34. Kado Spesial

1.2K 38 0
                                    

"Odi, kamu sama Hasan tuh gimana? Udah pacaran hampir dua tahun, tapi kok Mamah belum di kenalin sama keluarga nya. Maksudnya ya mamah bukannya mau buru-buruin kamu sama Hasan nikah. Tapi seenggaknya kan Mamah tahu keluarganya dia." Hari ini Claudia sedang menginap di rumah orang tuannya dan sekarang setelah selesai makan malam Claudia diajak mengobrol oleh Mamanya di ruang tv.

"Kan aku dulu udah bilang Ma, Hasan tuh gak tinggal sama orang tuannya, dia diurus sama om dan tantennya, aku sempat beberapa kali di kenalin sama mereka. Tapi kalau untuk orang tuanya kata Hasan, Dia kurang berhubungan baik dengan mereka." Claudia sebenarnya bingung jika Mamanya sudah membahas tentang keluarga Hasan. Hasan tidak pernah mau membicarakan tentang keluarganya.

"Dia punya masalah apa sama keluarganya? Dia bukan anak yang bandel kan, terus di usir sama keluarganya." Ibunya Clauida terlihat sedikit khawatir menatap ke arah Clauida.

"Aku kurang tahu masalahnya, tapi kata om dan tantenya memang. Masalahnya ada di kedua orang tuanya Hasan gak mau bahas itu tapi yang aku tahu dari tantennya Hasan selama ini anak yang baik."

"Tapi kamu tahukan silsilah keluarganya."

"Aku cuma tahu tante dan omnya mereka baik."

"Mama memang gak menyuruh kamu nikah sekarang-sekarang tapi mamah mau tahu kesungguhan Hasan dari hubungan kalian yang sudah lumayan lama ini. Dia memang gak ada rencana buat membicarakan tentang keluarganya ke Kamu? Atau kenalin Tante sama Omnya ke Mama." Clauida diam. Dia bingung harus gimana menjawabnya.

"Hubungan tuh kan harus saling terbuka dan berkomunikasi yang baik. Hasan memang anak yang baik, tapi dia terlalu tertutup tentang keluarganya Mama jadi ragu."

"Nanti kalau udah waktunya Hasan pasti bakal bicara Mah, aku akan memastikan semuanya supaya Mama gak ragu lagi. Tapi kayanya bukan sekarang. Kami masih berproses, dan masih saling sibuk untuk karir kami."

"Oke Mama paham kalian sedang berproses. Tapi kamu dari sekarang haru pastiin dulu, Hasan tuh serius gak sama semua ini. Kalian harus lebih banyak lagi komunikasi, dalam sebuah hubungan tuh komunikasi dan saling terbuka itu penting."

"Iya Ma, nanti aku bakal ngobrol tentang semua ini sama Hasan. Tapi tunggu Hasan gak sibuk, dia sekarang lagi sibuk kerja. Mama tahu sendiri bahkan dua hari ini dia lagi pergi ke luar kota."

"Yaudah, Mama serahin ke kamu aja, gimana baiknya menurut kamu."

"Iya Ma."

"Yaudah Kamu tidur sana, udah malem. Makasih ya, buat uang yang kamu kasih untuk sekolah Bayu sama Elena. Semenjak kamu kerja, semuanya jadi terasa ringan." Ibunya Claudia mengusap kepala milik Claudia.

"Iya Ma, aku sebagai kakak juga ingin melihat adik aku tumbuh dengan baik."

"Makasih ya Odi, tapi selama kamu kerja tetep ingat sama kesehatan Mama gak mau kamu sakit. Kalau ada apa-apa bilang Mama."

"Iya Ma. Mama juga sehat-sehat ya. Yaudah Mama juga tidur udah malem gak boleh keseringan bergadang gak baik."

"Iya." Pembicaraan malam ini pun selesai dengan Claudia yang masuk ke kamar dirinya dan Adiknya dengan perasaan yang jadi bingung.

Hubungannya dengan Hasan memang sudah dua tahun, tapi Hasan memang tidak pernah membahas hal tentang kemana hubungan ini akan berlanjut. Hasan tidak pernah membahas hal yang lebih serius dari pacaran ini.

Hasan juga tidak pernah mau bercerita tentang keluarganya, Claudia merasa Hasan menciptakan tembok tak kasat mata tentang keluarganya kepada Clauida. Claudia pernah membahasa tentang keluarga Hasan tapi Hasan selalu mengalihkan pembicaraan itu. Dulu Claudia merasa mungkin Hasan memang belum merasa dekat dengannya tapi sekarang apakah dia masih belum merasa dekat dengan Clauida setelah dua tahun hubungan mereka.

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang