BAB 4

1.2K 81 0
                                    


"Neysha kau di panggil Archduke ke ruangannya."  Ucap Madam pada Rhea yang baru saja selesai menyirami bunga di taman, bahkan di tubuhnya masih ada jejak tanah dan air yang belum sempat Rhea bersihkan.

Ingin sekali Rhea menolaknya karena dia tahu ini pasti ada sangkut pautnya dengan kejadian tadi malam. Tapi jika ditolak nyawa pasti akan melayang. "Baik madam aku akan berganti pakaian terlebih dahulu."  Jawab Rhea terpaksa.

Flashback on

Melihat tangan Avram yang mencengkram tangannya, Rhea hampir terkena serangan jantung. Apa lagi dengan tatapan Avram yang tajam seakan ingin melubangi tubuh nya. Membuat Rhea hanya bisa menghitung waktu mundur untuk ketenangan hidupnya. Pasti setelah ini setiap saat nyawanya menjadi taruhan, karena Rhea mengetahui kelemahan Avram saat kutukannya kambuh tadi malam.

Sudah dipastikan Rhea akan hidup dibawah pengawasan Avram yang sangat menyesakan seakan kebebasannya terenggut begitu saja. Padahal belum sempat Rhea menikmati kehidupannya di dunia ini.

"Ar-chduke kenapa Anda mencengkram tangan saya." Ujar Rhea penuh ketakutan sampai Rhea tidak berani menatap mata Avram.

"Kau melihat semuanya kan, bagaimana kau menjelaskan ini kepadaku." Balas Avram penuh ancaman.

Walaupun gugup Rhea tetap berusaha mengelak. "A-pa maksud Anda Saya mengetahui apa." Rhea berusaha melepaskan cengkraman tangannya namun itu gagal.

Tatapan Avram semakin tajam menelisik. "Jangan mengelak sekarang kau sudah tahu tentang kutukan ini, dan lagi kau rupanya memiliki sihir langkah."

Sambil berusaha menenangkan detak jantungnya Rhea menjawab. "Sihir apa yang Anda maksud, Saya tidak memilikinya karena Saya hanya rakyat jelata." Rhea tetap mengelak berusaha menutupi semuanya. Karena Rhea pun belum yakin dia memiliki sihir menurut naskah film yang dibacanya rakyat jelata sangat jarang memiliki sihir, apalagi sihir langkah yang biasanya di turunkan oleh keluarga Kerajaan.

"Jadi kau tidak mau mengakui jika kau memiliki sihir langkah." Ujar Avram sambil tersenyum sinis. "Maka Saya akan menggunakan cara yang lebih keras." Lanjutnya mendekatkan wajahnya ke telinga Rhea sambil berbisik lirih penuh penekanan.

"A-pa." Ujar Rhea kaget sampai kedua matanya membola. Rhea berusaha melepaskan cengkraman nya lagi dan berhasil, Rhea mundur menjaga jarak dengan Avram serta bersikap waspada.

Slash!!

Secara tiba-tiba belati entah dari mana datangnya muncul menuju ke arah Rhea. Beruntungnya reflek Rhea bagus sehingga bisa menghindar tepat waktu.

Slash!!
Slash!!
Slash!!

Serangan belati terus bertambah dan semuanya mengarah ke Rhea. Ternyata serangan itu dari Avram yang ingin menguji sihir Rhea agar Rhea tidak bisa mengelak lagi.

Sambil terus menghindar Rhea berteriak ke Avram. "Apa yang Anda lakukan Archduke."paniknya. "Kenapa Anda menyerang Saya." Lanjutnya.

Sampai satu serangan tak terduga hampir mengenai Rhea yang tidak sempat menghindar. Tapi tiba-tiba cahaya yang sangat terang keluar dari tubuh Rhea. Yang membuat serangan itu berhenti dan energi Rhea yang tadinya terkuras drastis sekarang seperti terisi penuh.

"Masih ingin mengelak." Ucap Avram sambil tersenyum mengejek.

"Baiklah Archduke saya mengaku jika saya mempunyai kekuatan sihir." Akuh Rhea. sekarang Rhea percaya jika Neysha memang memiliki sihir. "Tapi apa maksud Anda ini sihir langkah." Tanya Rhea

"Kau akan tahu nanti sekarang sudah larut kembalilah ke kamarmu." Ucap Avram berusaha mengusir Rhea.

Flashback off

The Male Lead's ServantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang