Di pagi yg cerah ini, 7 wanita cantik tengah berjalan bersama menuju istana, Chika setuju dengan tawaran Jessi untuk menemani nya berduel bagaimanapun Chika sangat takut jika iya pergi sendirian atau hanya berdua dengan Freya, sepanjang perjalanan banyak warga yg membungkuk dan menyapa mereka, sampai pada akhirnya mereka sampai di gerbang istana, salah satu penjaga membukakan pintu untuk mereka, karna Aran sudah berpesan jika nanti 7 kesatria datang suruh saja mereka masuk, dan langsung arahkan ke taman belakang.
"ka Chika inget ya apa yg aku katakan" ucap Freya memperingati.
"iya fre iya, inget ko" jawab Chika.
"awas aja, ka Chika itu suka lupa diri jika Deket sama tuan muda" ucap freya.
"astaga iya iya, bawal banget si kamu" jawab Chika.
"ini ada apa si sampai Freya ingetin kamu chik?" tanya Shani yg mendengarkan obrolan Chika dan Freya.
"itu Freya suruh aku tanya tanya sama tuan muda" jawab Chika.
"maksudnya?" tanya Shani yg kurang mengerti.
"gini ci, aku suruh ka Chika mengambil kesempatan untuk mengobrol, mencari tau lebih lanjut tentang apa aja yg bisa memudahkan kita melanjutkan perjalanan" ucap Freya yg di angguki Shani.
"silahkan nona, tuan muda sedang berlatih, kalian bisa menghampirinya, saya ijin kembali nona" ucap sang penjaga, setelah mereka sampai di taman belakang yg sangat luas, taman belakang yg luas nya melebihi istana.
"yh makasih" ucap Jessi.
Chika tersenyum tipis, melihat Aran sedang berlatih senjata bersama dua adik nya, iya di buat kagum melihat begitu gesit nya Aran.
"senyum bae non, sok atuh samperin tuan mudanya, jangan di liatin Mulu" ucap Zee yg mencoba menggoda Chika.
"apaan sih Zee" ucap Chika meninju pelan bahu Zee.
"ka tuh lihat mereka dah datang" ucap Indira yg melihat mereka bertujuh.
Aran membalikan tubuhnya, dan benar saja mereka sekarang tengah memerhatikan nya. Aran tersenyum melihat gadis yg mengajak duel dirinya tengah mengulum senyumnya menatap diri nya.
Aran berjalan menghampiri mereka, setelah ada di depan mereka Aran membungkukan tubuhnya menyapa mereka, membuat 7 kesatria itu merasa sangat malu.
"selamat pagi teman teman" ucap Aran membungkukan tubuhnya.
"pagi tuan muda" ucap mereka kompak dan membungkukan tubuh mereka.
"apa kalian sangat semangat ingin melihat aku berduel, ini masih sangat pagi, biasa nya seorang gadis lebih setia pada tempat tidurnya" ucap Aran.
"sebenarnya aku masih ingin berbaring di tempat tidur, tapi wanita yg sedang mabuk cinta ini sudah membuat keributan bahkan sebelum fajar datang" ucap Adel yg sangat kesal kepada Chika yg membangunkan mereka secara paksa.
"mabuk cinta? benarkah itu Yessica?"tanya Aran dengan seringai nya.
"tidak jangan mendengarkan apa yg di ucapkan nya" jawab Chika, yg wajahnya sangat merah, bahkan di pagi yg dingin ini Chika sudah berkeringat.
"santai saja Yessica, kau seperti orang yg sudah bertempur saja, wajah mu sangat merah dan kau juga berkeringat, padahal pagi ini sangat dingin" ucap Aran tersenyum tipis melihat Chika yg salah tingkah.
"oh iya apa kalian sudah sarapan" tanya Aran.
"belum kami belum sarapan" ucap Adel cepat, Adel sangat berharap iya akan di ajak makan di istana, jujur saja Adel ingin merasakan masakan istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle for the Elemental Throne (Hiatus)
FantasyBertahun-tahun, kekosongan tahta menjadi petaka dan awal dari perpecahan serta permusuhan antara empat pemimpin elemen dasar, yang didasari keegoisan,dendam, penghianatan, dan keserakahan. Dasar kepemimpinan yang di tentukan oleh segi kekuatan dan...