Sebuah mobil dengan sorot lampu yang begitu terang dan cukup menganggu pandangan Salma dan Rony tentu saja membuat keduanya terdiam.
"Astaga, nih anak." Celetuk Salma saat melihat Paul turun dari dalam mobil yang menyorotnya dengan terang.
"Gue kira siapa anjing tau nya lo." Omel Rony.
"Sorry-sorry gue menganggu kebucinan kalian, tapi ini perintah negara, Salma diminta pulang." Ujar Paul
"Hp lo kenapa? Lowbat? Nyokap lo nyariin." Tegas Paul yang membuat Salma melihat ponselnya, dan ternyata benar saja ponsel Salma telah mati karena habis baterai.
Mengerti kekasihnya ini adalah anak tunggal membuat Rony paham akan situasi dan kondisinya yang mungkin setiap saat selalu di khawatirkan kedua orang tuanya.
"Sayang pulang sama Paul ya, hujannya belum reda, Papa dan Mama kamu juga pasti khawatir sama kamu." Tutur Rony dengan lembutnya.
"Maunya pulang sama kamu." Rengek Salma dengan manjanya.
"Mulai drama nya." Sindir Paul kala melihat Salma begitu merengek manja pada Rony dihadapannya.
"Diam deh pengganggu!" Tegas Salma pada Paul.
Melihat Salma begitu geram pada Paul yang telah menunggunya membuat Rony memberi kode pada Paul untuk menunggunya sebentar.
Rony pun sedikit menarik Salma untuk menjauh dari Paul, agar dirinya bisa leluasa merayu Salma agar mau pulang bersama Paul.
"Aku mau pulang sama kamu, enggak ada penolakan." Tegas Salma
"Sayang, lihat sini deh, sini lihat aku, ini udah malam, hujan juga enggak tau kapan reda, dan orang tua kamu pasti udah nungguin kamu dirumah, mau ya pulang sama Paul, besok aku jemput kamu untuk ke kampus, aku janji, tapi please malam ini pulang ya sama Paul." Rayu Rony
Melihat Rony memohon padanya dengan raut wajah yang cukup mengkhawatirkannya membuat Salma begitu tak tega, bahkan bisa dibilang ini baru pertama kalinya Salma di rayu seorang lelaki dengan selembut ini.
"Yaudah aku pulang sama Paul, tapi kamu hati-hati ya pulangnya, kabarin aku kalau udah sampai rumah ya." Ujar Salma
"Iya sayangnya aku, aku pasti hati-hati, sekarang pulang ya." Pinta Rony
"Iya aku pulang, tapi peluk dulu." Manja Salma yang membuat Rony langsung memeluk kekasihnya itu.
Setelah berpelukan, Rony pun mengantarkan Salma pada Paul.
"Paul, titip cewek gue ya, anterin sampai rumah dengan selamat." Ucap Rony.
"Sebelum dia jadi cewek lo, bahkan sebelum dia kenal sama lo, gue udah jagain dia, jadi tenang aja." Ujar Paul
"Udah buruan ayo pulang, tadi buru-buruin, sekarang banyak cincong lo ul." Omel Salma pada Paul.
"Iya sabar kenapa sih Sal, Yaudah gue balik dulu ya Ron, lo hati-hati." Ujar Paul
"Okey Paul." Jawab Rony.
Paul dan Salma pun masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya meninggalkan Rony menunggu hujan reda di halte seorang diri.
Pulang bersama Paul bukanlah keinginan dari hatinya membuat Salma hanya terdiam membisu sembari melihat jalanan yang tampak tenang diguyur hujan.
"Congrats ya, akhirnya kecegilan lo berbuah keberhasilan." Ucap Paul membuka perbincangan dengan sahabatnya yang tampak badmood itu.
"Makasih, tapi sayangnya kebahagiaan gue rusak gara-gara kedatangan lo." Ucap Salma dengan ketusnya.
"Ya Tuhan Salma, gue juga sebenarnya enggak pingin ganggu lo, tapi ya gimana lagi nyokap lo telfonin gue tiada henti, sedangkan gue juga merasa bertanggung jawab atas diri lo karena gue yang bawa lo dari restoran tadi." Tutur Paul
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTARA (SEGERA TERBIT)
Teen FictionHari sial Salma Rania Altharena membuatnya bertemu dengan Rony Gallendra Madaharsa, hingga keduanya terlibat dalam situasi dan kondisi yang melibatkan perasaan mereka. Akankah keterlibatan perasaan keduanya akan membuat mereka berlabuh dalam cinta...