"Tokoh, penokohan, alur, serta segala yang ada pada cerita ini hanya fiksi (tidak nyata). Apabila ada typo mohon dimaafkan"
Happy reading
✧༺ Girl In Novel ༻✧
Wajah Grace memerah, emosi menguasai dirinya. Ketakutannya akan sosok perempuan astral itu lenyap, digantikan dengan rasa kesal dan emosi.
"SIAPA LO AMPE BERANI RUSAKIN PONI GUE?!" teriak Grace dengan amarah, tangannya terangkat untuk menarik rambut sosok perempuan itu
"Ehh? Jangan ditarik dong rambut aku!"
"Biarin! Biar botak sekalian nih rambut lu!" Grace semakin mencengkram erat rambut sosok itu.
"Sakit! Lepasin!" Jeritnya, suaranya yang melengking membuat telinga Grace berdengung.
"Buset, cempreng bat suara lu anjir", oceh Grace. "Lu udah rusakin poni gue ya anjeng!"
"Cuma poni doang!" raut wajah perempuan itu kesal, matanya melotot ke arah Grace.
"Cuma poni? Cuma poni lu bilang?! HEH SETAN! PONI GUE HARTA BERHARGA GUE YA!" amuk Grace, tarikan nya semakin kencang hingga membuat kepala perempuan itu mendongak ke atas disertai bunyi krek.
"ARGHH! LEHER AKU!" jeritan sosok itu semakin keras. Matanya melotot lebar disertai aura mencekam yang ada disekitarnya.
Hawa disekitar Grace berubah menjadi aneh, "lah bjir. Napa ini?!"
"Lah? Ehh?"
"Arghh! Sakit woi!"
Tubuh Grace terpental dan menabrak sebuah pohon dengan posisi duduk. Gadis dengan rambut sebahu itu merasa bagian punggungnya sakit.
"Kampret", umpat Grace kesal. "Heh! Maen dorong-dorong aja lu!"
"Kamu.... Leher aku sakit...."
Sosok perempuan itu. Kepalanya mendongak kebelakang, Ia membetulkan arahnya kembali.
Krek
"Leher aku sakit..." Ucapnya, tangannya mengarah ke arah Grace. Menunjuk Grace dengan tatapan marah dan senyuman.
Angin disekitar Grace berubah menjadi kencang, daun-daun berterbangan. Suara retakan tiba-tiba terdengar boleh Grace.
Kepala Grace mengedar, mencari dari mana suara itu berasal. Di atasnya, dahan pojok dengan ukuran sedang itu tampaknya akan patah sebentar lagi.
Mata Grace melotot disertai ekspresi panik. "SETAN SIALAN! AWAS LU! GUE OSENG-OSENG"
Sebelum dahan itu jatuh menimpa Grace la sudah lebih dulu berguling ke depan.
Bruk
Grace mengucap syukur, matanya melihat dahan itu yang jatuh dengan keras di tanah. "Untung udah ngehindar gue"
"Nah sekarang waktunya pembalasan", senyuman manis tersungging di bibir Grace
Grace berguling lagi, sampai tubuhnya menabrak sosok itu dan membuatnya jatuh ke tanah dengan keras.
Bruk
"Hehehehe~~" Kekehan keluar dari bibir Grace, "lu mau mati dua kali ga?~~"
Tangan Grace mencengkram leher sosok itu, entah mendapat kekuatan dari mana sehingga Ia berhasil melakukan aksi ini.
"Khekk... Maaf... Leher... "
"Mending sekalian mati aja ga sih?~"
"Maaf... "
"Cara keluar dari ini gimana?"
"Aku tau... Khek... Aku tau... Lepasin" Nafas sosok itu terengah-engah, dengan susah payah Ia berusaha untuk mengeluarkan suaranya serta menyakinkan Grace
"Benaran?" Mata Grace memicing tajam.
Yang dijawab anggukan oleh si sosok.
"Okay~~"
Cengkramanya Grace lepaskan, tubuh sosok itu meluruh ke tanah. Tatapannya mengarah ke arah Grace dengan takut dan was-was.
Selama ini belum ada manusia yang berbuat seperti ini kepada dirinya, harga dirinya sedikit terluka.
"Hmm... Aku Jina", kata sosok itu, tubuhnya berubah menjadi sosok berkisar umur 20 tahun, rambut lurus sepinggang, serta kulit pucat dan warna mata biru.
"LAH KOK LU JADI CAKEP?!" Kaget Grace
"Aku emang cakep"
"Idihh songong", wajah Grace berubah menjadi galak lagi. "Yaudah cepet kasi tau jalan keluarnya, Jina"
"Iya"
Lalu Jina memandu jalan pulang Grace, melewati gang yang tadi dan sepanjang jalan Grace sedikit bertegur sapa dengan yang lainnya.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ Girl In Novel ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Grace dan Jina akhirnya sampai di rumah sewa yang Grace tempati. Setelah berterima kasih pada Jina Grace segera masuk ke dalam rumah.
Butuh beberapa waktu hingga Grace sudah bersih dan bersiap akan tidur.
Tok
Tok
Tok
"Gue mau hidup dengan tenang, please"
Tok
Tok
Tok
"Orgil mana yang ngetok-ngetok jam 11 malem?!?"
Tok
Tok
"Pasti bukan orang", Grace menghela nafas. Setelah itu Grace memfokuskan pendengarannya agar mengetahui dari mana asal suara ketukan tersebut.
Tok
Tok
Lemari. Suara ketukan yang terus terdengar oleh Grace berasal dari lemari di kamarnya. Sebuah lemari kayu dengan ukuran bunga yang berada di pinggiran serta seorang lelaki yang duduk di atas lemari itu.
Lelaki.
Bola mata Grace melotot, hampir seperti ingin keluar dari tempatnya.
"LAKI-LAKI?!" Kata Grace berteriak. Kakinya mendekat ke arah lemari, pandangannya mengarah pada si lelaki dengan kaget.
"APAAN LAGI INI ANJENG?!"
— Jangan lupa divote ya maniez
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl In Novel
Horror[Slow Update] Tentang Grace yang ingin ke dunia novel. Tentang Ia yang setiap harinya selalu berangan-angan ingin ber transmigrasi, bertime travel atau menjelajahi dunia novel. Well, Grace memang memasuki dunia novel. Namun-MENGAPA IA HARUS MEMASUK...