Step Twins [SUDAH TERBIT]

18. Nyewa Matahari

H A P P Y
R E A D I N G

"Tuh, kan. Pilek."

Dengan telaten Arka membersihkan lendir di hidung adiknya menggunakan tisu. Saat pergi bersama Arga tadi, Keisha membeli es krim dan langsung memakannya malam ini juga. Alhasil Keisha terkena influenza dan batuk secara bersamaan.

"Besok-besok jangan lagi."

"Iya. Maaf, Kak Arka." Keisha mengisap ingusnya.

"Udah, sana tidur," ucap Arka.

"Nggak bisa, tenggorokan aku sakit," keluh Keisha.

"Minum." Arka menyodorkan gelas berisi air putih sisa Keisha menghabiskan obatnya tadi.

"Dipake."

Keisha menarik kain tebalnya hingga ujung kepala.

"Jangan sampe atas," cegah Arka.

Arka membenarkan selimut yang menutupi adiknya itu. Setelah Arka ikut merebahkan tubuhnya, ia pun memeluk Keisha dari luar selimut.

"Bocil, tapi gue seneng."

•••

"Kak Burung beli apa?"

"Nih."

"O-ow, aku mau beli coklat ke situ. Dadah, Kak Burung!"

Keisha mendorong keranjangnya menuju salah satu rak. Siang ini Keisha pulang sekolah bersama Arga, ia pun mengajak kakaknya itu untuk singgah ke supermarket dan membeli makanan ringan. Kini Arga sedang menunggunya di depan, tidak ikut masuk menemaninya mengambil camilan.

Ternyata ada Elang yang juga membeli beberapa barang, Keisha tidak sengaja bertemu.

"Udah selesai?" tanya Arga saat melihat adiknya keluar dengan menenteng sesuatu.

"Udah. Ayo, pulang!"

"Dih, dikira gue supir lo," cibir Arga.

"Ish."

Sepanjang perjalanan menuju rumah, Keisha bercerita jika ia tadi tanpa sengaja bertemu dengan Elang. Ia juga mengatakan kalau tadi Elang membantunya mengambilkan sesuatu yang ia tak sampai.

Akan tetapi, respons Arga tidak seperti apa yang ada di bayangan Keisha. Bukannya merasa berterima kasih karena Elang telah memudahkannya, Arga malah menunjukkan sikap tak suka.

"Harusnya lo panggil gue di depan, ngapain nyuruh dia."

"Kan cuma gitu doang, ntar Kak Arga nggak mau."