody mengelus kepala Adel yang kena jitak. Adel yang diperlakukan seperti itu, menjulurkan lidahnya pada Olla untuk mengejek sahabatnya.

PERJODOHAN(DELSHAN) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang