Prolog

4.9K 121 2
                                    


"Lo cuma punya dua pilihan, nikah sama gue atau ga keluar dari ruangan ini buat selamanya"

"Lepasin gue" ucap seorang wanita dengan suara yang lemah dan wajah yang tertunduk lalu selanjutnya disusul dengan suara teriakan "LEPASIN!!"

Teriakan tersebut bergema di ruangan besar yang hanya di isi oleh dua orang yang sedang duduk berhadapan. Mereka berdua sama-sama duduk di sebuah kursi tapi bedanya yang satu duduk dengan kondisi tangan yang terikat.

Arkabian Randika hanya menghela nafas saat mendengar teriakan tersebut. "huh, sudah berapa kali lo teriak kayak gitu. Lo ga capek, hmm?"

"Gak!" teriak wanita itu lagi. Lalu, "Arka please gue mohon lepasin gue" nada bicara yang sebelumnya terdengar kasar kini berubah menjadi lembut.

Meeka yang sudah tidak tahan lagi dengan keadaannya sekarang hanya bisa memohon, pasalnya sudah tiga hari dia dikurung di sebuah apartemen besar ini. Bahkan untuk makan saja dia harus disuapi oleh laki-laki yang sekarang ada di depannya.

"Sudah berapa kali gue bilang, lo cuma bisa panggil gue Bian bukan Arka" ucap laki laki tersebut sambil mengelus pipi perempuan di depannya menggunakan jari telujuknya. "Dan perlu gue ulangin lagi, lo bisa keluar dari ruangan ini kalo lo udah setuju buat nikah sama gue" lanjutnya dengan smirk yang terlihat licik.

Saat melihat smirk laki-laki tersebut bukannya terpesona Meeka malah bergidik ngeri. Mungkin jika wanita lain yang melihat smirk tersebut, mereka akan terpesona. Tapi tidak dengan Meeka. Menurut Meeka itu senyuman paling licik dan menakutkan yang pernah dia lihat.

"Gak mau" tolak Meeka yang sudah keberapa kalinya. "Lagian ngapain sih, kita kan gak saling cinta" lanjutnya.

"Cinta?" Arka tertawa mendengar kata-kata yang di lontarkan wanita didepannya. "Gue gak butuh cinta. Yang gue butuhin itu cuman lo." lanjutnya dengan nada yang menakutkan.

Arka yang merasa kesal karena selalu mendengar penolakan dari Meeka selama tiga hari mulai bepikir untuk mengancamnya saja "Ini penawaran terakhir, lo nikah sama gue atau ga keluar dari ruangan ini buat selamanya" ancamnya.

Meeka merasa takut, cemas, bingung, dan juga gelisah memikirkan bagaimana kehidupannya kedepan jika dia menikah dengan Arka yang notabenya pemaksa dan nekat. Setelah terdiam beberapa menit akhirnya Meeka buka suara.

"Oke, gue bakal nikah sama lo" ucapnya dengan nada yang tidak yakin tentunya.

"Akhirnya" ucap Arka dengan nada kemenangan. Lalu, "Bulan depan kita nikah." lanjutnya.

Meeka terkejut mendengar keputusan sepihak dari Arka. "Cepet banget sih" ucapnya dengan nada sinis.

"Kalo gitu minggu depan kita nikah"   

.
.

Gimana guys kalian suka? Mau lanjut?
Tulis di komen ya kalo mau lanjut.
Jangan lupa vote juga.

See u guys

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang