Chapter 5

337 39 6
                                    

Ada yang masih nungguin cerita ini update?
Maaf udah bikin kalian nunggu lama, karena satu dan lain hal yg terjadi di real life, bikin aku ga bisa nulis.
Happy Reading

Netra (eyecolor) nya menatap keenam pria yg berada di sekitarnya. Sejak Kaiser terluka, ia mulai mengawasi sekaligus mewaspadai semua orang, bahkan Kaiser sendiri. Pikirannya berkecamuk, memikirkan bahwa salah satu diantara mereka adalah seorang pengkhianat yg menjadi pelaku hilangnya ratu dan ada kemungkinan ia juga akan menjadi korban selanjutnya. Takut, ia merasa takut. Ketika Ia memutuskan untuk mengikuti Isagi, niatnya hanyalah untuk menolong pria itu. Jikalau ia dihadapkan akan resiko kematian yg mungkin menimpanya, nyalinya menciut, ia ingin pulang namun ia sudah terlanjur membantu sejauh ini dan lagi ia telah terlanjur terikat dengan kelima raja.

Ia berjingkat kaget ketika ada yg menyentuh puncuk kepalanya, membuyarkan lamunannya. Ia menoleh dan mendapati Shidou yg telah duduk disampingnya sedang mengusap-usap rambutnya, ralat, lebih tepatnya sedang merusak tatanan rambut yg sudah berjam-jam dengan susah payah diatur sedemikian rupa oleh para maid. (Name) seketika menepis tangan pria itu dan memelototinya.

"Apa-apaan kau ini? Tidak sopan mengacak-acak dandanan seorang wanita asal kau tahu" omelnya yang hanya ditanggapi dengan tawa mengejek ala Shidou.

"Percuma saja kau berdandan, wajahmu tetap saja jelek. Apalagi dengan ekspresimu yang tidak mengenakan sejak tadi, membuatmu semakin jelek" ucap pria itu.

(Name) benar-benar dibuat kesal olehnya dan dia malas menanggapi pria itu, karena ia tahu tidak akan ada habisnya. Sebelum ia sempat merapikan kembali tatanan rambutnya, sudah ada sepasang tangan yang terlebih dahulu melakukannya. Ia menoleh ke sisi satunya dan mendapati Reo sedang berdiri disebelah sofa yang ia duduki bersama Shidou, sedang merapikan tatanan rambut yg dirusak oleh Shidou. (Name) mau tak mau, tersipu karena tindakan gentleman pria itu.

"Terima kasih, Reo" ucapnya sambil tersenyum.

Reo membalas senyumannya, "Sama-sama"

Shidou entah kenapa merengut dan berdecih tak suka melihat interaksi keduanya.

"Ngomong-ngomong, (Name). Apa kau sudah menentukan, kau akan ikut dengan siapa?" tanya Aiku.

Benar, hampir saja (Name) lupa tujuan mereka berkumpul bersama hari ini. Mereka sedang membahas negeri mana yang akan dipulihkan terlebih dahulu oleh (Name). (Name) menatap mereka satu-persatu dan tatapannya berhenti pada Reo.

"Reo, aku akan ikut Reo"

"Haaaah, kenapa dia? Hanya karena ia merapikan rambutmu, kau terbawa perasan padanya?" protes Shidou yg jelas tak suka dengan keputusan (Name).

"(Name) sudah memutuskan dan sebaiknya kau menerimanya. Lagipula yang manapun yang ia pilih terlebih dahulu tidak ada bedanya kan?" ucap Kaiser yang kemudian meminum teh yang disajikan oleh Isagi. Dan lagi-lagi Shidou hanya bisa berdecih dan berdehem, terpaksa menerima meski jelas ia sangat tidak menyukai keputusan (Name).

"Baiklah kalau begitu saya undur diri terlebih dahulu untuk menyiapkan keberangkatan kita" ucap Isagi kemudian pergi meninggalkan ruangan.

"Kita?" (Name) menatap Reo dengan tatapan bingung, "Isagi juga pergi bersama kita?" tanyanya pada Reo yang dibalas anggukan oleh pria itu.

"Nagi juga" ucap pria bersurai ungu yang makin membuat (Name) bingung.

"Kalau Isagi aku masih bisa mengerti kenapa dia ikut. Tapi kenapa Nagi?" tanyanya.

"Karena kami selalu bersama" ucap Reo, ia kemudian menoleh  dan tersenyum pada Nagi yang terlihat sangat nyaman merebahkan dirinya diatas sebuah sofa.

"Hmm" Nagi hanya berdehem sebagai jawaban.

to be continued~

Substitute Queen | Bluelock x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang